Promises

5 3 1
                                    

Hai ini part selanjutnya udah kupublish enjoy reading, dont porget vote and comment, polow dulu juga boleh 😙😙😙

____________

           Dilain kelas seorang siswa yang sedang asik membaca komik tentang detektif kesukaanya nampak tak terusik sedikitpun dengan kegaduhan yang timbul disekitarnya. Tanpa minat sedikitpun ia meninggalkan bacaan favorit didepannya.

"Woyy bro ,kenalan gih biar dapet banyak temen, ceweknya juga asoy asoy, anteng aja dari tadi, gak minat gitu sama yang bening dan bohayy.." sapa seorang disebelahnya.

Diapun menoleh dengan enggan sambil melirik arloji.

"Enggak .." balasnya.

"Et dah bro, gue jadi ngeri gini sih. Jangan jangan lo naksis gue bro, lagian keburu ketinggalan kereta pa begimana ngeliat jam mulu daritadi ? Diajak ngomong setadian jawabnya irit amat dah ,sakit gigi bro .." kesal manusia unik sebelahnya yang tak berhenti mengoceh dari tadi. Membuat panas telinga.

"Gak, Najis. jam pulang masih lama tedd ??" Tanyanya.

Teddy pun kesal. Teman baru sebangku yang sudah berkenalan dengan Damar sejak 15 menit lalu itu pun mendumel sambil memajukan bibirnya. Tanpa sadar Damar terkekeh geli dengan ulah ajaib teman sebangkunya tersebut.

"Aelah bro ditanya dari tadi, diajak ngobrol dari tadi juga jawabnya irit irit amat ,sampe kering ni mulut gue, eh taunya tanya jam pulang doang, sabar ... sabarkan hamba ya allah .." adu teddy sambil mengangkat kedua tangannya dan mengusap dadanya kesal.

Damar sadar sedari tadi banyak cewek melirik kearahnya sambil tersenyum senyum centil. Ia pun tak menghiraukan mereka sama sekali. Bahkan banyak yang dengan nekat mengajaknya berkenalan, yang berakhir tak digubris olehnya. Fikirannya pun sudah tak fokus dengan bacaannya sedari tadi.

Sedari tadi ia hanya membolak balikan halaman pada komik ditangannya. Melihat jam dipergelangan tangannya dan membaca lagi dengan bosan. Ia hanya ingin segera bertemu gadisnya dan mendengarkan cerita kesan pertama masuk sekolah barunya dari mulut manis gadis kesayangannya. Membayangkan ekspresi gadisnya pun sudah membuatnya tersenyum senyum gaje.

"Hai ,boleh kenalan aku Akila .." Sapa gadis dibelakang bangkunya sambil mengulurkan tangannya malu malu,
Yang hanya dibalas dengan dinginnya oleh empunya bangku didepannya.

"Hai juga, gue Damar ..." dengan masih memegang komik bacaanya dan mengacuhkan uluran tangan gadis yang tersenyum kecut dibelakangnya.

Wanita mana yang tak kagum padanya, lelaki berpostur tegap,tinggi ,yang jago basket, kulit kecoklatan menambah kesan maskulinnya. Rambut yang selalu tersisir rapi, dan dua lesung pipi mempermanis penampilannya. Namun mereka akan mundur dengan teratur ketika tau betapa dingin dan pendiamnya lelaki tersebut. Hanya gadisnyalah yang mampu melelehkan kebekuan hati lelaki dengan IQ diatas rata rata tersebut.

Sedari tadi Lelaki itu sibuk dengan Fikirannya Sendiri bahkan tak menghiraukan Teddy teman sebangkunya yang sudah seperti gasing hidup yang tak bisa duduk diam. Sibuk memperhatikan dan berkenalan dengan gadis gadis yang sempat diacuhkan olehnya.

Jam pun berlalu kegiatan hari itu hanya diisi dengan sesi pengenalan lingkungan sekolah baru mereka SMA Tunas Muda dan dilanjutkan dengan perkenalan guru mata pelajaran beserta perkenalan teman sekelas.

Tak terasa waktu sudah siang dan bel tanda pulang berbunyi.

Kringg ....

Teddy pun segera menyambar tasnya dan berlalu meninggalkan Damar.
"Gue duluan bro ..." pamitnya sambil ngeloyor pergi.

Damar yang menyadarinya hanya menggelengkan kepala melihat tingkah teman barunya tersebut. Ia pun segera beranjak ingin segera menemui gadisnya. Dengan sedikit berlari ia meninggalkan kelas dengan menyampirkan ransel disebelah bahunya.

☆☆☆

Seorang gadis cantik dengan surai hitam panjang sedang duduk dihalte sambil mengayunkan kakinya. Langit amat terik siang ini menimbulkan peluh diwajah gadis itu. Sejak tadi ia hanya mengipasi wajahnya yang mulai kemerahan dan terasa terbakar itu. Sesekali ia mengusap kening yang basah oleh keringat dan menghela nafas berat.

Dari kejauhan nampak seorang lelaki tersenyum memperhatikan gadis yang selalu menolehkan kepalanya kekanan menunggu bus kota yang tak kunjung tiba.

Sambil tersenyum ia membawa sebotol air mineral dingin yang nampak menggiurkan disiang yang sungguh terik ini. Ia pun menghampiri gadis yang nampak lelah dan keberatan membawa tas ransel dipunggungnya.

"Hai div, udah nunggu lama ?" Sapanya sambil menempelkan botol air mineral dingin tersebut dipipi gadisnya.

"Damarrr, lama banget sih, mana bus nya gak dateng dari tadi .."keluh gadis itu dengan manja. Lelaki bernama damar itu pun segera mengusap keringat gadis itu dengan sapu tangan yang selalu dibawanya.

"Tante Ira gak jemput ?, Supir kamu kemana ?" Tanyanya sambil menempelkan air mineral dipipi gadisnya yang dijawab dengan gelengan.

"Mama ada urusan mendadak dikantor, pak dadang udah seminggu cuti anaknya sakit. Lagian kan pengen pulang bareng kamu juga, emang gak boleh ?" Jawabnya dengan menggembungkan pipinya manja.

"Buat kamu apasi yang gak boleh .. Yuk bus nya udah dateng tuh .." balasnya sambil mengaitkan jemarinya pada jemari lentik gadisnya.

Diva mengulum senyumnya sambil sesekali bersenandung kecil.
Merekapun masuk kedalam bus dan tak menghiraukan sesak berjubel dan panas didalamnya. Damar pun sesekali melirik gadis yang digandengnya dan tersenyum samar. Betapa beruntungnya dia memiliki gadis cantik disampingnya tersebut. Ia pun semakin mengeratkan genggamanya.

Selama mereka selalu bersama, dunia terasa milik berdua dan yang lain cuma ngontrak bukan ??
😆😁

☆☆☆

Ada berjuta kata yang kurasa tak kan cukup untuk mewakili sebuah rasa.
~Addios Amore.

Playfull Of SadnessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang