👑LIMA BELAS👑

52 10 0
                                    

•• MA JIAQI POV ••

Bolos kelas, itu lah manusia menyebutnya. Jika di dunia ku disebut bosan. Ketika kami bosan kami bisa pergi dari kelas meski mentor sedang menjelaskan. Itu hanya terjadi dikelas bangsawan, entah jika dikelas rakyat biasa.

"Ah makin Boden aka Kali sendirian gini" Aku melempar badan ke sofa panjang. Sambil menatap langit aku memikirkan bagaimana cara agar aku bisa secepatnya kembali. Tiba tiba aku teringat sesuatu.

"Tunggu, yang gue temuin di taman tadi si darah manis itu kan? Ahh beruntung sekali. Mulai sekarang gue udah tau mukanya jadi bisa dipantau sampe waktunya gue bawa dia pergi dari dunia membosankan ini."

Aku bagaikan menerima penghargaan tertinggi telah menemukan generasi darah manis yg menjadi target ku sekarang. Tapi, aku bingung cara membawanya pergi, ku dengar keluarganya adalah hunter terkenal disini.

"Gimana sih caranya? Gw pengen cepet balik, gw bosen disini, disini gw gk bebas, gigi taring kesayangan gw juga harus di kikis untuk menyembuyikan semua kebenaran yg ada" Aku menutup mata dengan otak yg terus memikirkan cara, dari mulai aku mencoba langsung menculik sampai aku menggunakan cara yg sangat kekanak kanakan, tapi tak ada yg cocok karna terpikir juga resiko saat gagal.

"Ah ribet banget sih dunia ini. Kenapa gue harus terlahir di keluarga bangsawan? Kenapa harus keluarga bangsawan yang harus melaksanakan misi ini? Kenapa tidak seperti sebelumnya aja, para panglima yg melakukan tugas ini, toh mereka lebih cepat melaksanakannya karna sering memakai strategi teror sampai tak ada yg tau bahwa si target hilang" Aku meringkuk menghadap kanan dengan tangan terlipat di dada dan mata tertutup.

Saat aku terbangun, jam menunjukan pukul 13.47, aku terkejut karna tak biasanya aku tertidur lama seperti ini. Aku juga merindukan tidur siang seperti ini. Rasanya nyaman sekali tanpa ada pengawal di sana sini, tanpa ada pengawasan dari para pengintai dan tanpa ada tugas yang seharusnya bukan aku yang menyelesaikan.

Aku terduduk sambil menatap sekitar. Aku masih belum terbiasa dengan rumah ini, memang tempat nya besar dan memiliki nuansa yang menurut ku sederhana, tapi bagi manusia "katanya" Ini sangat lah megah dan mewah.

Seketika aku merindukan suasana istana milik ku. Aku rindu suara suara hewan liar yang bisa aku terkam kapan saja. Aku rindu dimana aku bisa bersifat apa adanya, tanpa harus menyembunyikan identitas ku sebagian vampir.

"ERGHHH!!!!"

Aku menggeram sambil mengacak acan rambutku hingga tak karuan lagi. Aku pusing, bagaimana harus menyelesaikan misi dengan cepat agar aku bisa pulang, aku tak ingin gigi taring ku selalu di kikis agar tak tajam. Aku ingin menggigit sesuatu yg mengeluarkan darah.

"Oh my Lord, kenapa harus aku? Kenapa tak orang lain saja? Mengapa kau harus memilihku untuk misi ini, Lord? Aku tak ingin melakukan ini"

Aku memecahkan vas bunga besar yang berada di dekat pintu dengan kekuatan ku. Sebenarnya kekuatan ini belum stabil, setiap aku menggunakannya meski hanya sedikit itu bisa membuat ku lemas dan kehilangan setengah kesadaranku.

Aku tersadar di sofa dengan pandangan yang buram. Aku tak sanggup mengangkat tangan ku lagi, aku benar benar lemas. Kekuatan yang aku keluarkan hampir menguras habis tenagaku. Aku berharap teman teman ku segera datang dan membantu ku. Aku tak ingin mengalami koma lagi, butuh waktu 10 tahun untuk kembali pulih.

Dari luar samar samar aku mendengar mereka yang mengobrol dan berlarian menuju rumah.

"Hey yaowen, dikelasku banyak sekali gadis yang mendekati aku"

"Kau jangan sombong ya yaxuan, dikelasku juga banyak"

BRAKK

Pintu terbuka lebar akibat mereka semua mendorong bersama sama menggunakan tubuh mereka.

D E N J E LTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang