Mencurigakan

1.2K 64 1
                                    

Awali bacaan dengan basmallah dan akhiri dengan hamdallah. Utamakan Al-Qur'an dalam segala hal.

   Lama kelamaan hati Najwa luluh juga. Ia memberanikan diri membuka handphonenya. Ternyata Hildan mengirimkannya video. Namun anehnya bukan video tentang dirinya. Tetapi tentang teman-temannya.

   Najwa kini membuka video tersebut .

"Assalamu'alaikum, Brur Bagas."

"Wa'alaykumussalam, saya izin wawancara Brur Bagas boleh?"tanya Hildan.

"Boleh, dong."

"Jadi Hildan itu orangnya bagaimana sih?"

"Dia tuh setia banget sama Najwa. Dia selalu cerita kalau khawatir sama Najwa. Tidak ada sedikitpun wanita yang bisa menaklukkan hati Hildan selain Najwa saat ini. Hildan juga selalu menjaga interaksi dengan lawan jenis. Karena ia sadar. Ada wanita yang menunggunya dan selalu setia. Ia berharap kalau anaknya baik-baik saja. Lahir dalam keadaan normal,"ucap Bagas.

   Video singkat itu berhasil membuat hati Najwa luluh. Kemudian video berikutnya adalah dari temannya lagi yaitu Yuda.

"Assalamu'alaikum, Brur Yuda."

"Wa'alaykumussalam."

"Siap izin wawancara boleh?"

"Siap boleh."

"Jadi Hildan itu bagaimana yah orangnya?"

"Orangnya asik banget. Dia selalu ngasi tau ke kita kalau dia rindu berat dengan pasangannya, Hildan itu sayang banget sama Najwa. Berpikir untuk selingkuh mana mungkin. Kalau ada yang bilang Hildan berdua-duaan dengan lawan jenis itu gak benar. "

   Najwa senang bukan main. Masih banyak video lagi dari teman-temannya yang lain. Najwa putar semuanya sampai selesai. Sampai marah Najwa juga hilang. Sampai pada video terakhir. Yaitu video Hildan seorang diri.

"Assalamu'alaikum, Dek. Dek aku cuman mau ngasi tau aku gak pernah ngelakuin apapun sama Maya. Semuanya disini bekerja. Aku ga bohong, Dek. Mohon maaf sebelumnya gak ngasi tau kamu kalau aku disini ada Maya. Tapi tolong jangan percaya berita omongan dari orang lain. Tapi aku harap kamu percaya aja sama aku. Aku sayang sama kamu, Dek. Jangan marah lagi yah."

   Kali ini Najwa tersenyum gembira. Air matanya yang tadi dengan cepan ia hapus. Toh, ia harusnya percaya pada suaminya sendiri. Bukannya kesetiaan adalah harus saling percaya? Kalau tidak bisa saling percaya maka hilanglah rasa kenyamanan antara satu sama lain.

  Najwa membalasnya dengan video juga. Ia segera mengambil jilbabnya untuk mengucapkan sesuatu pada Hildan.

"Assalamu'alaikum, Mas. Afwan ana sempat cemburu berlebihan. Ana gak konfirmasi sama mas dulu. Harusnya ana lebih percaya sama mas. Bukan sama orang lain. Syukron atas semuanya yah, Mas. Syukron sudah sabar menghadapi Najwa yang seperti ini, Mas jaga diri baik-baik yah, Mas. Ana sudah percaya sama Mas. Karena ana yakin mas orangnya setia. Mau bilang ana rindu banget sama Mas. Semoga lekas pulang."

    Hildan agak deg-degan karena menunggu balasan dari Najwa. Hildan terkejut karena Najwa membalasnya dengan video juga. Hildan senang bukan main, Hildan terharu melihat videonya. Hildan segera memeluk teman-temannya yang sudah membantunya.

"Terima kasih, yah. Semuanya, ini berkat kalian,"ucap Hildan.

     Hildan akhirnya lega. Karena Najwa percaya padanya. Hildan yakin dari setiap peristiwa hanyalah cobaan kecil yang menimpa dirinya agar jauh lebih kuat.

    Maya yang melihatnya dari kejauhan justru kesal bukan main. Rencananya untuk menghancurkan rumah tangganya gagal.

    Maya segera menelepon Ibu Desi. Namun belum diangkatnya. Setelah diangkatnya Maya pun mulai mengomel pada Ibu Desi.

"Is, kamu gimana sih? Rencana aku gagal berantakan. Mereka berdua malah tambah mesra. Aku bingung harus berbuat apa lagi?"ucap Maya.

"Ya gimana lagi, aku sudah fitnah Hildan habis-habisan kemarin. Najwa percaya kok. Aku juga bingung caranya. Rasanya aku muak,"balas Ibu Desi.

"Ohiya, laptop Najwa aman kan? Masih ada di rumahmu?"tanya Maya.

"Iya, aman. Semua tulisannya sudah kupindahkan di flashdisk. Aku akan buat sesuatu yang menghebohkan kalau semua karya Najwa adalah hasil plagiat."

"Bagus, kita jalankan rencana lain. Semoga kali ini berhasil. Ohiya, sering-sering berkunjung ke rumah Ibu Najwa. Terserah apapun kamu ancam dia lagi. Ancaman kita yang kemarin rasanya kurang,"ucap Maya.

"Iya, aku juga merasa begitu. Kuat juga Najwa itu. Percuma aku bawa anak kecil dengan membayarnya permen lalu teriak setiap malam, dia juga tetap mengabaikannya."

"Pokoknya rencana kita berikutnya jangan sampai gagal,"ucap Maya.

****

  Kini Najwa baru menyadari ternyata ucapan Ibu Desi yang kemarin hanyalah fitnah. Ia jadi curiga dengan Ibu Desi. Ada yang tidak beres disini.

"Bu Desi kenapa yah aneh? Dia baik membelikanku laptop sementara dia juga yang menuduh suamiku yang tidak-tidak. Sepertinya ana harus lebih waspada pada Ibu Desi,"batin Najwa.

   Ibu Najwa yang melihat Najwa melamun segera menyadarkannya. Ibu Najwa memberikan Najwa susu dan makanan yang sehat untuk bayinya kelak.

"Najwa, apalagi hal yang kamu pikirkan?"tanya Ibu Najwa.

"Ana cuman merasa aneh dengan Ibu Desi. Dia baik tapi disatu sisi kemarin dia nuduh mas Hildan yang gak-gak."

"Berarti ada yang salah disini. Kamu harus selidiki, Nak. Mama cuman takut kamu salah memilih teman."

"Iya, Mah."

   Tiba-tiba Najwa ngidam ingin makan mangga. Ia kepikiran dengan mangga, ibu Najwa pun segera membelikannya terlebih dahulu.

"Sebentar, Yah. Biar Mama yang belikan."

"Iya, Mah."

   Najwa tidak sabar menunggu mangga tersebut. Seharusnya yang membelikannya saat ini adalah suaminya. Namun, apalah daya. Najwa tidak boleh lemah. Najwa harus kuat. Begitulah yang ada dipikiran Najwa sekarang.

   Baginya perempuan itu bukan makhluk yang lemah. Ia bahkan jauh lebih kuat. Multitalenta. Bisa melakukan banyak hal dalam satu waktu.

   Najwa juga merasa semakin hari ia semakin lelah. Mungkin karena perutnya juga semakin membesar. Berat badannya naik. Nafsu makan Najwa juga menjadi naik.

   Najwa yang dulunya kurus sekarang menjadi lebih berisi. Setelah lama menunggu akhirnya mamanya sudah datang membawakan banyak mangga.

"Assalamu'alaikum,"ucap Ibu Najwa.

"Wa'alaykumussalam, mama. Syukron yah, Mah. Ana senang banget mama nurutin kata ana."

     Ibu Najwa kini mengambilkannya pisau lalu mengirisnya untuk Najwa. Najwa merasa terharu karena ibunya benar-benar perhatian dengan Najwa.

   Najwa pun memakannya. Perasaannya senang bukan main. Ada yang aneh selama Najwa hamil. Makanan kesukaannya yaitu nasi padang bahkan sekarang ia menjadi malas menyentuhnya. Najwa juga tidak terlalu suka mangga lalu tiba-tiba menjadi manusia yang paling doyan dengan mangga. Najwa sangat lahap memakannya.

   Selesai ia makan. Najwa mengecek handphonenya ia terkejut ada berita tentangnya dan masih hangat-hangatnya. Ia dituduh plagiat cerita orang. Najwa kesal bukan main apalagi banyak netizen yang sudah menjelek-jelekkan Najwa. Entah kabar darimana yang jelas Najwa sangat sedih kali ini.

"Ya Allah, kuatkan hamba."batin Najwa dalam hati.

*BERSAMBUNG

Insya Allah siap! (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang