Chapter 36: Pertarungan Melawan Game Master (2)

96 9 7
                                    

"Drama yang bagus." Game Master berucap sembari terus mempertahankan senyum bengisnya. "Sayangnya itu semua harus berakhir!!"

Segera setelah ucapan itu berakhir, puluhan hexagon system muncul di sekitar Game Master dan terserap ke dalam tubuhnya. Tubuh Game Master mulai mengeluarkan cahaya yang menyilaukan. Cahaya tersebut bertahan selama beberapa detik, sebelum akhirnya menghilang.

"Inilah kekuatanku yang sebenarnya!!!" seru Sang Game Master.

"Omong kosong!!"

Azuya melesat maju dan mencoba menyerang Game Master. Namun, sebuah barrier yang merupakan gabungan dari puluhan hexagon menahan serangannya.

"Bantu aku!!" Azuya berseru sembari terus mencoba menghancurkan barrier milik Game Master.

Seluruh animator pun menyerang barrier tersebut dengan sekuat tenaga. Namun, serangan itu tampaknya tak berdampak sama sekali.

"Sial!!" Blane menggerutu sembari melompat mundur karena kelelahan.

Dengan suara yang menggema ke segala arah, Game Master pun mengeluarkan skill miliknya.

"Hacking Skill: Turn Good to Evil. Target: King of Xero Kingdom and his warriors."

Seketika, seluruh prajurit beserta Sang Raja berpindah pihak dan menyerang Roman dkk. Mereka pun berusaha menangkis serangan-serangan itu sekuat tenaga.

"Maaf ... semuanya ...." Azuya berucap dengan lirih sembari memejamkan matanya. Api mulai menyelimuti mata pedang dari pedang miliknya. Ia tahu bahwa meminta maaf kepada sekumpulan AI adalah hal yang tak wajar. Namun, ia tetap melakukannya.

Beberapa detik kemudian, kedua mata Azuya yang terpejam kembali membuka dan menatap dengan penuh keseriusan. Partikel-partikel api mulai muncul dan mengelilingi tubuhnya. "Hyper-Temperature Flamethrower!!!"

Partikel-partikel api yang mengelilingi tubuh Azuya mulai berubah menjadi api sungguhan dan terlempar ke arah para prajurit yang mengepung dari segala arah, membakar habis tubuh mereka.

"Skill yang lumayan." Game Master berucap sembari meraba dagunya dengan telunjuk dan jempol dari tangan kanannya.

Tanpa peringatan, dua buah mata pedang berwarna ungu dan keemasan muncul di samping leher sang Game Master. Game Master segera menoleh ke belakang dan tersenyum ketika mengetahui bahwa Arliez dan Ebenlah pemilik dari kedua pedang itu.

"Strategi kalian cukup bagus, tapi ...."

Sraakkhh!!!

Game Master menghentakkan kakinya sekuat tenaga, menciptakan angin kencang yang membuat Eben dan Arliez terlempar ke belakang.

"Uwaahh!!!"

Baru saja Game Master menolehkan kepalanya ke depan, ia segera disambut oleh tembakan laser dari Roman, Krik Krik, Excel, dan Liu. Dengan sigap, ia menciptakan sebuah system barrier yang sukses menahan keempat laser itu.

"Dia terlalu kuat!" Eben berucap sembari memegangi bahunya yang memar karena terbentur.

"Tidak! Tidak ada kekuatan yang sempurna, selama kekuatan itu adalah buatan manusia! Meskipun manusia itu adalah Game Master dari minecraft virtual world ini," sahut Arliez dengan optimis.

Eben mengamati dengan teliti setiap gerak-gerik Game Master. Matanya yang berwarna cokelat kehitaman memicing, meneliti setiap gerakan Game Master, kemudian ia menyadari bahwa sang Game Master memiliki kelemahan yang sama dengan Majestic Chaos.

Animator Indonesia Season 2: SpaceBattleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang