Pagi pagi sekali,
Juna lantas meraih ponselnya, dan mengetikkan sesuatu.Juna ; ngucapin selamat pagi dosa ga ya?
terkirim ke Jasmina Rosellia✔✔
Juna menatap penuh harap pada ponselnya yang sudah lima menit lebih tidak ada bunyi notifikasi setelah ia mengirimkan itu pada Jasmina.
"Lah? kenapa aku jadi kaya begini?" gumam Juna.
ia melamunkan dirinya sendiri sambil menghadap keluar jendela kamarnya.
Drrtt.. drrt..
bunyi notifikasi.Juna terkejut. Ia segera meraih kembali ponselnya, dan membuka balasan dari Jasmina.
Jasmina ; kayanya dosa kalo khusus Juna
Juna ; yah, beneran nih?
Jasmina ; ngga ding, pagi juga Juna
Juna ; lah kan aku belum ngucapin
Jasmina ; lah iya wkwkw,
Juna ; yaudah deh besok besok aja
Jasmina ; okelah. jangan lupa isi buku ya, tulis gini 'hari ini aku di ucapin selamat pagi sama cewe cantik'
Juna ; ogah, ngarep banget sih
Jasmina ; ih, Juna sok cool ya?
Juna ; ga juga ihRead.
kalo aku bilang, dia memang cantik. gimana?
HAH!
Juna? ngomong apa kamu barusan?!
-Juna menepuk nepuk dadanya sendiri.-----
Juna
Diary Junanda,
dear agenda Juna,
ini kali pertama aku nulis kaya begini. siapa lagi kalo bukan suruhan Mina.
dia suruh aku menuhin buku ini, dia juga bakal menuhin bukunya dia.karena kalo enggak, dia bakal sebarin ke medsos bahwa seorang Junanda adalah lemah matematika dan berhati lembut. alias suka nangis.
demikian.
aku segera menutup buku berisi aib itu. dan menyimpannya didalam tas.
aku merebahkan tubuhku ke kasur ber-seprai Transformers berwarna biru tua, dan menatap langit langit kamarku.
Jasmina.
Perempuan itu benar benar seperti hantu.
Namanya selalu menghantui pikiranku saat sedang kosong.
Aku takut jika ia berhasil masuk kedalam ruang kosong..ah, Juna kebanyakan ngarep.
gak kok. tapi aku ga ada rasa apapun sama dia.
cuma heran aja, tumben banget aku bisa deket sama cewe kaya dia.
aneh.
-----
Jasmina
menatap kosong ke arah langit langit kamar, membayangkan hal memalukan apa yang sedang Juna tulis dalam buku agendanya.
itu semua sudah sukses membuatku tersenyum sendiri seperti orang yang sedang jatuh cinta di film telenovela.
padahal bukan.
aku membuka agendaku yang sudah tergeletak lesu diatas meja kayu. dan menuliskan beberapa kalimat.
Journal Harian Jasmina,
Pagi ini cerah, tumben ga mendung.
Padahal tengah memasuki musim penghujan,
Apakah memang ini sebuah awalan bagiku untuk bahagia?

KAMU SEDANG MEMBACA
Juni untuk Juna
Teen Fictionsetumben tumbennya turun hujan di bulan Juni, pasti ada maksud tersendiri dari itu semua. seperti sebuah teka-teki kiriman Tuhan yang harus diselesaikan sebelum juni meredakan hujannya? atau malah sebaliknya. dengan bersantai menatap tenggelamnya...