(09) Kutukan 9 Lekukan

430 46 8
                                    

Aku adalah makhluk berupa gumpalan asap ungu yang dibuat oleh salah seorang dukun sakti pada abad 11. Tubuhku adalah jin, namun jantungku adalah jantung manusia. Dengan begitu, aku bisa terlihat di dunia manusia dan bisa dilihat oleh mata mereka.

Pada awalnya, raja pada masa itu meminta seorang dukun untuk membuat pasukan sakti dari kalangan jin. Namun, karena kami dinilai terlalu kuat, hingga dikhawatirkan bisa menggulingkan kerajaannya atau bahkan menguasai seluruh dunia, akhirnya raja membuat keputusan untuk membunuh kami satu persatu oleh pencipta kami, dengan cara ditusuk jantungnya oleh keris sakti yang mempunyai 9 lekukan. Kecuali aku, aku adalah yang terlemah diantara pasukan lainnya, hingga dukun itu hanya menyegelku di dalam sebuah   seruling.

Siapa yang tidak bosan, selama sepuluh abad lebih hanya berdiam menunggu ada yang mengeluarkanku dari seruling bambu yang mungkin sudah terlupakan zaman. Putus asa pun tak bisa, karena aku tidak bisa mati, kecuali ada yang menusukku tepat di bagian jantung.

Sampai, di suatu malam ada seorang anak kecil yang meniup serulingku dari depan, meniup seruling normal seperti biasanya. Sebenarnya meniupnya dari depan tidak akan berpengaruh apa-apa pada segel ini. Hingga tak sengaja, anak itu berhasil membuka segelku dengan meniup serulingnya secara terbalik. Dan akhirnya, setelah sekiaaaan lama, aku terbebas.

Anak itu tidak terkejut sama sekali setelah melihat bentuk tubuhku yang hanya gumpalan asap ungu yang keluar dari lubang depan seruling, di kelas alat musik tradisional di sekolahnya. Aku kagum padanya. Hingga sebelum aku mengakhiri hidupku, aku ingin mewujudkan satu permintaannya.

Aku memberikan ia satu permintaan, dan ia pun menjawab secara mantap untuk menyuruhku membunuh seseorang di tempat tidur pada jam 10 malam, ia juga memberikan alamat rincinya.

Walau permintaannya sungguh aneh, tapi karena dia adalah orang yang telah memberikanku kebebasan, aku pun memenuhi permintaannya.

Aku sangat terkejut, karena aku membunuh anak yang mengeluarkanku dari segel seruling.

"Ucapan Bayangan benar. Ternyata, akan ada makhluk ungu yang akan membebaskanku dari kutukan itu," kata-kata terakhirnya yang ia ucap sambil tersenyum bahagia.

Awalnya heran, namun keherananku terjawab kala melihat ada 9 mayat bertumpuk di tengah ruangan. Aku tahu dari bau darahnya bahwa mereka adalah satu keluarga. Dan yang lebih mengejutkan lagi, di mayat paling atas pada jantung bayi umur 5 tahun, tertancap keris yang aku cari-cari, untuk mengakhiri kebosananku, menyudahi umurku, yakni  keris 9 lekukan.  

<><><>

By @KacangMas

BAYANGAN (Kumpulan Dark Story)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang