[44] Kritis

944 55 13
                                    

"Lo mau tau,buat apa gue pingin bunuh lo." ujar Sinta yang mulai bangkit melangkah lebih deket ke arah Kesya dengan tatapan membunuh.

"Karena lo itu udah rebut kebahagian gue, lo udah buat gue berharap banyak sama lo. Lo udah buat kepercayaan gue hancur seketika.

Mana janji lo, yang dulu. Yang lo bilang ,lo ga akan tanggalin gue walau pun jarak memisahkan kita, mana janji lo, mana??.Lo juga bilang kan kalo lo akan selalu ngalah dari gue, karna lo lebih tua dari gue dan lo udah anggap gue keluarga lo kan. Terus mana bukti dari semua janji lo itu. " Kesya hanya bisa diam mendengar semuanya sambil meneteskan air matanya dan Sinta terus mengeluarkan apa yang ingin dia ucapkan

" Janji lo itu palsu. Lo itu cuman ngomong di mulut tapi ga pernah lakuin janji lo sendiri. Gue selalu berharap, apa yang lo janjiin itu beneran terjadi. Gue udah berharap besar banget, saat gue sedih lo selalu ada buat gue. Tapi mana bukti nya. Gue nyesel pernah berharap ke lo. Nyesel gue!!!.

Sekarang gue ga akan lagi berharap ke lo. Tapi sekarang gue pingin lo lenyap dalam muka bumi ini, gue ga pingin liat wajah lo lagi. Cuman itu aja yang gue ingin kan, apa lo bisa kabulin permintaan gue. " ujar Sinta yang makin dekat dan mengarahkan pisau itu tepat di depan mata Kesya lalu pisau itu turun ke leher Kesya.

Kesya hanya bisa diam tak berkutik sama sekali, karena permainan ini Sinta lah yang memegang kendali.

" M... a... a... f...".ucap Kesya terbata bata. Lalu dengan cepat pisau yang Sinta pegang menusuk tepat di perut Kesya Dan sampai akhirnya Kesya tumbang dan pandangan nya buyar.

######

Dilain sisi

"Ray, ini udah 5 menit lebih tapi Kesya belum balik juga. " ucap Karin yang kawatir.

" Iya, ko dia lama yah. "

"Ray, perasaan gue ga enak. Ray gimana ini. Dimana Kesya, gue kawatir."  ucap Karin yang makin kawatir

"Kita cari Kesya, ke toilet ya. Sambil tanya tanya ke siswa yang lewat mungkin mereka ada yang tau. Terus lo telfon hp Kesya, mungkin kita bisa tau dimana dia. "

Akhirnya Karin menelepon Kesya Dan sama sekali tidak di angkat. Sambil terus berjalan mencari Kesya

" Ga di angkat Ray. "ucap Karin cemas

" Coba lagi terus. "ucap Raya meyakinkan Karin

######

"Vin, itu bukanya sahabat nya Kesya yah. Ko mereka keliatan kaya cemas gitu". ucap Alex yang melihat dua sahabat Kesya.

"Samperin dongs ."tambah Randi yang merasa senang. Akhirnya mereka mendekat ke arah Raya Dan Karin.

''Hai." Sapa Randi dengan semangat

"Biasa aja kali, Ran. " bisik Kevin papa Randi

" Sekali kali Vin .''balas nya

"Hai juga kak ." balas mereka serempak

" Kalian kenapa kok, kaya cemas gitu. " tanya Alex

" Gpp kak. " ucap mereka saling tatap

" Cerita aja ke kita. " ucap Randi

" Hmmmm.... Kesya mana?."  tanya Kevin yang merasa tidak melihat Kesya, biasanya mereka selalu bersama.

" Anu kak... hmmm... anu.... " ucap salah satu dari mereka gugup

" Ada masalah?. "Tanya Randi

" Hmmmm..... "

" Jujur aja ."tanya Alex

Gadis Misterius Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang