Minhyun merasa amat kecewa pada dirinya sendiri. Lebih kecewa lagi ketika ia tak bisa berbuat apapun, ia hanya diam sembari menatap punggung Hyunjin yang bergetar hebat.
Seharusnya ia tak membentak bocah yang hendak beranjak dewasa itu. Seharusnya ia bisa mengontrol emosinya.
Jika saja kecemburuan tak menguasai hatinya, mungkin ia tak akan berdebat dengan Hyunjin, sampai puncaknya bocah itu mengungkit tentang umurnya.
Minhyun tersenyum pahit. Memilih untuk melangkah pergi, setelah ia mengucapkan beberapa patah kata untuk sang adik.
“Kalo kamu marah, tolong jangan emosi berlebihan, ya. Kakak mau kerja keras lagi buat nyari pendonor buat kamu”
Minhyun membuka pintu bercat putih itu, keluar dari ruangan sang adik.
Niatnya ia ingin kembali ke ruangannya untuk menetralkan pikiran, hal mengejutkan malah ia temui.
Chan terduduk di lantai, tepat di depan ruangan Hyunjin. Dengan pandangan kosong dan mata memerahnya.
Awalnya Minhyun ingin mengabaikan pria Aussie itu, namun sahutannya menghentikan langkah Minhyun.
“Bang”
Minhyun menoleh dengan terpaksa, menatap Chan yang masih setia meluruskan pandangannya pada tembok kosong.
“Apa maksud omongan Hyunjin tadi?”
Dokter muda itu menghembuskan napasnya dan menunduk dalam.
Chan pasti mendengar perdebatan mereka.
“Gak penting”
Bukannya jawaban, perkataan menyebalkan dari Minhyun yang Chan dapatkan.
Pria itu geram, tangannya mengepal dengan kuat.
“Mending sekarang lo pulang―”
“APA MAKSUDNYA UMUR HYUNJIN GAK AKAN LAMA LAGI BANG?!”
Entah sejak kapan, Chan sudah berdiri di hadapannya. Menatapnya amat marah dengan mata yang memerah dan wajah yang pula ikut memerah.
Tidak bisa, Chan tidak bisa lagi menahannya. Ia membenci Minhyun yang menutupi semua hal yang terjadi pada pujaan hatinya.
“Lo gak mau jawab karena lo benci gue kan bang? Karena lo gak suka gue pacaran sama Hyunjin―”
Chan menunjukkan senyum miringnya untuk Minhyun.
“Karena lo maunya ada di posisi gue saat itu. Jadi pacarnya Hyunjin, tapi lo gak bisa, cih”
Minhyun memandang Chan tak percaya. Jantungnya berdetak kencang, kemudian rasa panik melanda dirinya.
Chan tau?
Seharusnya tidak ada yang boleh tahu tentang rahasia terbesarnya yang ia tutup rapat-rapat hingga saat ini.
“Kenapa? Lo kaget karena gue tau ternyata lo brother complex?”
Minhyun menutup matanya, percuma menutupinya saat ini. Wajah paniknya dapat Chan tangkap, ditambah lagi dengan dirinya yang tidak bisa menjawab segala lontaran yang Chan berikan.
Semuanya benar. Dan ini sangat memalukan.
“Ikut gue”
Minhyun berjalan terlebih dahulu, dengan Chan yang mengekorinya di belakang.
Pria dengan jas putihnya itu membawa Chan ke dalam ruangan kerjanya.
“Duduk”
Tanpa mengeluarkan sepatah katapun, pria bersurai blonde itu mendudukkan dirinya, berhadapan dengan sosok Minhyun.
Sementara Chan duduk dalam diam, Minhyun sibuk mencari sesuatu di dalam laci meja kerjanya.
Tak berselang lama, apa yang Minhyun cari telah ia temukan.
“Ini”
Minhyun menyodorkan map berwarna cokelat dengan sebuah goresan nama 'Hwang Hyunjin' yang terdapat pada sudut kiri permukaan map tersebut.
Dengan terburu-buru, Chan mengambil map tersebut, membukanya kemudian mengambil satu-satunya lembaran di dalamnya.
Dengan serius, Chan membaca tulisan pada lembar kertas dengan logo resmi rumah sakit itu.
Tak ada satu katapun yang Chan lewati. Ia membacanya dengan teliti.
Sampai pada satu tulisan yang membuatnya amat terkejut, Chan berhenti membaca.
Tangan Chan bergetar, meremas kertas tersebut amat kuat.
Dan, tanpa Chan sendiri sadari, setitik air mata jatuh dari pelupuknya tanpa bisa ia tahan.
“H-hyunjin.. se-sejak kapan?”
Jelas sekali Minhyun dengar, nada bicara pria di hadapannya sedikit bergetar.
Minhyun menunduk, mengetuk-ngetuk kan jarinya di atas meja.
“Gue gak tau sejak kapan. Yang pasti, gue baru tau penyakitnya saat dia cek up 3 bulan yang lalu―”
Dokter muda itu menatap Chan dengan raut sedihnya.
“Tepat 3 hari sebelum kalian putus”
Dan Chan, hanya mampu menahan tangis. Meremas lututnya dengan erat agar tubuhnya tak bergetar dan tangisnya tak pecah.
※※※
『PLUVIOPHILE』
※※※
Beberapa chap lagi tamat, hehe.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pluviophile ; Chanjin✔
Short Story[Complete + Epilog]✓ ❝Setidaknya, aku ingin egois sekali saja, sebelum tak bisa lagi❞ ― hyunjin. warning! ーbxb ーdom, chan! sub, hyunjin!