Sementara itu, di tempat Roman dan yang lainnya...
"Mereka lama sekali," kata Blane yang mulai kewalahan.
"Staminaku mulai habis, kurasa kita takkan bisa bertahan lama," kata Ice.
"Jangan menyerah! Teruslah bertahan!" ujar Roman menyemangati mereka berdua.
"Hahaha! Tamatlah riwayat kalian!" seru Razera sambil tertawa dan menarik sebuah tuas dua kali.
"Ini akan mengakhiri kalian! Misil Kegelapan Ganda! Luncurkan!"
*psiuu!!!*
*pofft!!*
"Perisai Ender!"
*DHUAAARR!!!*
Ledakan besar terjadi namun Roman dkk. tetap aman. Tak lama kemudian, efek ledakan reda. Mereka sekarang bisa melihat apa yang melindungi mereka.
Spaceship mereka, sekarang sudah berubah menjadi robot raksasa. Kira-kira sebesar Transformer. Memang tidak sebesar robot milik Razera, tapi cukup kuat untuk bertarung.
"Semuanya! Masuk ke dalam robot ini!" seru Dilla dari dalam robot. Kemudian dada robot itu memancarkan cahaya ke arah Roman dkk. sehingga mereka terangkat masuk ke dalam robot raksasa itu.
"Hahaha! Kalian mau melawanku dengan robot kecil itu? Ukurannya hanya 1/2 dari robotku! Kalian takkan bisa menang! Hahahahahahahahaha!!" seru Razera sambil tertawa.
"Jangan menilai dari ukurannya, Razera!" balas Ice.
"Roman, kau saja yang kontrol robot ini. Otakku sudah gosong gara-gara kebingungan ngurusin kemudi itu," ujar Dilla sambil beranjak dari kursi pilot.
"Baiklah," sahut Roman.
Roman duduk di kursi pilot dan mengendalikan space robot tersebut. Kemudian Razera melancarkan serangan.
"Tiga misil kegelapan! Luncurkan!"
Tiga misil itu meluncur dengan kecepatan tinggi.
"Gawat!" seru Roman panik.
"Tekan tombol ungu di kanan itu!" ujar Dilla.
"Yang ini?"
*tiiik*
*pofftt!!*
*DHUAAAARR!!!!!!*
Space Robot Justice berteleportasi ke belakang DeathLord. Ketiga misil itu meledak di tempat Justice berada tadi.
"Kekuatan Ender??"
Roman tampak kebingungan.
"Bingung? Ini juga salah satu fitur pesawat ini. Pesawat ini bisa menggunakan kekuatan apa pun, asalkan ada item yang mewakili kekuatan itu," jelas Dilla.
"Kau juga bisa memakai kekuatanmu. Taruh saja cannon arm milikmu di panel biru itu."
"Baiklah."
Roman mengeluarkan cannon arm miliknya dari inventory dan menekan tombol dengan tulisan 'Energy Source Out' di atasnya. Kemudian terdengar suara sistem yang mengatakan:
"Energy Source: Ender Sword has out."
Kemudian Roman meletakkan cannon arm miliknya di panel biru itu. Panel biru itu segera menyerap cannon arm tersebut.
"A new energy source: Cannon Arm, has received. Confirming Hologram Power..."
"Complete! Hologram Power has ready to used."
"Kau ada di belakangku, ya?!" seru Razera sambil berbalik dan melayangkan pukulan tangan robot.
*traaakk!!!*
Space Robot Justice berhasil menahan pukulan DeathLord dengan tangan kanan. Lalu Justice meninju DeathLord dengan tangan kiri.
*traaakk!!!*
"Uaaarrgghh!!!"
*drrtt drrtt*
*bum bum*
DeathLord mundur beberapa langkah ke belakang.
"Kurang ajar kau!" seru Razera kesal sambil menggerakkan kemudi robot dengan kasar.
Space Robot DeathLord maju dan hendak menyeruduk Justice.
"Sekarang waktunya! Pakai Hologram Power!" seru Dilla.
"Baiklah!" kata Roman sambil menekan salah satu tombol.
"Cannon Arm Keadilan! Aktifkan!"
Seketika tangan kanan Space Robot Justice berubah menjadi cannon arm raksasa.
"Cannon Attack! Tembak!!"
*Blaasstt!!!*
*DHUAAAAARRR!!!!!!!!!*
Ledakan besar terjadi. Razera beserta Space Robot DeathLord hancur menjadi abu. Kemudian 2 notifikasi muncul di hadapan Roman dkk.
Quest Completed!
Defeat the 9th Boss
Reward: 40 diamond & 55 emerald
Collect the reward?
X No O Yes
Achievement Get!
Defeat The Supreme (√)
Defeat 1 Supreme Boss (completed!)
Reward: 5 diamond
Collect the reward?
X No O Yes
"Astaga, kita bener-bener jadi bidak di game ini," keluh Ice sambil menekan tombol (Yes).
"Setidaknya kita berhasil mengalahkan boss itu, jadi sekarang kita sudah selangkah lebih dekat untuk keluar dari dunia ini," sahut Roman sambil menekan tombol (Yes) juga.
To be continued...
KAMU SEDANG MEMBACA
Animator Indonesia Season 2: SpaceBattle
FanficPara animator mengira mereka sudah bisa keluar dari dunia virtual yang menjebak mereka. Namun ternyata itu hanyalah awal dari semuanya. Demi keluar dari dunia itu, para animator menjadi pejuang galaksi di dunia virtual tersebut. Berhasilkah mereka k...