Bangkit

983 52 5
                                    

Awali bacaan dengan basmallah dan akhiri dengan hamdallah. Utamakan Al-Qur'an dalam segala hal.

*****

    Saat sore harinya Fauziah tiba-tiba datang berkunjung ke rumah Ibu Najwa. Tidak seperti biasanya Fauziah datang tidak dengan keadaan ceria, namun sebaliknya Fauziah datang dalam keadaan sedih.

"Assalamu'alaikum tante,"ucap Fauziah.

"Wa'alaykumussalam Fafa. Fafa kenapa sedih?"tanya Najwa.

"Fafa boleh cerita?"

"Boleh dong."

"Ternyata Kak Randa sekarang udah tunangan sama Kak Aisyah,  Kak Randa suka yang perempuan jauh lebih tua,"ucap Fafa sembari mengusap air matanya.

"Nahkan, tante bilang apa? Jangan mudah baper sama seseorang, Fafa yang sabar ya, Fafa harus ikhlas."

"Fafa bingung cara move on ya bagaimana."

"Fafa harus bangkit, Fafa harus semangat yah menjalani hidup."

"Terus Tante tau? Katanya Kak Randa akan menikah dalam waktu dekat. Fafa katanya bakal diundang, Fafa bingung harus datang atau gak."

"Fafa harus kuat yah. Mungkin ini cara Allah supaya Fafa berharapnya sama Allah bukan sama manusia."

"Iya, kali yah, Tan."

"Ohiya, dedek bayi apa kabar? Semoga baik-baik aja. Nanti kalau besar jangan suka galau kayak Fafa."

  Najwa hanya geleng-geleng kepala mendengar kata-kata dari Fauziah. Jujur saja semenjak hal kemarin untuk keluar saja Najwa belum berani.

"Aamiin."

"Tante, nanti kalau misalnya Kak Randa nikah Fafa ajak Tante yah, Fafa malu pasti nanti banyak teman-temannya Kak Randa. Fafa takut khilaf."

"Insya Allah. Cuman ana khawatir aja sekarang pergi."

"Kenapa Tante?"

"Akhir-akhir ini Tante merasa khawatir. Mungkin Tante yang parnoan kali yah."

"Tenang, ada Fafa. Fafa bakal jagain Tante Najwa."

   Tidak disangka-sangka tiba-tiba ada telepon dari Ibu Hildan. Najwa senang sekali karena Ibu Hildan mau mengunjungi Najwa.

   Najwa bahagia bukan main, mertua nya mau mendatangi Najwa. Ibu yang sudah Najwa seperti ibu kandung sendiri.

"Assalamu'alaikum Najwa, hai Fafa kalian apa kabar? Orang tua kamu mana, Nak?" ucap Ibu Hildan.

"Allhamdulillah kita baik, Mah. Orang tua lagi pada tidur jam segini,"ucap Najwa.

"Oh, yasudah tidak papa."

"Mama apa kabar?"tanya Najwa.

"Allhamdulillah, baik. Sebenarnya ada yang ingin mama beritahu."

"Apa, Mah?"

"Tadi mama liat di rumah dinas ada yang kirim sesuatu kertas gitu kayak neror gitu, mama jadi khawatir sama kamu."

"Mah, kira-kira siapa yah, Mah? Kenapa tega banget sama ana, memangnya Najwa salah apa, Mah?"ucap Najwa khawatir.

"Fafa gak akan biarin Tante Najwa merasa khawatir, Fafa akan bantu cari pelakunya."

  Najwa merasa senang, masih banyak yang peduli padanya. Najwa belum berani menceritakan hal yang terjadi pada Hildan kemarin. Keamanannya merasa terganggu, dan Najwa sangat heran adalah tempat rumah dinas yang dijaga ketatpun masih bisa diteror. Najwa jadi ngeri sendiri dengan orang yang menerornya.

Insya Allah siap! (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang