Dua Puluh Delapan

19 11 0
                                    

Perawat wanita masuk ke kamar Kendall dan memberinya makanan khas rumah sakit yang tidak Kendall sukai. Kendall masih memikirkan apa sebenarnya yang terjadi. Kenapa banyak rahasia antara Kevin dan Adam. Suasana rumah sakit semakin membuatnya muak dan ingin degera keluar dari sana. Memakan makanan yang sama sekali hambar membuatnya tidak betah berada disana. Keadaannya masih lemah. Jadi, dokter belum mengizinkannya pulang.

Sementara di sisi lain Kevin pergi ke rumah Adam dan membujuknya untuk menemani Kendall di rumah sakit. Adam terbilang orang berada karena membeli rumah di kawasan mewah di Jakarta. Terlihat jalanan sekitar kompleks sangat sepi. Mungkin, karena pemilik rumah adalah pengusaha atau pekerja kantoran yang membuat mereka sibuk.

Tok... Tok... Tok

Terlihat laki-laki yang Kevin kenal membukakan pintu. Bagas adalah salah satu orang yang Kevin benci, karena pernah menyakiti Kendall. Tapi, bagaimana pun juga Kevin sangat menghargainya sebagai kakak Adam yang menyelamatkan nyawa Kendall.

"Ngapain lo kesini?" ucap Bagas dengan nada agak tidak suka akan kehadiran Kevin di rumahnya.

"Dimana Adam?" tanya Kevin pada laki-laki yang sekilas mirip dengan Adam.

"Gak puas nyakitin adek gue hah!!" Bagas semakin kesal karena dia tau Kevin yang menyebabkan Adam menderita.

"Maksud lo apa si gas?" Kevin semakim geram dengan perkataan Bagas padanya seolah-olah semua yang terjadi adalah salahnya.

"Kalau bukan karena adek gue, Kendall gak akan selamat." kata Bagas dengan memalingkan wajahnya.

"Iya gue tau. Karena itu gue kesini." jelas Kevin.

"Kalau gue ada disana, gue gak akan biarin Adam ngasih ginjalnya buat Kendall." Kata Bagas yang membuat Kevin kebingungan.

"Kenapa?" tanya Kevin.

"Kenapa gak lu aja sih? Kenapa harus adek gue yang menderita hah!!" jelas Bagas gang membuat Kevin menunduk.

"Gue gak bisa. Ada alasan yang membuat gue gak bisa ngelakuin itu." jelas Kevin.

"Lo yang bikin orang celaka tapi kesalahan lo sendiri ditanggung orang lain." sekali lagi kata-kata Bagas membuat Kevin semakin bersalah.

Setelah Bagas memarahi Kevin dengan kata-kata kasarnya, laki-laki yang ditunggu Kevin keluar. Terlihat wajah pucat dan tubuh yang lemas. Kevin berpikir itu efek dari operasi yang Adam lakukan kemarin. Bagas terkejut dan mengisyaratkan agar Adam kembali masuk. Tapi Adam menolak dan seolah-olah ingin membicarakan sesuatu yang penting dengan Kevin.

"Gas. Lo masuk deh, gue mau ngomong sama Kevin." jelas Adam yang menyuruh Bagas masuk ke rumah.

"Lo masih belum sehat Dam. Ngapain juga sih ngomong sama orang yang gak tau diri kayak dia!" Adam tidak menghiraukan dan tetap menyuruh Bagas masuk.

Adam mengajak Kevin duduk di halaman rumahnya yang dipenuhi dengan bunga lavender milik Mamanya. Orang tua Adam memang sangat suka dengan bunga. Oleh karena itu, banyak jenis bunga di halaman rumah mereka. Ada bangku panjang yang dibuat dari kayu jati di halaman rumah Adam. Mereka duduk disana dan membicarakan apa yang akan mereka bicarakan.

"Dam, gue mau lo temenin Kendall di rumah sakit." Kevin membuka suara memecah keheningan yang ada antara dirinya dan Adam.

"Kenapa gak lo aja? Ini kesempatan lo buat deketin Kendall kan?" kata Adam yang malah membuat Kevin mendengus.

"Gue gak bisa. Kali ini gue nyerah." Kevin menunduk dan terlihat Adam menyenderkan tubuhnya.

"Aneh lo. Giliran gue bolehin gak mau, kemarin pas gue makan bareng Kendall, lo malah ngancurin acaranya." Kata Adam dengan wajah yang terlihat sangat tenang.

"Ada alasannya Dam. Gue gak sejahat itu buat ngerusak acara kalian." jelas Kevin yang mulai memperbaiki posisi duduknya.

"Terus?" Adam bertanya serius.

"Kean nelpon gue waktu itu. Dia bilang Mamanya masuk rumah sakit. Kean surug gue bilang ke Kendall soal masalah ini." Kevin kembali menunduk dengan semua rasa bersalahnya.

"Kenapa gak nanti aja, kenapa harus pas gue lagi sama Kendall?" Adam mencoba bersikap tenang.

"Gue pikir itu darurat Dam. Jadi yang gue lakuin cuma mau bilang itu aja. Gue gak nyangka Kendall akan semarah itu." jelas Kevin.

"Kalau gitu bilang aja ke Kendall soal itu. Kalian bakal baik-baik aja." Adam menenangkan walaupun dirinya saja sebenarnya tidak tenang.

"Gak akan bisa Dam. Gue gak mau lagi jadi penghalang hubungan kalian. Lo ke rumah sakit sekarang ya Dam." Kevin memohon dengan tulus.

"Kenapa baru sekarang Vin. Kenaoa dari dulu lo biarin Kendall sama gue." nada bicara Adam agak meninggi kali ini.

"Gue sadar cuma lo yang bisa jagain Kendall." jawab Kevin singkat.

"Apa karena gue kasih ginjal gue ke Kendall lo jadi berubah?" tanya Adam yang membuat Kevin mengerutkan dahinya.

"Mungkin."

Adam kembali membenarkan posisi duduknya.

"Terus kenapa gak lo aja yang ngasih ginjal itu ke Kendall? Lo malah diem aja."

"Gue gak bisa." jawab Kevin singkat.

"Kenapa?"

"Gue cuma punya 1 ginjal Dam!" Kevin berbicara dengan nada yang sedikit meninggi.

Adam terdiam mendengar perkataan Kevin. Adam batuk dan mengeluarkan darah yang membuat Kevin khawatir dengan kesehatan Adam.

"Lo gak apa-apa Dam?"

"Gak. Gua gak apa-apa. Kalau gitu gue akan kesana." Adam berdiri dan membersihkan darah yang ada di bajunya.

"Dam."

Suara Kevin menghentikan langkah Adam untuk pergi. Kevin seolah-olah ingin mengatakan sesuatu yang membuatnya penasaran.

"Lo sakit?" sudah Adam duga kalau Kevin akan bertanya hal seperti itu. Adam tidak menjawab dan hanya memalingkan wajahnya.

"Jawab gue Dam. Sebelum lo donorin ginjal ke Kendall apa lo sakit?" Kevin kembali bertanya yang membuat Adam berbalik dan mendekati Kevin.

"Lo gak tau apa-apa." Adam meninggalkan Kevin dan segera naik mobil untuk pergi ke rumah sakit.

Kevin masih terdiam dengan beberapa pertanyaan di pikirannya. Semua terasa semakin jelas sekarang. Alasan Adam dan semua tingkah laku Adam selama ini membuat Kevin bermain dengan pikirannya.

"Apa yang mau lo tau tentang Adam?" suara itu memecahkan semua pikiran Kevin.

"Apa yang terjadi sama dia Gas?"

*
*
*
*
*
Hai hai maaf ya kalau telat updatenya. Soalnya liburan jadi, pengen meliburkan diri. Tapi, kalau lagi mood mah pasti bikin cerita hehehe. Terus dukung cerita ini ya dan kasih saran atas kekurangan nya. Terima kasih ❤

Puppy Girl [K J]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang