Prolog

19 2 3
                                    

      Seorang gadis terlihat gusar menunggu seseorang yang membuat janji denganya untuk bertemu ditaman kota tak kunjung datang ia lalu menghela nafas ingin berdiri namun ia segera menoleh ketika melihat lelaki yang sedari tadi dinantinya berlari ke arahnya sambil tersenyum.

"Hai, udah nunggu lama, maaf banget ya, tadi harus beli ini dulu" ucapnya sambil menyodorkan kantung plastik berisi martabak manis dan green tea latte favorit gadis itu.

"Jadi ceritanya lagi nyogok aku pake ini ?"kesal gadis tersebut.

Lelaki itu pun menahan senyumnya melihat gadisnya yang terlihat menggemaskan ketika marah.

"Gak juga, kalo gak mau aku bawa pulang lagi deh sini ..." godanya sambil mengacak poni gadisnya.

"Eh jangan dong, enak aja. Tapi aku masih marah ya sama kamu, emh btw mau ngomong apa ni malem malem ngajakin ketemuan disini ?"rajuk gadis dengan cardigan merah muda tersebut.

"Jadi setelah lulus nanti ,kita masuk SMA yang sama ya, biar aku bisa tetep jagain kamu". Gadis itu pun tersenyum mendengar penuturan lelaki yang selalu to the point tersebut. Ia merasa tak salah lagi memilih bersama dengan lelaki yang menyayangi dan selalu ingin menjaganya tersebut.

"Ay ay captain, etapi janji dulu jangan kegenitan sama cewek baru ya nanti" lelaki itu tertawa dan mengusap poni gadisnya yang merajuk mengulurkan kelingkinya untuk melakukan pinky swear seperti anak kecil nan menggemaskan.

"Siap cantik, Cukup kamu kok ga ada yang lain, janji". Gadis itu pun tersenyum sambil menyatukan kelingkingnya dengan kelingking lelaki didepannya.

"Udah malam, pulang ya ,aku antar..." kata lelaki itu sambil berdiri membawa tangannya berkaitan dengan gadisnya.

Gadis itu pun mengangguk setuju.
Merekapun berjalan meninggalkan taman. Masing masing saling menggenggam erat seakan tak mau untuk saling berpisah barang sedetikpun.

☆☆☆

Playfull Of SadnessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang