Mars membawa Bulan ke parkiran mobil. Mars juga menyuruh Bulan untuk msuk ke dalam mobilnya, tapi Bulan menolak.
"Kalau lo gamau masuk, gue jamin lo bakalan pindah sekolah juga." Ucap Mars memberi peringatan pertama kepada Bulan.
Bulan pasrah. Kali ini ia menuruti Mars tanpa mengelak lagi. Bulan masuk ke mobil Mars dan langsung duduk disebelah kemudi. Mars juga sudah masuk kedalam mobil.
Mars menyalakan mobilnya, kemudian memasang seatbeltnya. Ia juga melirik ke arah Bulan dengan tatapan datar, lalu ia memakaikan seatbelt Bulan. Bulan terkejut.
Mars langsung melaju keluar sekolah. Untungnya tidak ada satpam penjaga dijam istirahat. Saat jam istirahat satpam sekolah Pelita Angkasa berkeliling mengelilingi skeolah untuk mengecek siswa siswi yang berada didalam kelas dan juga yang sedang mojok ditaman belakang.
Hening yang terjadi didalam mobil sepanjang perjalanan. Bulan juga tidak menanyakan Mars akan membawanya kemana. Ia sangat pasrah.
Mars menghentikan mobilnya diparkiran mall. Ia langsung menarik tangan Bulan lagi. Keduanya kini berada didalam lift sebuah mall. Mars memencet tombol lantai 12. Bulan melongo melihat apa yang dilakukan oleh Mars.
"Lantai 12?" batin Bulan, ia sampai tidak bisa menelan salivanya sendiri. Tangannya gemetar. Mars yang menyadari itu langsung saja melepaskan genggaman tangannya dari tangan Bulan.
Bulan memandangi tangannya yang baru saja di genggam Mars sangat lama. Tangannya juga masih gemetar. Dan hatinya juga gemetar. Ini apa apaan kenapa hati Bulan ikut bergetar.
TING. Pintu lift terbuka. Mars berjalan mendahului Bulan, lalu Bulan mengikutinya dari belakang.
Mars diam menghirup udara dalam-dalam. Dia memasukkan kedua tangannya ke dalam saku celanannya. Sementara Bulan, sangat terlihat takjub dengan pemandangan alam yang ia lihat saat ini. senyumnya mengembang.
Mars yang melihat senyuman Bulan. Tampak memperhatikan Bulan dari atas sampai bawah. Bulan kaget, Mars melihatnya sebegitunya. Ia segera menyilangkan tangannya dan menutupi dadanya.
"Dasar mesum." Ucap Mars ketus. Bulan makin terkejut.
"Hmm." Gumam mars. Menunggu Bulan berbicara.
"Ada yang mau lo omongin sama gue, sebelum gue ngomong duluan sama lo?" tanya Mars tidak melihat kearah Bulan lagi.
Mampus lo Bulan. Harus jawab apa. Tapi bukannya ini maunya Bulan semalam setelah mendapat nasehat dari ayahnya? Kini tinggal Bulan memberanikan diri untuk bicara dengan Mars agar tidak terjadi salah paham.
"I-itu," Bulan terbata.
"I-itu kemarin aku di panggil ke BP, tapi bukan aku yang ngadu ke BP kok, sumpah bukan aku yang ngadu."
Mars tidak menanggapi. Ia menunggu penjelasan Bulan lagi.
"Aku gatau kalau BP tau tentang foto itu, aku gak aduin kamu kok." Ucap Bulan dengan gemetar.
"Trus yang tau tentang foto itu selain lo siapa?" kini Mars menhhadap ke arah Bulan. Tepatnya Bulan berdiiri di depan Mars ,dan juga sebaliknya.
Jika Bulan berbohong ia pasti ketahuan krena bukan bakat Bulan untuk berbohong. Dan ditambah lagi dengan posisi Mars yang berada tepat dihadapannya. Ini akan sangat susah untuk bohong.
Bulan diam seketika. Ia tidak mau melibatkan Adira dan juga tidak mau memeprkeruh masalah dengan menyebut nama Abella, mantan Mars.
"Adira?" tanya Mars lagi.
Bulan mengangguk. "Tapi bukan dia yang nagdu kok." Bulan mencoba menyelamatkan Adira dari lingkaran masalah ini.
"Lalu? Abella?"
DUAR..nama yang akan dihindari Bulan untuk disebut malah sudah ditebak oleh Mars.
"A-Abella tau, tapi-tapi aku gatau yang ngaduin siapa." Bulan lemas seketika, ia harus menerima resiko dari maslaah ini, padahal ia anak baru di SMA Pelita Angkasa.
Wajah Mars tenang dan datar saat tebakannya benar. Dia mengeluarkan ponsel yang ada disaku bajunya.
"Angel, kamu temuin aku di rooftop ya aku kirim alamatnya."
Mars menelpon Angel, pacarnya untuk datang ke rooftop tempat dimana Bulan dan Mars sekarang.
Ya tuhan. Bulan makin masuk kedalam masalah. Ia harus bertemu dengan pacar Mars. Bulan juga tidak tau apa yang terjadi setelah ini.
Akankah dia dicap sebagai murid baru yang sudah bermasalah diawal kedatangannya. Entahlah. Bulan benar-benar apes pindah sekolah di Jakarta.

KAMU SEDANG MEMBACA
Mond Und Mars
JugendliteraturMond dalam bahasa Jerman adalah Bulan. Mond Und Mars sendiri bila digabungkan menjadi "Bulan dan Mars". Bulan seorang siswi pindahan dari Jawa Tengah. sedangkan Mars sendiri asli dari Jakarta. Mereka berdua tak sengaja bertemu pertama kali diruang s...