Dua Puluh Sembilan

17 9 0
                                    

Typo tolong di komen ya.

Happy reading😁

----//----//----//----//----//----//----//----//----//----//

kendall's Pov

Aku menunggu seseorang datang. Orang yang telah aku sia-siakan. Orang yang dijanjikan oleh Kevin akan datang dan menemaniku. Sudah dua jam lebih aku menunggu di halaman yang berisi berbagai tanaman. Rumah sakit ini cukup besar sehingga mereka membuat taman yang lumayan luas disini. Mungkin maksud mereka agar para pasien tidak jenuh berada disini.

"Udah lama nunggu ya?"

Suara berat yang aku kenal menyadarkanku. Aku menoleh dan benar saja itu orang yang aku tunggu, Adam. 

Aku tersenyum melihat kehadirannya. Tentu saja semenjak kejadian itu aku tidak melihat Adam di rumah sakit. Aku tidak tau apa alasannya. Mungkin, karena Kevin.  Dia mendorong kursi rodaku menuju tempat yang lebih teduh. Laki-laki ini tidak seperti biasanya. Wajahnya pucat dan aku melihat dia sangat lemas dengan tubuh tingginya itu.

"Maaf ya lama." senyuman yang sekalu ia perlihatkan membuatku merasa nyaman.

"Iya." aku menjawab singkat.

Dia memegang tanganku dan membuat jantungku berdegup kencang. Adam menatapku dengan matanya yang tulus. Anehnya mata itu bukan mata Adam yang aku kenal. Mata itu memperlihatkan kalau Adam lelah dan Adam akan menyerah. Kendall selalu takut menanyakan tentang hubungannya lagi kepada Adam. Dia takut akan kehilangan Adam.

Suatu saat Adam pasti akan berkata dia menyerah mencintaiku. Aku mungkin satu-satunya orang gika yang menolak laki-laki tulus seperti Adam.

"Kamu akan baik-baik aja kok." suaranya masih sama selalu menenangkan.

Aku mengangguk dan menatapnya. Aku merasa dia akan berkata sesuatu padaku. Aku ingin menanyakan aoa yang ingin ia bicarakan, tapi aku terlalu takut akan jawabannya. Aku takut dia akan pergi dariku.

Aku tidak tau apa perasaanku pada Adam maupun Kevin. Perasaan ini selalu bermain-main di pikiranku. Mana mungkin manusia mencintai dua orang sekaligus, rasanya sangat tidak mungkin.

Lalu apa perasaan ini, perasaan tidak mau kehilangan dan perasaan nyaman terbagi menjadi dua untuk dua manusia berbeda.

"Ken, maaf."

Perkataan yang keluar dari mukutnya membuatku bertanya apa maksud dari kata maaf  apa yang mau Adam sampaikan. Ini bukan salahnya, ini salahku yang pergi meninggalkan mereka pada malam itu.

"Kenapa?" aku mencoba bertanya padanya.

Dia hanya terdiam menunduk seperti orang yang sangat bersalah.

"Dam. Kenapa? Lagian aku udah gak apa-apa kok. Besok paling udah boleh pulang sama dokter." aku mencoba menenangkannya.

"Bukan soal itu Ken,"

Aku mencoba mendengarkan apapan yang akan Adam katakan. Karena aku juga bingung sekaligus penasaran jika bukan soal kecelakaan lalu apa yang akan dibicarakannya.

"Maaf karena aku udah gak bisa jagain kamu lagi Ken."

Deg....

Puppy Girl [K J]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang