Kembar sakit

1.6K 72 4
                                    

Awali bacaan dengan basmallah dan akhiri dengan hamdallah. Utamakan Al-Qur'an dalam segala hal.

***

   Hari ini adalah saksi sebagai rindu yang telah terbayarkan.

                     - Hildan -

  Ibu Ratna dan Ibu Milda yang diam-diam mendengar pembicaraan Najwa ikut senang karena suaminya segera pulang.

"Kalau begitu sudah dulu yah, Mas. Assalamu'alaikum."

"Wa'alaykumussalam."

"Cie, suaminya udah bentar lagi pulang nih,"ucap Ibu Milda.

"Allhamdulillah, bentar lagi pulang. Dua hari lagi."

"Bagus, deh. Saya jadi ingat dulu saya juga dulu gitu loh, ditinggal sama suami. Itu gak enak banget. Rasanya mau nangis,"ucap Ibu Milda.

"Na'am. Rasanya ga enak banget. Tapi kalau dijalani dengan ikhlas dan sabar pasti semuanya akan terasa lebih nikmat dan lebih berkah."

   Semuanya mengangguk tanda setuju. Najwa masih bermain-main dengan kedua bayi-bayinya yang lucu. Yang Arisa cenderung lebih suka menangis sedangkan Aris sangat pendiam.

****

  Dua hari kemudian Najwa kini menyiram tanaman di sekitar rumahnya. Tiba-tiba ada yang menutup matanya. Najwa kesal bukan main. Siapa yang berani-beraninya menutup matanya.

"Siapa ini?"tanya Najwa.

"Tebak coba ini siapa?"tanya Hildan.

"Hildan,"ucap Najwa.

"Assalamu'alaikum, Dek. Maaf gabilang biar kejutan."

"Wa'alaykumussalam, Mas. Mas ana kangen banget sama, Mas. Allhamdulillah sudah kembali. Tapi, Mas. Ini kenapa pipinya berdarah?"tanya Najwa khawatir.

  Najwa sangat khawatir. Bukan hanya pipinya yang berdarah tetap tangannya juga terluka. Najwa kini membuka lengan baju Hildan. Najwa sungguh miris melihatnya. Tanganhya terluka cukup parah.

  Najwa segera menyuruh Hildan masuk ke dalam untuk diobati.  Sembari Najwa mengambilkan obat-obatan Hildan langsung melihat bayi-bayinya. Rasanya rindunya terbayar saat melihat bayi-bayinya.

"Masya Allah. Anak-anak kita lucu-lucu yah, Dek."

"Iya, Mas. Mas duduk dulu yah biar ana obatin lukanya."

  Najwa pun mengambil p3k untuk mengobati luka Hildan. Hildan senang bukan main karena datang-datang diberikan perhatian yang sudah lama ia tidak peroleh selama bertugas.

"Mas senang deh adek perhatian kayak gini."

"Mas ngapain aja sampai mukanya begini?"

"Kan adek paham namanya juga berjuang secara fisik."

"Iya, deh. Mas hebat yah. Benar-benar pulang, maafin ana maksa pulang cepat.  Seharusnya kan mas mungkin dirawat dulu disana baru bisa kesini "

"Udah, gak papa. Kalau disana bukan adek yang rawat."

"Gombal ih."

"Dek, berat yah, Dek? Pas ngelahirin gada Mas?"

"Berat sih, tapi gapapa. Ana sudah ikhlaskan semuanya pada Allah."

Selesai juga tangan Hildan ditutupi dengan kapas dan handiplas. Begitu juga dengan pipinya sudah diobati.  Hildan lantas memeluk istrinya lalu mencium dahinya.

   Najwa meneteskan air mata. Air mata terharu memiliki suami yang sangat sayang pada dirinya. Saat ini Najwa deg-degan karena Hildan.

   Hildan sangat bangga pada Hildan. Karena berkat kesabaran dan kehebatannya dalam hal menunggu.

Insya Allah siap! (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang