👑SEMBILAN BELAS👑

56 9 3
                                    

••• JIAQI POV •••

'Aku rindu segalanya, meski di dunia ku tak indah, tapi aku rindu kedamaian, ketenangan, tanpa ada manusia. Manusia adalah makhluk yg sayang menjijikan. Mereka sangat ceroboh, mereka tak pernah tau musuh mereka 'vampir' itu berkeliaran, dan mereka tanpa hati-hati melakukan hal sesuka hati sampai menimbulkan kecelakaan yg mengeluarkan darah. Itu cukup membuat para vampir menggila'

Aku berjalan menyusuri dinding pembatas dengan tangan terus meraba dinding bagai orang yang tak tau ada apa didepan sana.

Langkahku terhenti, aku melihat mereka terbaring dibawah sana. Ada rasa kesal, ini adalah tugas ku, mengapa dia begitu dekat dengan nya?!

Hembusan angin terasa lebih dingin, waktu terasa berputar secara perlahan. Aku melihat mereka saling membalikan badan dan saling menatap sepertinya. Ada perasaan sungguh membenci dan ingin menghancurkan.

Aku berbalik hendak pergi dari tempat itu, namun suaranya menghentikan langkah ku.

"Jiaqi, tunggu sebentar" Ucap nya.

Aku berbalik, dan melihat nya berlari kecil menghampiri ku. Jarak kami hanya hungkul sekitar setengah meter. Aku menatap mata coklatnya yang damai. Rambutnya coklatnya yang halus lurus dengan sedikit gelombang dibagian bawah.

Aku melirik dia dari bagian bahu nya. Dia sedang duduk dengan menekuk kedua lututnya dan kedua tangan yang menumpang tubuhnya. Dia adalah orang yang aku pikir akan membantu tugas ini, tapi ternyata malah mulai menyimpan rasa pada gadis ini. Dia yang aku pikir akan sepemikiran dengan ku, ternyata dia malah melakukan ini.

"Kenapa kamu selalu menghindar? Apa ada yang salah ya sama aku?" Dia bertanya pada ku sambil memiringkan kepalanya agar bisa saling menatap denganku.

"Tidak" Aku kembali menegakkan kepala yang di ikuti oleh nya.

"Lalu kenapa kami selalu pergi saat melihat ku? Saat lantai 2, kamu pergi gitu aja, di kantin juga, trus sekarang disini kamu juga mau pergi gitu aja? Kamu ini kenapa?" Dia bertanya sambil menggerakan tangan nya mengisyaratkan tempat yg pernah kami tempatkan.

"Aku tidak apa, hanya saja aku malas melihat mu" Aku melipat kedua tanganku di dada.

"Trus kenapa kamu peluk aku saat aku sedih?" Aku kebingungan dengan ini, yang awal mula aku terlihat tegas berubah menjadi bingung. Mata ku melirik kemana mana mencari alasan yang pas, karna aku yakin dia tidak akan menerima alasan ku sebenarnya.

"A.. Aku hanya....refleksi saja. A... Aku tak su... Suka melihat orang lemah" Aku berbalik dan bergegas pergi.

Entah apa yang dipikirkan oleh gadis itu sampai dia selalu mempertahankan kenapa aku memeluknya. Itu kan hal wajar untuk siapa pun di alam semesta ini.

Aku kembali ke kelas. Disana sangat sepi sekali. Aku duduk di kursi ku sambil membayangkan kejadian tadi. Sungguh menyebalkan.

"Aishhhhh kenapa aku tadi gugup pas ditanya itu? Apa yang salah sih? Sungguh dunia yang penuh dengan keanehan" Aku mengacak acak rambutku akibat kesal.

"Ada apa dengan mu, murid baru?" Aku melirik ke sumber suara.

Dia berdiri di samping meja guru. Dia wanita dengan rambut panjang dikuncir kuda dan memakan sebuah permen lolipop.

"Siapa kau? Ada apa kau disini?" Aku menatapnya penuh ke bencikan yang tercipta karna Chengxin.

"Aku? Apa kau tak tau? Aku murid paling populer disini" Ucap nya sambil berjalan menghampiri ku.

Saat sampai, dia memasukan permennya ke mulut dan mengulurkan tangan nya. Aku kebingungan, dia menaikan sebelah alisnya. Dia mengambil permen nya lagi.

"Kau tak mau mengenal aku?" Kini aku baru mengerti maksudnya.

"Untuk apa? Kau tak penting bagi ku" Aku berdiri dan melipat kedua tangan ku di dada.

"Terserah jika itu mau mu" Dia memasukan permen nya ke mulut dan mengangkat kedua tangan nya sejajar dengan bahu.

"Pertanyaan ku belum kau jawab" Aku memajukan sedikit badan ku tanpa menggerakan kaki.

"Tentang apa?" Dia kebingungan dengan bola mata yang tak bisa diam.

"Kau siapa dan ada apa kau disini?" Aku kembali duduk. Dia mengikuti aku dan duduk didepan ku.

"Aku Xiao Lielie, aku disini karna melihatmu masuk kesini, dan aku pemasaran dengan mu" Dia menatapku dengan sebelah tangan yang menompang dagunya.

"Penasaran dengan ku tentang apa?"

Tringgggggg......

"Bell masuk, aku kembali ke kelas. Nanti akan ku beri tahu jika kita bertemu lagi. Bye bye murid baru" Dia pergi meninggalkan kelas dengan berjalan santai.

Tak lama kemudian murid murid lain mulai berdatangan membawa cemilan, mungkin sisa dari yang mereka makan yang belum sempat habis tapi bell masuk lebih dulu berbunyi.

Aku jadi heran, siapa dia? Apa yang dia penasaran dari aku? Dan tatapan matanya... Sangat tajam bagai vampir yang sudah mengunci mangsa agar tidak kabur atau teralihkan fokus pada hal lain.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 01, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

D E N J E LTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang