••06••

21 3 0
                                    

Hari senin adalah jadwal kelas Muti untuk pelajaran olah raga tepat selesai upacara.

"Pengumuman pengumuman". Teriak ketua kelas Muti agar semua memperhatikannya.

"Hari ini Pak miko sedang sakit jadi beliau tidak bisa mengajar untuk hari ini". Lanjut ketua kelas.
Kelas menjadi hening sesaat.

"Yeeeey........!!". teriak serempak satu kelas.

"Guru sakit bukannya di doain cepet sembuh malah pada seneng. Ini kali Ya yang namanya murid durhaka". Ucap Tio ketua kelas Muti yang masih berada di depan kelas sambil tertawa.

"Eh lu emang gak seneng apa kalo jamkos?". Tanya Rudi.

"Seneng banget lah.. hahaha". Tawa Tio yang diikuti para siswa di kelas itu.

"Eh udah jangan ketawa mulu mending kita doain supaya Pak Miko cepet sembuh dan hari ini jamkos full
!". Sahut Shita sambil mengangkat kedua tangannya di depan dada(berdo'a).

"Aamiin". Kompak satu kelas diikuti tawa cekikikan mereka.

"Hahaha, udah ah kebanyakan ketawa bikin laper. Ngantin yok". Ajak Tio pada semua siswa laki-laki. Mereka pun langsung keluar seperti mendapat titah dari sang raja.

"Mut jajan yuk". Ajak Yuna.

"Boleh juga. Ayuk". Mereka langsung berdiri keluar dari bangku yang mereka duduki.

•°•°•°•°•°•

Sesampainya di kantin mereka memilih dan memilah makanan yang ingin mereka beli.

Kayanya enakan ngemil aja deh Lagian tadi aku udah sarapan. Batin Muti.

"Eh tumben gak beli roti , cuma beli snack?". Tanya Yuna di tengah perjalanan kembali ke kelas.

"Gapapa pengen aja". Muti santai.

"Jangan-jangan lo diet Ya?!". Goda Yuna.

"Siapa yang diet?". Tanya Muti datar.

"Ya elo lah"

"Sejak kapan?".

"Ya mana aku tau kan kamu yang diet".

"Diet untuk apa?".

"Ya untuk ngecilin badan lah".

"Emang siapa yang besar?"

"Kamu tu". Yuna datar.

"Aku?. Aku gak besar cuma sragamku aja yang besar. Emang sragam juga bisa diet ya?". Tanya Muti dengan muka polos tak berdosanya.

"Haduhhh". Yuna pasrah sambil menepuk kepalanya.

"Kamu kenapa?. Baju kan gak bisa diet Yun".

"Aku tu tadi tanya. Apa kamu diet Muti?. Bukan baju kamu yang aku suruh diet". Jawab Yuna dengan nada pasrah.

"Oh gitu kalo ngomong yang jelas". Sahut Muti datar.

Ya Allah, kalau ini bukan sahabat ku pasti udah aku remet-remet kaya kertas yang gak ke pakek. Omelan Yuna dibatinnya.

"Udah ah bikin pusing , gak jelas kamu. Ayo cepet ke kelas aja". Ajak Muti menarik tangan Yuna.

Padahal yang gak jelas tu dia kenapa malah jadi ke aku. Emaknya dulu nyidam apaan sih, jangan-jangan nyidamnya daun mangga yang masih muda kali, bukan mangganya. Batin Yuna yang sedang pasrah di tarik Muti supaya cepat ke kelas.

"Nah udah sampek, yuk makan". Ajak Muti dan menarik Yuna supaya cepat duduk di sampingnya.

"Ya". Jawab Yuna pasrah sedikit cemberut.

"Lo kenapa Yun?". Tanya Muti yang merasa tidak berbuat salah.

"Lagi frustasi". Jawab Yuna melirik Muti.

"Soal diet tadi Ya?. Kamu kan gak gendut jadi gak usah diet lah. Nanti malah kamu sakit Yun kamu kan punya sakit maag jadi pola makan harus dijaga". Muti menasehati Yuna seperti ibunya.

"Iya bunda Iya. Aku gak diet kok". Jawab Yuna tersenyum gemas dengan ekspresi kesal.

"Oke Oke.. hahaha". Sahut Muti yang tertawa melihat ekspresi Yuna.

Yuna memutar bola matanya malas, ketika di tertawakan Muti.

Ya Allah ampunilah dosa-dosa temanku ini supaya kalo diajak ngomong cepet nyautnya dan gak buat saya naik darah. Bisa-bisa rontok dah rambut gue gara-gara ngomong sama sahabat LoLa(loading lama) kaya gini. Gerutu Yuna dalam hati.

"Sabar sabar orang sabar disayang pacar". Ucap Muti cengengesan yang melihat Yuna memasang wajah kesalnya.

"kalo gak sabar mah udah aku bom kali kelas ini". Jawab Yuna sewot yang mendapat tawa dari Muti.

...

♡☆♡

Jangan lupa kepoin lanjutannya Ya..
Kasih jejak ya..☆
Nyenengin autor gak di larang pemerintah kok.
👇😍

TELMI KuadratTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang