(10) Enak

460 49 7
                                    

Kalman adalah seorang pengusaha muda yang sukses dan sudah mempunyai aset rumah mewah di salah satu komplek elit. Karena ia memasak makanannya sendiri, ia sering membeli sayur di pedagang keliling. Oleh karena itu, ia selalu mendengar banyak gosip ibu-ibu mengotori kupingnya.

Pada suatu pagi, ia medengar akhir-akhir ini dikabarkan banyak anak kecil di komplek itu menghilang, sekitar lima anak kecil belum diketahui kaberadaannya. Kabar ini juga bersamaan dengan hadirnya pedagang bakso keliling bergerobak biru yang terkenal dengan baksonya yang super nikmat. Bahkan, setiap sore ia pulang lebih awal karena dagangannya selalu habis diserbu para penghuni komplek, penikmat bakso atau yang sekadar penasaran setelah mendengar rumornya. Ia sampai kewalahan menangani banyaknya antrian yang sabar menanti semangkuk bakso buatan rumah, diracik sendiri oleh Mas Yupo, begitulah panggilannya.

Kalman merasa penasaran akan rasanya, namun ia selalu kehabisan dan malas mengantri. Hingga ia meminta Mas Yupo sendiri yang mendatangi rumahnya ketika pulang, kebetulan ia sering melihat Mas Yupo melewati rumahnya seusai dagang. Mas Yupo diminta menyisakan setidaknya semangkuk bakso. Ia juga bersedia membayar lebih untuk itu.

Keesokan sorenya, Mas Yupo berhenti di depan rumah Kalman sesuai permintaan. Selagi memanaskan kembali kuahnya, Mas Yupo meminta izin kepada Kalman untuk meminta seember air dari kerannya untuk mencuci mangkuk kotor, Kalman pun mengizinkan. Ia masuk ke dalam pagar yang gerbangnya sedikit menutup. Ketika memutar keran di tembok luar rumah, tidak ada air sedikitpun mengalir. Karena merasa sudah mendapatkan izin, Mas Yupo pun masuk ke dalam rumah bermaksud untuk mengambil air di dalam kamar mandi.

Kalman merasa penasaran dengan gerobak bakso itu, mungkin dengan membuka bagian dalam gerobak, ia akan menemukan bumbu atau bahan rahasia di dalamnya. Dan ketika diam-diam membukanya ...,

..

..

ia hanya menemukan tumpukan mangkuk kotor, bangku kecil dan kain basah nan kotor.

Sementara itu, Mas Yupo sedang menanti embernya terisi penuh di keran wastafel. Ia begitu terkesima dengan ruang makan di pinggir kanannya yang terlihat begitu mewah dengan meja besar terbuat dari kaca. Dan di samping kanannya terdapat dapur dengar peralatan yang mewan dan canggih. Namun, ada sedikit keanehan ketika melihat dapurnya, terdapat banyak sekali tulang di pancinya dan pakaian anak kecil di bawah kompor. Rasa penasaran itu bertambah ketika melihat kulkas ada tetesan noda merah di bawahnya, ia pun membukanya.

Merasa lama sekali hanya untuk mengisi seember air, Kalman akhirnya malah meracik sendiri baksonya. Dan setelah selesai, ia mencicipi dan berkata, "Enak sih. Tapi, nggak seenak buatanku."

Ketika sedang menikmati semangkuk bakso, ia dikejutkan oleh Mas Yupo menggebrak pintu dan lari terbirit-berit sambil meninggalkan ember yang sudah luber airnya, dan meninggalkan begitu saja gerobak baksonya.

<><><>

By @KacangMas

BAYANGAN (Kumpulan Dark Story)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang