.
.
.
.
.
.
____________________________________"Rasanya menyakitkan saat aku hanya bisa menatapmu dari jauh,
tanpa bisa mengatakan betapa aku menginginkanmu untuk berada di sisiku."____________________________________
.
.
.
.
.
.
.
***
.
.
Saat orang-orang di sekitarku mulai berlarian dan membentuk kerumunan besar, aku tetap duduk berlutut di rerumputan tanpa melakukan apa pun.
Aku mendengar beberapa dari mereka berteriak meminta pertolongan, namun aku tak memberikan perhatian pada mereka melainkan tetap fokus menatap ke atas.Meski dari jarak sejauh ini, meski yang bisa kulihat hanyalah bayangan kabur yang tidak jelas, namun aku bisa melihat betapa besar penyesalan dan kesedihan yang terpancar dari wajah Athar yang berdiri di atas sana.
Ia berdiri di ujung lantai tiga, menunduk menatap tubuh Haris yang tak sadarkan diri di bawah sini. Aku melihat kedua tangannya yang terkepal erat sesaat sebelum ia mengusap sesuatu di wajahnya, di matanya.
Ia menangis.Athar menangis.
Sesuatu yang tak kasat mata terasa menamparku saat mendengar beberapa orang berteriak mengumpati Athar, mengatakan kata-kata kasar nan menyakitkan yang tidak pantas diberikan kepada Athar.
Aku masih bertahan dalam posisiku, tidak mempedulikan apapun, mencoba untuk tidak mendengarkan apapun sampai kemudian aku melihat beberapa orang mendatangi Athar di atas sana dan menariknya dari tepi lantai. Aku masih bersimpuh sampai bayangan Athar di atas sana benar-benar menghilang dari pandanganku.
Berdoa agar tidak ada hal buruk yang terjadi kepada Athar saat beberapa orang menarik paksa dirinya dari atas sana.Tidak perlu mengujiku dengan mencoba meyakinkan ataupun mempengaruhiku, karena aku yakin Athar tidak melakukan seperti apa yang orang-orang pikirkan saat ini.
Athar tidak mungkin melakukannya, Athar tidak mungkin mendorong Haris.
Dia tidak mungkin melakukannya....
Tak ada kegiatan belajar mengajar hari ini, seluruh staff dosen sibuk mengamankan area kampus. Semua mahasiswa dan mahasiswi dilarang berkeliaran di luar gedung, dilarang bergerombol dan menyebarkan gosip. Namun semua larangan itu tidak diindahkan oleh sebagian orang, beberapa dari mereka sibuk saling membicarakan apa yang baru saja terjadi beberapa jam yang lalu, mereka membentuk kelompok-kelompok kecil dan mulai membangun spekulasi simpang siur yang terasa tidak masuk akal bagiku.
Sejujurnya aku sudah cukup gelisah dengan semua yang terjadi hari ini, perutku terasa mual dipenuhi gejolak tidak nyaman, dan apa yang dibicarakan orang-orang di sini semakin membuatku ingin muntah.
Aku sudah pasrah dengan berdiam diri di ruangan ini tanpa melakukan apapun selama hampir 2 jam lamanya.
Aku menahan keinginan jauh di dalam hatiku, aku sangat ingin keluar dan mencari tahu apa yang terjadi, aku ingin menemui Athar dan melihat keadaannya, aku ingin berteriak kepada orang-orang dan menyuruh mereka untuk menutup mulut mereka di saat mereka tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi.Lalu tiba-tiba jantungku berdebar kencang saat aku mendengar suara-suara sirine yang bersahutan, bersamaan dengan suara ribut-ribut dan suara-suara bisikan yang tidak menyenangkan.
Aku memejamkan mataku sejenak, memfokuskan pendengaranku dan langsung terperanjat saat aku menyadari jika suara sirine itu tidak hanya berasal dari suara sirine ambulan, melainkan juga berasal dari sirine polisi.
Tanpa pikir panjang aku langsung berlari keluar, mengabaikan teriakan dari orang-orang di kelasku hari ini.
...
KAMU SEDANG MEMBACA
ATHAR [Destiny Series 3]
Romansa. . . Athar adalah lelaki paling ceria di antara lelaki lain yang pernah Tata temui. Athar adalah lelaki yang memiliki senyuman paling menawan dari yang pernah Tata lihat selama ini. Athar adalah lelaki yang selalu menunjukan kepercayaan diri, ia...