part 28

333 51 1
                                    

Kesal? Itulah yang yerin rasakan saat ini. Saat sampai dirumah sakit, Yerin yang masih berlinang air mata segera masuk kedalam ruangan tempat Jungkook dirawat. Air matanya tak bisa berhenti kala melihat Jungkook yang tengah terbaring diatas ranjang rumah sakit.

Yerin pikir jungkook mengalami pendarahan dikepala atau amnesia dadakan seperti yang ia tonton dalam drama korea bersama Samuel. Namun ternyata ia salah. Jungkook hanya mengalami luka pada pelipisnya dan perlu banyak beristirahat.

Sebelum mobil jungkook ditabrak oleh mobil pengankut barang itu, Ia sempat keluar dan menepihkan dirinya ditepi jalan. Banyak yang bilang ia masih berada dalam mobil yang sudah terbalik dan mengeluarkan banyak asap.

"Sudalah, aku tidak apa-apa Yerin-ssi" Ujar jungkook dengan lembut. Ia kini sedang menatap Yerin yang tak henti-hentinya menangis. Jungkook tahu bahwa Yerin sangat khawatir saat mendengar ia kecelakaan.

Perlahan Yerin mengangkat kepalanya menatap Jungkook, "Aku khawatir padamu bodoh. Bagaimana jika kau harus di Operasi? Jika kau mati, aku tak akan memaafkan mu" Ungkap Yerin sembari menatap kesal kearah Jungkook.

Jungkook terkekeh pelan. Yerin begitu jujur mengungkapkan segala perasaannya. Tangannya perlahan terangkat menyentuh pipi Yerin. Ia menghapus setiap jejak air mata pada Yeoja itu.

"Maaf karena sudah membuatmu khawatir".

Yerin mengganguk. Ia menatap jungkook sendu. Sebentar lagi pergantian tahun dan ia sudah memiliki banyak rencana bersama Jungkook. Yerin berusaha tersenyum walau sebenarnya air matanya sebentar lagi akan pecah.

Waktu terasa sangat cepat untuknya. Ia tak siap meninggalkan Seoul secepat ini. Yerin tak siap berpisah dengan Jungkook. Rasanya ia ingin Menolak, Namun ia bisa apa. Bagaimana mungkin ia meninggalkan Jungkook hanya karena keputusan kedua orang tuannya.

"Yerin-ssi, apa yang kau pikirkan?" tanya Jungkook membuat Yerin tersadar dari lamunannya. Kening Jungkook berkerut saat menatap Yerin yang seperti menyembunyikan sesuatu.

"Eehh Jungkook-ssi, bagaimana pesta kembang apinya? Aku sudah tak sabar" Ujar Yerin berusaha mengalihkan pembicaraannya Bersama Jungkook. Ia tak ingin memberi tahu Jungkook di saat seperti ini.

"Apa kau menyembunyikan sesuatu dari ku?"

Perkataan Jungkook barusan membuat Yerin bungkam. Jungkook pasti curiga padanya. "Aku tak menyembunyikan apa pun dari mu Jungkook" Yerin berusaha mengelak, "Lebih baik kau istirahat agar cepat pulih".

Jungkook hanya bisa mengganguk dan mencoba untuk berpikir positif pada Yerin. Ia akhirnya mencoba menutup matanya dan kembali beristirahat.

Melihat Jungkook sudah tertidur pulas, Yerin memilih keluar dari dalam ruangan itu.

"Yerin", panggil Eomma Jungkook saat melihat Yerin keluar dari dalam ruangan Jungkook.

Yerin menoleh lalu menghampiri Eomma Jungkook, "Nde ahjumma" jawab yerin.

"Ini sudah malam, lebih baik kau pulang dan beristirahat" ujar Eomma Jungkook sambil mengusap punggung Yerin dengan lembut.

Yerin mengganguk dan berpamitan pada Eomma jungkook dan beberapa Temannya. Ia merasa sangat lelah hari ini. Belum lagi saat pergi kerumah sakit ia tak menggunakan bus, melainkan berlari.

Ponsel Yerin bergetar menadakan sebuah panggilan baru. Panggilan itu dari samuel.

"Nde. Aku akan segera pulang".
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Hari ini Jungkook sudah diperboleh kan pulang oleh dokter. Tiga hari dirumah sakit rasanya seperti berada dalam penjara menurut Jungkook.

SARANGHAE Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang