👑Satu👑

188 15 0
                                    

Diruang rapat yg berisikan para bangsawan vampire dan juga beberapa vampire penting. Disana terdapat 5 orang pangeran tampan yg memiliki sifat berbeda beda.

"Pangeran Ma Jiaqi, apa anda siap menjalankan misi ini?" tangan Jiaqi yg disimpan didagunya untuk menumpang kepalanya.

"Hey, apa kau yakin akan mengutus nya? Lihatlah bahkan dia tak pernah merubah raut wajahnya sedikitpun" Jiaqi yg mendengar kata kata itu langsung melihat sekilas siapa yg berbicara dan memutar bola matanya malas.

"Hey Yaxuan, jika kau mau mengambil misi ini, ambil lah. Lagi pun aku tak berminat untuk tugas ini" jawaban Jiaqi sempat membuat Yaxuan sedikit terkejut. Yah, Yaxuan hanya berniat menggodanya.

"Sudahlah nak, jangan kalian bertengkar, ingat kita disini satu keluarga, jangan sampai kerajaan kita terpecah belah" sang raja pun mengangkat bicara ketika putra tunggalnya bertengkar.

"Tuan, apa kah saya boleh menemani Jiaqi untuk tugas ini? Saya akan membantunya menyelesaikan tugas ini, lagi pun ini misi sangat besar bagi kaum kita" Jiaqi tak berkutik lagi, Jiaqi hanya bermain dengan sebuah pulpen.

"Kau benar pangeran Ding Cheng Xin. Baiklah, kau boleh menemani Jiaqi dengan misi ini" semuanya menyetujui keputusan akhir ini.

Demi seorang gadis yg memiliki darah suci yg dapat mereka kebal terhadap matahari. Pengorbanan ini dilakukan setian 100 tahun sekali. Dan setiap misi penjagaan ini, kaum vampire harus berhadapan dengan para hunter yg juga menjaga gadis darah suci itu.

Setiap kali perebutan darah ini terjadi saat usia gadis berumur 17 tahun. Karna sebelum 17 tahun, darahnya belum benar benar memiliki kekuatan, dan setelah lewat dari 18 tahun, darahnya akan menjadi darah manusia.

Setelah rapat yg membosan kan itu Jiaqi pun membaringkan dirinya di kasur yg mewah dengan nuansa hitam dan merah.

"Kenapa musti gue sih yang dapet tugas ini? Males banget deh. Kenapa gk Yaxuan aja? Ah gue paling males klo berurusan sama cewe, apa lagi kli ini gue musti berurusan sama cewe manusia" Jiaqi yg kesal dengan keputusan ayahnya mulai mengacak acak rambutnya. Tak lama pintu pun dikeutuk seseorang dari arah luar.

Tokkk tokkk tokkk

"Ah siapa lagi sih yg ganggu gue. Gk tau apa gue paling gk suka diganggu" Jiaqi pun berjalan malas menuju pintu dan membukanya. Sungguh pemandangan yg sangat tak diinginkan. Di depannya kini terdapat seorang Ding Cheng Xin.

"Lu mau apa kesini?" Jiaqi membiarkan pintu terbuka agar Cheng Xin masuk dengan sendirinya.

"Ayolah Jiaqi. Gue yakin ini bakal sedikit menyenagkan. Apa lgi kita bakal jalan kedunia manusia. Lu tau gk manusia manusia itu punya darah yg sangat sedap" Cheng Xin yg berjalan mendahului Jiaqi dan mulai duduk di ujung kasur Jiaqi.

"Lu kenapa sih? Lu udah gk waras ya? Gue kan dari dulu paling benci kalo menyangkut tugaa yg berhubungan sama manusia" Jiaqi yg kembali berbaring dikasurnya tak memperdulikan tatapan penuh harapan dari Cheng Xin.

Cheng Xin terus saja berfikir bagaimana meyakinkan temannya ini agar mau menjalankan misi yg sungguh luar biasa ini, sedangkan Jiaqi pun menutup matanya dengan tenang tanpa ganguan, namun sesekali membuka sebelah matanya untuk memastikan apa masih ada dia atau tidak.

"Ah...
Belum sempat Cheng Xin berbicara, Jiaqi sudah terlebih dahulu menyambarnya.
"Apa pun itu gue pastiin tetep engga"

Fikiran Cheng Xin sudah kalang kabut karna temannya yg satu ini benar benar keras kepala dan juga sulit untuk diajaka bekerja sama.

"Yasudah lah, kalo lu berubah fikiran temuin gue ya" Jiaqi yg mengintip kepergian Cheng xin dengan sebelah matanya. Dengan tenang Jiaqi membenahi posisi tidurnya dan mulai tertidur.

Sementara diluar kamar Jiaqi

"Gimana? Jiaqi mau jalanin misinya?" dengan secepat kilay Jing Yuan bertanya pada Cheng Xin yg baru saja keluar dari kamar Jiaqi. Pertanyaan Jing Yuan hanya mendapat sebuah gelengan kepala dari Cheng Xin.

"Yaowen, lu kan paling deket tuh sama Jiaqi, coba lu yg ngomong ama dia deh. Secarakan Yaowen dari kecil suka maen sama Jiaqi" ide yg diucapkan Yaxuan sempat membuat semuanya seperti mendapat sebuah pencerahan, namun digagalkan oleh jawaban orang yg bersangkutan.

"Tapi, semenjak ibu nya ge Jiaqi tewas dibunuh manusia, ge Jiaqi berubah jadi kaya gini. Dan ge Jiaqi udah berenti ngomong sama gue juga" ekspresi 4 pangeran dari kebangsawanan yg berbeda itu pun sudah mulai putus asa.

Namun, tiba tiba pintu kamar Jiaqi terbuka lebar dan menunjukan wajah Jiaqi. Ke 4 pangeran itu terkejut dengan kehadiran tiba tiba dari Jiaqi.

"Ok, gue bakal jalanin ini misi. Tapi, bukan gue ama Cheng Xin doang yg ngejalanin ini misi. Tapi, kita ber 5 yg bakal jalanin ini misi" mata ke 4 pangeran itu membulat tidak percaya dengan apa yg dikatakan Jiaqi. Karna tepat beberapa menit yg lalu, Jiaqi menolak semuanya, namun sekarang dia malah menerimanya, itu sangat mengejutkan.

"Okeh" jawab merela serempak.
.
.
.
.

Akhirnya Jiaqi mau nerima tugas ini -Ding Cheng Xin.

Uh gak tau kesambet apaan, yg jelas sekarang Jiaqi mau jalanin ini tugas -Yao Jing Yuan

Akhirnya bisa jalan ke dunia manusia juga. Makasih ge -Song Yaxuan

Sukur lah akhirnya mau juga, tapi kok mendadak banget kaya gini sih? Gpp lah yg penting misinya berjalan -Liu Yaowen.

D E N J E LTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang