.20

77 8 2
                                    

AiRi Presents..

Sai Fanfiction

Disclaimer : All chara © Masashi Kishimoto, All alur © AiRi

Genre : All genre (maybe)

Warn : AU, OOC, typo (maybe), mainstreame, dll.


.

Cerita ini hanyalah fiktif belaka, apabila ada kesamaan watak tokoh, alur atau setting cerita, itu hanyalah kebetulan semata dan tidak ada unsur kesengajaan.

.

Happy Reading..

.

.

.

"Keadaannya memburuk gara-gara aku 'kan? Iya 'kan?!" tanya Sasuke memastikan lagi. Kali ini emosinya 'agak' meluap (?) sepertinya. Dia tidak tahu seperti apa perasaannya sekarang.. Campur aduk (?) itu sudah jelas. Bahkan, sekarang tubuhnya sudah 'agak' bergetar karena menahan tangis dan emosi itu.

"Iya 'kan? Semuanya gara-gara aku 'kan?" tanya Sasuke, lagi. Tapi kali ini nada bicaranya sangat lirih. Sepertinya air mata itu sudah menetes lagi kali ini.

"Sepertinya.. Kalau saya boleh jujur. Memang iya. Tuan penyebab semuanya. Tidakkah tuan berpikir kalau perlakuan tuan akhir-akhir ini sudah berlebihan? Tuan tidak tahu seberapa banyaknya pengorbanan tuan Sai untuk tuan. Bahkan tuan Sai tidak peduli dengan keadaannya sendiri. Semuanya demi tuan Sasuke," jelas Kabuto.

Entah kenapa.. Sepertinya kali ini waktu yang pas untuk membongkar semuanya. Mungkin itu yang ada di pikiran Kabuto. Dia sudah tidak sanggup lagi menutupi semuanya, dan membiarkan ketidakadilan (?) terjadi disini. Meskipun hal itu melawan dari perintah tuannya sendiri untuk menutupi hal itu, dia rasa ini yang terbaik.

Memang iya.. Sebuah pengorbanan itu harus ada pihak yang tersakiti dan terluka.

"Bahkan.. Kalau saya boleh berpendapat, keadaan tuan saat ini tidak akan terjadi kalau tuan Sai tidak melakukan apa-apa. Pengorbanan yang tuan Sai lakukan bukan hanya yang akhir-akhir ini terjadi. Dalam keadaannya yang bisa dibilang tidak baik itu, tuan Sai selalu mengutamakan anda, tuan.." jelas Kabuto, lagi. Sepertinya dia sekarang sudah terbawa suasana.

"Maaf jika saya ini seolah-olah menyalahkan tuan.. Tapi.. Maaf saya sudah lancang tuan.. Maaf.." sekarang ini yang dilakukan Kabuto, dia hanya bisa menundukkan kepalanya dalam-dalam (?). Saudara kembar tuannya itu, sedang menangis di depannya sekarang ini. Ada 'sedikit' rasa bersalah karena dia telah membongkar 'rahasia' itu.

"J-jadi.. Selama ini.." ucap Sasuke dengan terbata-bata. Di pikirannya seolah-olah ada kaset rusak (?) yang mengulang kejadian-kejadian yang selama ini Sai lakukan padanya. Seakan kejadian itu tidak ada hentinya terjadi (?), dia semakin histeris (?) saja. Tangisnya benar-benar pecah (?). Rasa bersalah itu dia rasakan semakin banyak dan menumpuk saja. Dia benar-benar merasa sudah sangat jahat. Apa yang telah dilakukannya selama ini? Kenapa dirinya itu sangatlah b*d*h? Kenapa semuanya jadi seperti ini?

Sai FanfictionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang