"Lee Saerom? Ini bukumu." Aku memberikan buku yang aku ambil barusan.
"S-sunbae.. T-terimakasih.." Ucapnya lalu mengambil buku yang aku ambil.
"Uhm.. Tidak semudah itu. " Ucapku lalu menaruh kembali bukunya ke rak buku di atas itu lagi.
"Layani aku dulu." Ucapku sambil tersenyum licik.
Lee Saerom mengangguk.
Dan aku mendapatkan yang aku inginkan untuk hari ini.
"FAKE LOVE"
"Kufikir kau perempuan yang polos dan lugu. Ternyata sudah tidak perawan rupanya. Permainanmu juga bagus." Ucapku sambil menbenarkan penampilanku.
"Jaman sekarang mana ada anak yang polos sunbae.. Itu kemungkinan kecil. Dan mustahil."
"Sejak kapan?" Tanyaku.
"Apanya?"
"Melakukan seksnya. Pertama kalimu kapan?"
"Ahh.. Saat masih kecil. Usia lima tahun aku dilecehkan oleh pamanku sendiri. Lalu aku diperkosa. Kami tidak bisa untuk berhenti melakukan itu. Dan yah.. Jadi ketagihan. Kurasa. Hm.. Ngomong-ngomong aku belum pernah menceritakan ini pada siapapun kau yang pertama."
"Bagus. Berarti kau percaya padaku. Oh ya sampai sekarang dengan pamanmu?"
"Tidak. Ia ketahuan orangtuaku lalu masuk penjara. Kalau sunbae?"
"Sama sepertimu. Tapi aku awalnya saat usia sepuluh tahun, dan dilakukan oleh bibiku. Lalu dia dimusnahkan oleh ibuku."
"Kita senasib berarti. Mendengarnya menyedihkan ya? Karena nafsu seseorang yang tidak bertanggung jawab. Kita yang terkena imbasnya. Dan orangtua hanya menghilangkan pelakunya. Tanpa memperdulikan kejiwaan dari sang korban. Yaitu anaknya sendiri."
"Tapi aku cukup menikmatinya Saerom-ssi. Bukankah kita menjadi sangat baik hati karena mau melayani orang yang membutuhkan? Toh kita merasakan kenikmatannya."
"Konyol sekali pemikiranmu sunbae. Ngomong-ngomong sunbae. Karena kita ini satu nasib aku rasa aku akan mengubah panggilanmu. Aku akan mulai memanggilmu dengan sebutan Jimin oppa. Supaya terkesan lebih akrab."
Aku mengangguk.
"Saerom.."
"Hm?"
"Kenapa berpenampilan seperti anak culun yang siap dibully? Padahal kalau dilihat wajahmu lumayan cantik."
"Ingin saja. Yasudah kalau begitu besok aku berubah penampilan."
"Terserah kau saja." Ucapku lalu meninggalkannya dari perpustakaan.
"Oppa! Bukuku bagaimana?! Ish.. Tidak sampai lagi! Sial!"
***
"Kau tahu gara-gara ide gilamu untuk membuat konflik antar duo princess sekolah kemarin. Sekarang sama-sama dikeluarkan tahu." Ujar Namjoon sambil meminum jus jeruk miliknya.
"Benarkah? Padahalkan aku yang menikmati mereka berdua. Seharusnya aku juga dikeluarkan dari sekolah. Benarkan?" Tanyaku sambil meminum jus strawberry ku.
"Seharusnya begitu. Bersyukur sajalah kau tidak dikeluarkan. Aku pesankan makanan oke?" Ucapnya lalu ia pergi.
Aku mengangguk.
KAMU SEDANG MEMBACA
"FAKE LOVE" [[YOONMIN]]✔
Fanfiction"Hyung.. Ayo cerai." "C-cerai? Kenapa?" "Oppa apa kamu mencintainya?" "Apa aku mencintainya? Aku tidak pernah mengucapkan bahwa aku pernah mencintainya." "Jadi selama ini semuanya palsu? Sifat polosmu? Cintamu padaku? Beri aku penjelasan." "Tapi hyu...