.6

78 9 2
                                    

AiRi Presents..

Sai Fanfiction

Disclaimer : All chara © Masashi Kishimoto, All alur © AiRi

Genre : All genre (maybe)

Warn : AU, OOC, typo (maybe), mainstreame, dll.


.


Cerita ini hanyalah fiktif belaka, apabila ada kesamaan watak tokoh, alur atau setting cerita, itu hanyalah kebetulan semata dan tidak ada unsur kesengajaan.


.


Happy Reading..

.

.

.

"Kalian semua keluar.. Ikuti aku!" perintah orang itu, lagi.

"Nii-san.. Aku tidak ikut 'kan? Aku 'kan tidak ikut rame (?) tadi.." jelas Sai, lagi. Berharap kalau orang yang dipanggilnya nii-san itu, akan menurutinya.

"Eh?!" Sasuke dan Naruto kompak.

"Tidak? Aku bilang.. Kalian semua keluar, ikuti aku.. Apa kurang jelas, Sai?"

"Uh.. Nii-san.."

"Huft.." mereka bertiga kompak, lagi.

"Ayo, cepatlah.." ucap orang itu. Terlihat sekali ekspresi puas ditunjukkannya.

"B-baiklah.." ucap mereka bertiga, sangat terpaksa.

Setelah itu, mereka benar-benar mengikuti orang itu. Berjalan, berbaris di belakangnya. Mulai dari Sasuke, tepat di belakangnya. Disusul oleh Naruto, dan Sai yang paling belakang.

Ketika mereka diperjalanan (?), orang itu benar-benar tidak berhenti menceramahi mereka bertiga. Dan tentunya.. Ketiganya tidak ada yang mendengarkan ocehan itu. Naruto yang tidak henti-hentinya menyalahkan Sasuke, dan Sasuke yang malas menanggapi ocehan Naruto itu, dia sesekali juga 'agak' membentak Naruto. Sedangkan Sai? Dia hanya berjalan dengan malas dan lesunya mengikuti barisan itu.

"Eh.. Lihatlah.. Bukankah tuan kita sangat imut?"

"Iya. Tuan kita memang imut. Lihatlah itu.."

"Iya, iya. Imut sekali.."

Ditengah-tengah rasa malasnya (?) itu, tiba-tiba dia mendengar sayup-sayup di telinganya ada yang sedang membicarakannya. Dan benar saja.. Ketika ditolehnya, di kejauhan sana.. Ada sekelompok pelayan wanita (?) di rumah itu sedang berbisik-bisik membicarakan dirinya. Setelah memastikan hal tersebut, dia hanya berbalik lagi (?) dengan ekspresi malasnya yang terlihat imut itu.

"Benar 'kan.. Tuan kita memang imut.."

"Hm.. Imut sekali.."

Mendengar kalimat-kalimat seperti itu lagi, Sai langsung memberikan deathglarenya kepada para pelayannya itu. Tapi yang terjadi.. Bukannya langsung diam atau takut, para pelayan itu malah semakin mengagumi sosok tuannya itu. Deathglare yang ditunjukkan oleh Sai itu terlihat sangat imut (?). Menggemaskan gitu.. Kali ini Sai menyerah dengan reaksi para pelayannya itu. Dia malas untuk menanggapinya.

Sai FanfictionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang