.7

72 8 0
                                    

AiRi Presents..

Sai Fanfiction

Disclaimer : All chara © Masashi Kishimoto, All alur © AiRi

Genre : All genre (maybe)

Warn : AU, OOC, typo (maybe), mainstreame, dll.


.

Cerita ini hanyalah fiktif belaka, apabila ada kesamaan watak tokoh, alur atau setting cerita, itu hanyalah kebetulan semata dan tidak ada unsur kesengajaan.

.

Happy Reading..

.

.

.

Disisi lain, Sai yang tadi dipanggil oleh nii-sannya, dia masih berada di perjalanan (?) menuju ruang utama sekarang ini, bersama dengan Kabuto yang berjalan di depannya, sebagai penunjuk arah (?).

"Eh? Paman.. Ruangannya, bukannya ke arah sini iya?" tanya Sai kepada Kabuto saat merasa ada yang salah dengan arah tujuannya (?), yang seharusnya ke kanan, ini malah ke kiri.

"I-iya tuan.. Tapi, kita tidak akan pergi ke arah sana, tuan. Karena yang tadi itu, hanya alibi saja tuan.." jelas Kabuto.

"Eh?" ucap Sai dalam keterkejutannya. Sekarang ini Kabuto sedang merasa 'agak' cemas akan nasibnya (?), akankah dia dimarahi atau bahkan lebih dimarahi lagi (?) karena sudah berbohong?

"Huft.. Iya sudahlah.. Aku jadi tidak perlu capek-capek lagi kalau begitu.. Terimakasih paman. Ayo.." ucap Sai yang membuat sang Kabuto speechless. Memang tuannya ini sangat istimewa, dari dulu baik banget. Selalu mengerti yang namanya keadaan. Hehe.. Sepertinya Kabuto sedang merasa bangga kali ini (?).

.

.

.

Setelah percakapan singkat itu, mereka melanjutkan perjalanan mereka (?) yang kali ini ternyata, ke ruangannya Sai sendiri. Setibanya di ruangannya, Sai langsung merebakan dirinya di atas ranjang king size miliknya itu.

"Huft.." yang dilakukannya hanya menghela nafas 'agak' kasar setelahnya.

"Huft.." bahkan sampai dua kali dia melakukannnya.

"A-ada apa tuan? A-apa ada.."

"Tidak. Tidak ada apa-apa. Huft.. Oh iya paman, apa paman tidak bosan terus memanggilku 'tuan'? Apa paman tidak lelah selalu menuruti perintahku? Apa paman.." tanya Sai yang entah kenapa.. Tiba-tiba dia bertanya seperti itu.

"Tuan.. Apa yang tuan bicarakan? Jangan pernah berpikiran yang tidak-tidak, tuan.. Ini memang sudah kewajiban saya, dan saya sangat menikmatinya (?)" jelas Kabuto. Sebenarnya dia 'agak' tersinggung dengan perkataan tuannya itu. Karena, dia sama sekali tidak pernah berpikiran yang seperti itu. Entah ini bisa disebut lancang (?) apa bukan.. Kabuto sendiri sudah menganggap Sai sebagai keluarganya sendiri yang harus dilindunginya apapun yang terjadi.

Sai FanfictionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang