Bulan tengah sibuk berkutit didapur. Ia mengiris beberapa kol dan wortel untuk dimasak menjadi cap cay untuk ayahnya. Setelah selesai mengiris, Bulan memasukkan wortel terlebih dahulu kedalam kuah yang telah mendidih.
Bulan melamun. Hatinya risau, ia teringat kata-kata bu Hana waktu diruang BP. Bulan mengakui bahwa memang benar Angel, pacar Mars mengupload foto di instagram. Tapi Bulan tidak menyebut Abella dan Adira yang juga melihat upload an itu. Bulan tidak mau suudzon dulu dengan Abella.
Suara gemuruh kuah yang mendidih. Membuatnya segera mengecilkan api. Bulan mengambil dengan cepat kol yang sudah ia cuci dan memasukkannnya kedalam kuah cap cay.
Syukurlah, tidak tumpah kuahnya. Bulan memberikan sejumput gula dan garam sebagai perasa. Bulan mengaduk-aduk kuah itu dan mencicipinya sedikit. Ia menganggukkan kepalnya, seperti isyarat rasa dalam kuah sudah pas.
"Ayah." teriak bulan. Memanggil ayahnya.
"Cap caynya udah jadi, ayo makan." Tambah bulan.
"Ayah sudah disini Bulan." Tiba-tiba saja ayah Bulan sudah duduk di meja makan dengan memegang koran ditangan.
"Astaghfirullah." Ucap bulan kaget setelah ia menolehkan kepalanya.
Lalu mereka berdua makan bersama dengan cap cay yang telah dimasak oleh Bhlan. Bulan terlihat risau dan cepat-cepat untuk menghabiskan cap caynya.
Ayah Bulan yang mengetahui ada yang aneh dnegan bulan, yang tidak emnikmati makanannya sendiri, akhirnya menghentikan makannya.
"Kamu kenapa Bulan?" tanya ayah Bulan sembari meletakkan sendok di piring makannya.
Bulan tidak mejawba pertanyaan ayahnya. Ia malah makin cepat melahap makanannya tapi tidak seperti menikmati.
"Bulan?"
"Ya, yah?" akhirnya Bulan mendongakkan kepalanya dan menatap ayahnya dengan polos.
"Kamu kenapa risau gitu? "
Bulan hanya diam. Ia takut bercerita kepada ayahnya bahwa ia habis masuk ruang BP, padahal Bulan baru menjadi siswa di Pelita Angkasaa selama satu bulan, tapi sudah banyak kasus yang menimpa dirinya.
"Bulan gapapa kok yah." Bulan menyunggingkan senyumnya.
Tapi ayah bulan tidak percaya dengan senyum Bulan.Bagaimana bisa Bulan membohongi ayahnya yang telah merawat dia sedari kecil seorang diri, menggantikan posisi ibunya.
"Cerita kalau kamu lagi risau, jangan di pendam sendiri."
Bulan masih diam. Ia memeprtimbangkan ucpaan ayahnya. Benar juga satu-satunya orang yang dipercaya Bulan adalah ayahnya. Tidak ada orang lain lagi. Saat ini Bulan tengah menata kata-katanya.
"Ayah, jika kita tau ada orang yang berlaku salah apa kita harus memberitahu bahwa hal yang dilakukannya salah?"
Ayah Bulan lantas langsung tersenyum dan menjawab.
"Kita harus memberitahunya jika dia salah, walaupun kita takut kita harus tetap mencoba, bukannya memberitahunya akan menjadikan dia lebih baik?"
Memang benar sudah sebaiknya bulan memnberitahu hal ini dengan Mars. Sebelum Mars salah paham dengan dirinya. Untuk Abella, Bulan juga harus berbicara baik-baik dengannya.
****
Sepanjang pelajaran bulan tidak fokus. Ia sangat takut untuk bertemu Mars. Karena terakhir kali bertemu Mars, Bulan malah menyindirnya.Adira yang merasa ada yang aneh dengan Bulan, menjadi penasaran.
"Bul, lo kemaren di BP di apain? Lo bikin masalaah yang gue gatau?"
tanya Adira sambil menutup mulutnya, pandangannya lurus kedepan, tidak melihat Bulan karena ini pelajaran guru matematika yang super killer.
Bulan menoleh. Ia diam, berpikir. Sebaiknya ia beritahu Adira atau tidak. Bulan takut masalah ini akan tambah besar dan teman-teman yang lain tau tentang Mars dan paacarnya.
Ya, walaupun bulan diam tapi cewek-cewek disekolahan ini pasti sudah pada tau.
Siapa yang gak kenal Mars Galvano? Cowok paling famous dan ramah sama semua orang. Kecuali dengan Bulan. Mars juga pandai dalam segala hal, mulai dari pelajaran sampai bermain musikpun dia bisa.
TENGTENGTENG...
Bunyi pertanda bel istirahat berbunyi. Semua siswa IPS empat serempak mengucap alhamdulillah didalam hati. Bu galak pun langsung melenggang pergi setelah menutup pelajaran hari ini.
banyak siswa yang sudah berhamburan berlarian mengisi nutrisi untuk cacing-cacing peliharaan mereka.Tapi beberapa siswi yang maish berada di kelas IPS 4 langsung berbisik-bisik manja, saat Mars masuk ke kelas mereka. Bulan yang menyadari kedatangan Mars lagsung kalang kabut. Mau lari tapi dia tidak bisa, mau pura-pura pingsan juga tidak bisa. Bulanpun pasrah menerima kedatangan Mars.
"Ikut gue." Mars langsung menarik tangan bulan paksa. Yang dipaksa hanya menurut dan diam.
Adira yang cengo melihat Mars menarik tangan Bulan tidak bisa apa-apa. Adira tidak bisa ikut campur dengan ini. Dia tidak tau masalahnya dan dia tidak mau mendekati m
Mars saat wajah Mars sudah berubah menjadi datar dan serius, seperti saat menarik tangan Bulan tiba-tiba secara paksa.#GrasindoStoryInc
Untuk grasindo, aku minta maaf minggu lalu aku hanya update 1 cerita, 😥
KAMU SEDANG MEMBACA
Mond Und Mars
Fiksi RemajaMond dalam bahasa Jerman adalah Bulan. Mond Und Mars sendiri bila digabungkan menjadi "Bulan dan Mars". Bulan seorang siswi pindahan dari Jawa Tengah. sedangkan Mars sendiri asli dari Jakarta. Mereka berdua tak sengaja bertemu pertama kali diruang s...