Galau

4 2 2
                                    

     Sepulang sekolah Diva membersihkan dirinya karena sudah terlalu gerah ,seharian ini rasanya matahari terik terasa membakar habis tubuhnya.
Setelah selesai mandi Ia pun buru buru menuju dapur untuk menemui mbak Ela Asisten Rumah Tangganya yang sedang menyiapkan makan siang untuknya.

"Mbak Ela,Masak apa harum nya sampe kecium dikamar Diva "sapanya lembut sambil meraih gelas dinakas.

"Eh non Diva, ini tumis jamur, perkedel kentang, ayam semur, dan sop jagung kesukaan non Diva" akunya sambil tersenyum melihat anak majikannya meneguk salivanya.

"Duh jadi laper banget" katanya sambil mencomot perkedel kesukaannya.

Sesampai dimeja makan Ia kalap melihat hidangan menggiurkan yang disajikan oleh mbak Ela Asisten rumah tangganya.

Sambil mengunyah semur ayamnya Ia kembali termenung dan mengatakan sesuatu yang difikirkanya sejak kemarin.
"Kok Damar dari kemarin diem ya" bisiknya.

Ia Memang merasa beberapa hari ini kekasihnya itu mengacuhkannya, lelaki yang memang dasarnya irit bicara itu akan banyak bicara ketika bersama gadisnya. Namun beda dengan beberapa hari ini yang dirasakan oleh Diva ,Ia merasa lelaki itu banyak diam dan menjawab semua pertanyaan gadisnya dengan asal.

"Ah palingan lagi kecapekan "fikirnya. Lalu mengetik pesan pada seorang yang sedari tadi mengganggu pikirannya.

Lovely♡
Siang  sayangnya Diva 😊
Lagi apa ?
Send.
Tak berapa lama balasan pun masuk diponselnya.

Lovely♡
Siang, lagi nemenin bunda.

Lovely♡
Nemenin kemana?
Read.

Lima menit.

10 menit
Pesannya pun tak kunjung mendapat balasan.

"Gak dibales sih" gerutu diva.
Ia pun memencet asal remote Tv sambil Menunggu balasan pesannya, tak terasa sampai tertidur di sofa depan Tv.

Sejak sore hingga malam tak kunjung ada balasan dari kekasihnya yang sedari tadi di tunggunya.
Diva beranjak dari tempat tidur menuju balkon kamarnya sambil membawa buku bacaan dan secangkir hot chocolate ditangan kanannya.

Tak selang beberapa lama ia mendengar deruman suara mobil didepan rumahnya.
Ia pun tersenyum dan menghampiri wanita paruh baya yang baru saja memasuki pintu diruang tamu.

"Mamaaa.. Papa kemana ?" serunya sambil berlari meraih tangan wanita berparas ayu yang terlihat guratan lelah disekitar wajahnya ,namun tampak lebih muda dari wanita seusianya.

"Sayang, udah makan malam?, Papa keluar kota tadi siang sayang, gak sempat pamit sama kamu, Papa buru buru tadi ,biasalah urusan kantor"tuturnya dengan senyum menghiasi wajahnya.

"Oh gitu pantes Diva pulang rumah sepi tadi, Mama udah makan malam ?"tanyanya pada mamanya.

"Udah tadi dikantor, Kamu istirahat ya besok sekolah, jangan begadang nanti kesiangan, mama bersih bersih dulu" katanya sambil mengecup puncak kepala putri semata wayangnya.

"Siap Ma, mama juga istirahat ya"pamitnya mengecup kedua pipi wanita didepannya.

Diva pun masuk kekamarnya dan merebahkan diri dikasur king size empuk miliknya. Matanya terasa berat namun tak kunjung terpejam. Ia masih memikirkan kekasihnya disana, sedang apa, kenapa tak membalas pesannya.
Ia pun duduk termenung menyadari perubahan sikap lelaki yang sedang difikirkannya.
Apa ia berbuat salah ? Apa ia tak sadar kesalahanya ? Memangnya Ia berbuat apa ?
Diva pun bingung dan kesal sendiri dengan sikap Damar, Ia mengacak rambut hitamnya dan sesekali meremas kasar boneka katak dipelukannya. Lalu ia tersenyum kecil dan mengangguk anggukkan kepalanya seperti anak kecil yang ditawari permen. Mungkin Handphone Damar terlindas truk pengangkut batu fikirnya sambil terkekeh geli.
Begitulah seorang Diva yang selalu berfikir polos dan positif. Menganggap semua masalah dapat Ia selesaikan dengan baik.
Ia pun berfikir ingin mengirim pesan pada kekasihnya. Tak peduli dibalasnya atau tidak. Diva tetaplah Diva yang mudah memaafkan orang lain.

Lovely♡
G.night Sweetheart,
Nice dream and have a sleeptight.
I ❤ U

Sejenak ia meremas telfon digengamannya dan mengulum senyum, gemas membayang kan lelaki kesayangannya tersenyum membaca pesan darinya. Satu jam kemudian setelah ia berhasil memasuki alam mimpinya satu balasan masuk keponselnya.

Lovely♡
G.night too..
I love you more.

☆☆☆

     Disebuah Rumah kecil sederhana yang terlihat asri tersebut seorang pemuda sedang kalut dengan fikirannya dan menyendiri dikamarnya. Sejak tadi ia hanya menyentuh ponselnya dan menaruhnya kembali dimeja belajarnya menyentuhnya dan menaruhnya kembali. Walau waktu sudah menunjukan pukul 00.00 Ia tak dapat memejamkan netra nya.

     Damar sejak tadi membayangkan senyum Kekasihnya dikantin beberapa hari lalu, gejolak aneh yang muncul dihatinya ketika melihat senyum dan tawa gadisnya, yang membuatnya kesal adalah ketika bukan dia yang membuat senyum diwajah cantik gadisnya tersebut. Ia merasa kesal pada gadisnya yang dengan mudahnya dekat dengan lelaki yang baru dikenalnya.

Setengah jam yang lalu ia mendapat pesan singkat masuk dari gadisnya. Setelah cukup lama berfikir Ia tersenyum dan membalas pesan dari gadisnya.
Ia tak tahan membiarkan gadisnya tersakiti oleh sikapnya.
Ia berfikir bahwa sikapnya hanya didasari kecemburuan tak jelas pada gadisnya yang dekat dengan lelaki lain dan membuat gadisnya tertawa tanpa beban.
Ia pun merasakan kelegaan dihatinya ,tersenyum dan mencoba memejamkan matanya. Membayangkan wajah gadisnya, betapa Ia merindukan gadis manja kesayanganya tersebut.
Siapa pula yang akan tahan mendiamkan lama lama gadis polos seperti Diva.
Melihat ekspresi bersalahnya saja malah membuat orang yang marah padanya menjadi gemas.

"Selamat malam, Cantik" bisiknya pada nyamuk yang sedari tadi menghisapi darahnya dengan rakus, berharap nyamuk nyamuk tersebut dapat menyampaikan salamnya pada gadisnya yang mungkin sudah terlelap disana.

☆☆☆

When you feel so lonely
I wish you loves.
When you get down
I wish you joy.
When you get complicated
I wish you faith.
~Addios Amore

Playfull Of SadnessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang