Zwei

7.1K 785 24
                                    


"Hiiih" Rosie memencet asal keyboard laptop dengan tekanan berlebihan. Rautnya kesal dan wajahnya dengan sempurna tertekuk. Sembari itu ia melihat pada layar yang menampilkan halaman login email yang bertuliskan "invalid password please try again" sambil menghela napas jengah.

Ini semua adalah kelanjutan dari ulah seorang Lisa yang selebor. Bisa-bisanya salah kirim file ke email yang sudah lebih dari 4 tahun diabaikan bahkan Rosie sudah lupa keeksistensiannya. Bisa-bisanya! Kalau tidak ingat asas profesionalitas pengusaha yang pernah Rosie baca online, dia nggak akan mau ngubek-ngubek memori otaknya untuk sekedar mengingat-ingat sederet huruf - atau angka - sebagai password email usang itu.

Rosie melirik kembali ke layar, "Alay banget gue" desisnya membaca alamat emailnya sendiri.

Namanya memang cringe. Embel-embel 'putri' yang narsistik dan kata merah jambu yang bikin bergidik. Ini niatnya mau puitis tapi nggak tahu tempat. Jadi deh kayak alay. Harap maklum, masa muda kamu juga pasti pernah ada pengalaman lebay yang bikin keki kalau diingat-ingat lagi.

Sambil terheran dengan ke-alay-an emailnya, Rosie mencoba menyimpulkan sesuatu. 

Pasti password-nya juga alay pikirnya.

Asal tahu saja, nama Putri merah jambu itu ada gara-gara kakak kelas yang dulu Rosie gebet. Email itu digunakan untuk mengirim cerpen-cerpen picisan ke majalah sekolah atau ke majalah gawl dengan tokoh utamanya si kakak itu. Analoginya email itu adalah surat cinta versi modern gitu. Tuh kan alay, Rosie saja sekarang bergidik memikirnya.

Setelahnya, dengan gamang Rosie mengetikkan sesuatu di kolom password email itu.

Klik, lalu kotak dialog berisi konfirmasi akun muncul. Rosie diminta menjawab pertanyaan pengaman untuk memastikan kesesuaian user.

Klik, dan kali ini halaman surel yang muncul.

Log in nya sukses, email buluk itu berhasil terbuka! Dan Rosie justru terbengong dibuatnya. Ternyata password-nya adalah nama kakak kelas itu! Rosie bucin banget woy jaman dulu.

Menelan ketidakmengertian pada ke-alay-an-nya, Rosie menelusuri inbox yang kebanyakan berisi notifikasi Facebook dan Twitter juga YouTube-nya yang dulu, yang sudah lama Rosie abaikan. Paling atas, tentu saja email dari Lisa. Tapi sebelum Rosie membuka email Lisa itu, matanya keburu tertarik dengan pesan berderet yang menyelip diantara pesan notifikasi, tertanda dari user bernama Jeffry.

"Hm?" Rosie mengernyit dibuatnya. Seingatnya ia tidak pernah berhubungan dengan redaksi atau orang bernama Jeffry selama menggunakan email itu dulu. Tapi siapa Jeffry ini? Ada kepentingan apa sampai mengirim pesan hingga berderet puluhan?

Klik.

Rosie membuka email pertama yang bersubjek 'Hai' itu tanpa menyadari kalau dia juga sedang membuka kotak Pandora.

Sincerely, Jeffry ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang