(11) Kawas dan Gadis Kecil

332 42 3
                                    

Pada zaman dahulu kala, sekitar ratusan tahun lalu, orang-orang di kampungku menangkap seorang anak perempuan yang diduga memelihara monster dalam 'hutan kematian' bernama Kawas. Kisah ini dilestarikan secara turun-temurun dari generasi ke generasi, hingga akhirnya masuk ke dalam telingaku.

Ayahku bercerita, bahwa anak gadis bernama Yuni ini, hidup sendiri di bawah naungan gubuk kecil bekas orang tuanya yang diduga mati, karena mereka tidak kembali dari hutan kematian.

Tidak ada yang mau mengadopsinya. Musim kemarau berkepanjangan tahun ini, membuat warga kesulitan untuk bercocok tanam karena sungai mengering, sehingga untuk makan sekeluarga saja sulit. Belum lagi kengerian akan dugaan warga tentang orang tuanya yang pergi ke hutan untuk memberi makan monster di dalam sana. Kecuali seorang anak laki-laki seumuran Yuni, bernama Maje, seorang cucu kepala desa yang selalu membawa busur beserta anak panah di punggungnya. Ia kerap kali mengantar makanan untuk Yuni, walau makanan itu ia peroleh secara diam-diam dari rumahnya.

Hingga, suatu hari ... aksinya terpergok oleh kakeknya, seorang kepala desa yang tua renta, hingga tubuhnya harus ditopang oleh tongkat. Beliau tidak langsung memarahinya, ia menyuruh Maje untuk duduk dan berkata bahwa Kawas ini sangatlah berbahaya, dan seharusnya segera dimusnahkan. Karena kekeringan yang sudah berlangsung selama 2 tahun di desanya disebabkan oleh monster tersebut. Kawas adalah monster yang meminum semua air sungai hingga kering, dan menghirup semua awan di langit hingga habis. Setelah itu, ia menyerahkan anak panah dengan ujung berwarna perak.

"Tidak ada yang bisa membunuhnya, kecuali pemanah hebat yang dapat menghujamkan panah ini tepat di kepalanya," ujar kepala desa.

Maje menyimpannya, akan tetapi tidak langsung percaya akan dongeng-dongeng tersebut dan meragukan bahwa Yuni ini tidak –terlihat– seperti orang tuanya yang diduga mengurus monster di dalam hutan kematian. Kepala desa hanya tersenyum dan memberikan kembali makanan tersebut kepada Maje, lalu menyuruhnya untuk diberikan kepada Yuni. Namun, kali ini ... ia diminta untuk terus mengawasi gubuknya hingga tengah malam, dan tunggu ketika Yuni hendak membawa makanannya ke dalam hutan, terutama makanan berupa daging ternak.

Maje terkejut, karena apa yang dikatakan kakeknya ternyata benar. Tengah malam ia mengikuti Yuni lalu melihatnya masuk ke dalam hutan sendirian. Malam memang sudah gelap, tapi cahaya bulan purnama sedikitnya memberi penerangan untuk hutan yang cukup menyeramkan dengan jejeran pohon di sekitarnya.

Setelah cukup jauh membuntuti gadis kecil ini masuk ke dalam hutan kematian -walau tidak masuk terlalu dalam- hanya sekitar setengah kilometer, Maje melihat sesosok monster mirip harimau putih, tubuhnya memancarkan cahaya begitu terang. Kawas ini mulai mendekati Yuni yang duduk tenang di sebuah batu besar. Dari balik pohon berjarak 10 meter, ia melihat harimau itu ternyata mempunyai perawakan humanoid, bertubuh tegap layaknya manusia.

Walau gambaran Kawas terdengar menyeramkan dari sudut pandang penduduk, ternyata apa yang ia lihat sungguh jauh dari kata menyeramkan. Kawas ini justru diselimuti cahaya sehingga membuat lokasi sekitarnya beradius 5 meter tersentuh cahayanya. Bersama Yuni, Kawas ini mulai memakan makanan yang dibawa olehnya. Layaknya manusia, ia makan dengan normal.

Maje merasa kalau Yuni dan Kawas ini bukanlah makhluk menyeramkan, ia pun hendak menghampiri mereka dan memastikan sendiri bahwa Kawas ini berbahaya atau tidak. Namun, ketika kakinya melangkah, tiba-tiba pandangannya terhalang benda hitam besar di depannya. Bukan hanya terhalang, ia menabrak benda itu di langkah ketiga. Ia merasakan bulu-bulu kasar menempel di wajahnya. Seketika ia melirik ke atas dan melihat siluet berbentuk kepala kerbau menutup cahaya rembulan, dengan mata kuning menyala, dan tiga tanduk besar tumbuh di kepalanya.

Sontak ia terkejut dan mundur ke belakang, lalu lari sekencang-kencangnya melewati rumput dan pepohonan besar. Yang ia pikirkan saat itu hanya segera keluar dari hutan yang sebenarnya sangat mengerikan ini ... terutama malam hari.

BAYANGAN (Kumpulan Dark Story)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang