Setidaknya aku tahu inilah tujuan hidupku yang sebenarnya.
"FAKE LOVE"
(Tiga tahun kemudian)
Sudah tepat tiga tahun aku bekerja sebagai Gigolo. Aku sudah mengerti cara kerja diriku.
Aku hanya perlu tiduran telanjang dan memakai topeng dengan penisku yang menegang.
Lalu pelangganku tinggal naik keatas tubuhku dan menggenjot penisku di lubangnya.
Sang wanita itu yang bergerak bebas. Tanganku juga mereka yang arahkan.
Apa aku menyentuh payudara mereka atau mereka memasukkan jariku kedalam mulut mereka dan menghisapnya.
Bahkan yang lebih parah tanganku justru diikat. Dan itu sakit.
Itu semua tergantung pada mereka. Aku hanya menyediakan tubuhku untuk mereka puaskan sendiri.
Tapi itu yang biayanya murah. Meskipun murah ya tapi tetap bisa aku pakai untuk membeli sebuah mobil.
Gigolo itu lebih mahal daripada perempuan lacur kalau kalian mau tahu. Tapi itu hanya berlaku di Octagon Club. Entah club lainnya.
Tetapi terkadang aku mendapatkan pelanggan ekslusif.
Yang ini pelanggan yang sudah memesanku dari seminggu yang lalu.
Mereka sudah memberikanku konsep apa yang akan kita mainkan.
Aku pernah berperan menjadi pemerkosa anak sekolah sedangkan wanita itu menyamar menjadi anak sekolahan. Padahal wajahnya sudah tua. Mungkin ia lebih tua dari ibuku.
Aku juga pernah berperan menjadi wanita. Memakai seragam sekolah wanita beserta rambut palsu sepanjang bahuku dan melakukan seks dengan wanita itu. Katanya ia sebenarnya seorang lesbian. Tapi ia disakiti pacar wanitanya. Sungguh malang nasibnya.
Dan yang paling gila. Aku dipaksa memakai kitten set. Bando,sarung tangan mirip cakar kucing,cooker,penisku yang dipasang cockring dan bahkan aku di bdsm oleh wanita itu.
Meskipun aku merasa seperti harga diriku terinjak. Namun, uang kuhasilkan bahkan bisa kupakai untuk membeli sebuah apartemen mewah di Gangnam. Hebatkan?
Uang mengalahkan segalanya.
"Jimin ada yang memesanmu pagi ini. Kau cukup memakai pakaian biasa lengkap. Sediakan satu botol dan dua gelas wine. Dengan ada tambahan tiga jam. Pesanan yang aneh." Ujar Seokjin.
Ya aku merasa seperti artis karena jadwalku sudah diatur. Seokjin rela menjadi managerku untuk mengatur semua kegiatanku di klub ini.
"Diruangan mana?" Tanyaku.
"Love Bomb 49." Jawab Seokjin.
Lalu aku menyuruh pelayan untuk membawakan pesanan minuman keruanganku.
Aku berjalan menuju ruanganku.
Sudah ada sebotol wine dan dua gelas disampingnya.
Aku duduk diatas ranjang sambil memakai topengku.
KAMU SEDANG MEMBACA
"FAKE LOVE" [[YOONMIN]]✔
Fanfiction"Hyung.. Ayo cerai." "C-cerai? Kenapa?" "Oppa apa kamu mencintainya?" "Apa aku mencintainya? Aku tidak pernah mengucapkan bahwa aku pernah mencintainya." "Jadi selama ini semuanya palsu? Sifat polosmu? Cintamu padaku? Beri aku penjelasan." "Tapi hyu...