Pagi hari di SMA Tunas Muda ,Seorang gadis meringkuk dikantin sambil sesekali meremas horor perutnya.
"Sial ,aku kesakitan kaya gini dua cewek heboh itu malah ninggalin aku dikantin sendirian,bukannya perhatian sama temenya kek bawain es teh kek, apa kek" gadis itu mengerucutkan bibirnya sebal. Memaki maki dua sahabatnya yang tak jelas keberadaanya.
Sedang dua sahabatnya Sibuk berburu cogan disela jam olahraga kelasnya,
"mereka tegaan banget sih.." gerutunya dalam hati sesekali meringis menahan sakit.Disudut kantin seorang lelaki tengah memperhatikannya sambil menggelengkan kepalanya gemas, sesekali tersenyum melihat kelakuan gadis yang sedang diam diam ditatapnya itu. Ia pun menghampiri gadis itu.
Plukk
Tiba tiba sebuah tangan tak bertuan mendarat dipundak Diva. Dengan segera ia mentup mata dan menangkupkan kedua tangannya.
"Ampun mbah, Diva cuma numpang ngadem gak ganggu janji .." takutnya.Lelaki itu pun terbahak bahak dengan penuturan nyeleneh gadis didepannya.
"Hahahahaha ,Yah yah udah ganteng gini dipanggil mbah.." tuturnya disela tawanya.Diva pun menolehkan kepalanya sambil mengerjapkan matanya. Lah cowok yang dilapangan kemarin kan, batinnya.
"Ngapain sih, ngagetin orang aja!" Kesalnya."Dih marah, kenapa takut ,gue bukan penunggu kantin kali, ngapain dari tadi ngedumel sendirian gak jelas ?" Tanyanya pada gadis didepannya.
"Bukan urusan kamu ya, gausah kepo !!" Umpatnya pada lelaki yang membuat jantungnya hampir copot barusan.
"Oh. Kenalin Gue Theo" katanya memperkenalkan diri.
"Dih siapa yang nanya ?"gerutu gadis itu."Orang ngajak kenalan gak ditanggepin? jangan galak galak donk gue kan cuma mau kenal aja ,ga ada maksud jelek , I swear .."gumamnya sambil mengangkat dua jarinya.
"Ya terus ?" Jawabnya kemudian.
Sepertinya lelaki didepanya ini tak seburuk yang ia fikirkan. Hanya ingin beramah tamah, apa salahnya yekan ?"Nah gitu donk senyum kan cantik" tawa Theo pada gadis dihadapanya saat ini.
"Apaan sih, gausah sok deket" galak diva."Jadi cewek jangan galak galak tar pada kabur" katanya.
"Biarin deh, masalahnya buat kamu apa coba?" Jawabnya ketus."Gini deh, aku cuma pengen kenal aja sama kamu, gak semua cowok deketin cewek punya maksud buruk kan. Siapa tau kita bisa jadi temen" katanya tulus.
"Oke oke, fine, sorri deh kalo kesanya aku jutek. Aku gak biasa sama orang yang baru deket terus akrab baik baik gitu" katanya menyesal.
"Sip, kalo gitu kita ulang kenalanya ya. Aku Theodore, panggil Theo, XI mipa 1" katanya sambil mengulurkan tanganya.
"Oke, salam kenal. Aku Nadiva panggil Diva, X mipa 3" katanya sambil menjabat tangan lawan bicaranya.
Merekapun melanjutkan sesi obrolannya sambil sesekali tertawa dengan asiknya. Tanpa mereka ketahui seorang lelaki dengan seragam yang sama tengah menatap mereka dengan senyum kecutnya.
☆☆☆
Dikelas X Mipa 1 yang sedang berlangsung pelajaran matematika dengan guru tinggi kekar dan kulit hitam yang sepertinya karena terbakar matahari yang terkenal galaknya dia pak Edi, Guru mapel matematika yang galaknya minta ampun dan menambah kesan suram pada mata pelajaran tersebut.
Sesekali banyak anak muridnya yang menguap dan merasa bosan ingin rasanya melarikan diri ke kantin sekarang juga.
Damar juga bosan karena cara guru menerangkanya berbelit belit, ia pikir akan mempelajarinya lagi nanti dirumah.
Bahkan Teddy teman sebangkunya sudah berada dialam mimpi menutupi dirinya dengan buku paket tebalnya.Tiba tiba seseorang menginterupsi kegiatan mereka.
"Permisi pak, saya izin ke toilet sebentar"izinnya pada guru tersebut.
"silahkan, segera kembali kekelas" jawab guru killer tersebut.Ditengah perjalanannya menuju toilet Ia melihat kerumunan siswa berbaju olahraga yang bermain futsal sesekali siswi dipinggir lapangan berteriak heboh ketika temanya mencetak gol.
"Kelas diva kan, kok ga ada Dia ?"bisiknya lalu berlari menghampiri kedua gadis yang histeris dipojok lapangan meneriakan nama yang entah siapa ia tak terlalu peduli.
"Hai Zoy, Al, Diva kemana ?" Sapanya pada kedua gadis yang serempak menolehkan kepalanya.
"Oh Damar, Hai. Tadi sih kekantin, katanya perutnya sakit" jawab Zoya sambil tersenyum.
"Sakit ? Tadi pagi berangkat bareng aku, masih baik baik aja?"akunya cemas.
"Oh itu, Biasa Reddays tau gak, Tanggal merahnya cewek" jawab Alexa sambil terkekeh geli.
"Ow itu hehe yaudah makasih. Aku samperin aja deh ya .."katanya malu ,sambil menggaruk telinganya.
"Ok deh.." jawab kedua gadis yang kembali sibuk dengan teriakan heboh mereka.
Damar pun berlari menyusuri koridor menuju kantin , melupakan keinginan buang airnya semula ke toilet. Tak lupa Ia mampir membeli jahe hangat untuk gadisnya di kantin sebelah. Karena dikantin pojok tempat gadisnya duduk sekarang tidak menyediakan.
Sesampainya dikantin Ia berhenti dipintu masuk utama sambil menahan gejolak perih dihatinya, Melihat gadisnya tertawa dengan lelaki yang ia tahu sebagai most wanted SMA Tunas Muda.
Ia berfikir kenapa gadisnya dekat dengan lelaki itu, apakah mereka saling mengenal dari dulu atau memang gadisnya yang mudah dekat dengan lelaki populer yang jauh beda dari dirinya.
Ia memang terkadang merasa rendah diri jika gadisnya dekat dengan orang lain yang setara derajatnya, jauh dari dirinya.Ia pun Berlalu membelokkan kakinya menuju toilet membasuh wajahnya berkali kali dan kembali menuju kelasnya berjalan lunglai dan tersenyum kecut membayangkan gadis cantiknya yang terlihat akrab dengan lelaki yang duduk disampingnya tadi.
☆☆☆
Sometimes i feel so scared
Scared to loose you from my side
Because i really need you
Someone.
~Addios Amore.Hai enjoy reading guys.
Dont porget ,vote ,komen polow dulu juga boleh 😘😘*****
Btw turut berduka cita dengan kejadian yang menimpa teman teman kita didaerah pandeglang banten dan sekitarnya ya guys.
Semoga korbanya husnul khotimah dan yang ditinggalkan diberi ketabahan.
Sedih banget liatnya 😢😢
KAMU SEDANG MEMBACA
Playfull Of Sadness
Teen FictionSeorang gadis cantik dengan mata hazelnya dan surai hitam panjang yang membuat decak kagum siapapun yang memandannya. Gadis ceria dan ramah pada semua orang, putri tunggal seorang pengusaha yang tengah naik daun, memiliki kekasih tampan, juga sahab...