Prolog

247 27 6
                                    

Waktu terhenti, duniaku teralihkan. Apakah dia yang ku nanti, ataukah dia jawaban dari doa yang ku panjatkan?

Zafran hanafi alif

--------------------
اولا
Prolog
--------------------

Senin, 17 Desember 2018

Bulir air yang jatuh ke bumi semakin lama jumlahnya semakin banyak hingga memunculkan banyak genangan di jalan. Lelaki yang duduk di pojok kursi kopaja itu termenung dengan pandangan yang mengarah ke luar jendela.

Termenung baginya bukan melepas pikiran secara bebas dan seakan hanya raganya saja yang tersisa, mungkin memang terlihat seperti termenung tapi sebetulnya dia sedang membacakan beberapa ayat dari Al-Qur'an dalam hatinya.

"Duduk di situ aja atuh, Neng"

Suara dari kondektur membuat bacaannya terhenti. Hal pertama yang dia sadari adalah seorang perempuan berjilbab biru dongker yang agak basah berdiri di belakang tak jauh dari kursi tempatnya duduk sekarang ini.

Perlahan tapi pasti, perempuan itu duduk di kursi kosong tepat di sampingnya. Perempuan itu terlihat tidak nyaman, bahkan saat sang supir menginjak rem dengan agak mendadak perempuan itu hampir terjungkal kedepan jika saja dia tidak berpegangan dengan sandaran kursi di depannya.

Diam-diam dia mengamati perempuan itu yang duduk sangat ke pinggir kursi, ekspresinya saat hampir jatuh dari kursi itu pun membuatnya menahan tawa.

Bahkan dia hampir melewati halte terdekat dari rumahnya kalau saja kondektur kopaja itu tidak meneriaki tempat pemberhentiannya.

"Hmm maaf, saya mau lewat"

Mendengar suara tersebut, perempuan itu berdiri dan agak menyingkir namun pandangannya terarah ke bawah.

"Iya silahkan"

Suara lembut itu seakan menghentikan waktu dan mengalihkan dunia seorang Zafran hanafi alif.

Shobahul Khoir (TELAH TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang