" Selamat pagi, nona. "
" Apa saja jadwal ku hari ini ? "
" Pemilik showroom motor sport terbesar di Korea ingin bertemu denganmu dan dia ingin membicarakan tentang acara yang akan berlangsung di Busan. "
" I see. "
" Jumlah tamu yang akan datang tiga orang, nona. Salah satu diantaranya adalah anak dari Mr. Choi. "
" Choi Sooyoung ? "
" Betul sekali, nona. "
" Persiapkan segala sesuatunya, mungkin ada yang bisa kita tawarkan kepada Sooyoung untuk bekerjasama. "
* * *
Entah apa yang sedang ada dipikiranku saat ini, fokus ku tidak teratur seperti biasanya. Sesekali aku membiarkan mata ku bebas melihat ke arah yeoja yang ada di samping ku. Tatapannya pagi itu, masih membekas di dalam benakku. Perjalanan yang cukup jauh membuat ku merasa canggung berada di samping yeoja seperti ini, aku merasa dia lain dengan biasanya.
Seolah waktu tak mengizinkan kami berlama-lama, aku harus merelakan pesawat ini mendarat. Aku masih duduk melamunkan wajahnya sampai akhirnya pesawat mendarat dengan sempurna.
Aku meninggalkan tempat duduk itu lebih dulu dan membawa tas ku.
"Ya, mengapa kau meninggalkan yeoja itu ?"
"Memangnya kenapa ?"
"Seharusnya kau bisa berbicara banyak hal padanya. Atau mungkin kau bisa bertukar nomor ponsel ?."
"Aku belum ada waktu untuk hal itu. "
Saat sedang menunggu mobil yang akan mengantar kami ke hotel, lagi-lagi yeoja itu melintas di samping ku. Aku masih mengingat jelas parfum yang dia kenakan. Dia langsung masuk ke mobil yang sedari tadi ada di hadapan ku. Aku hanya melirik ke arahnya sampai mobil itu melaju.
"Jadi ini, definisi belum ada waktu untuk hal itu ?"
Rasanya aku ingin sekali membungkam mulut Sooyoung.
"Mungkin kali ini berbeda dengan yang sebelumnya, Soo. "
Bagaimana jika aku bungkam mulut mereka berdua?
* * *
Di dalam perjalanannya, Tiffany menatap langit yang biru dan Ia sesekali tersenyum. Tiffany teringat ketika Ia berjabat tangan dengan Taeyeon dan Ia merasakan genggaman tangan yang masih membekas itu.
"Nona, kita sudah sampai."
Tiffany membuyarkan lamunannya dan Ia melangkahkan kakinya masuk ke gedung yang cukup tinggi itu.
"Selamat sore, nona. Ada yang bisa kami bantu ?", tanya resepsionis.
"Apakah Mr. Tyler ada ?", tanya Tiffany.
"Ada. Apakah sudah buat janji ?", tanya resepsionis.
"Aku datang membawa dokumen dari Seungri.", jawab Tiffany.
"Oh, baiklah nona. Mari kami antar. ", jawab resepsionis.
Tiffany mengikuti langkah kaki resepsionis menuju ruangan Tyler. Saat sedang mengikuti resepsionis, Tiffany tak sengaja melihat ke arah ruang kaca, ada beberapa foto seorang yeoja yang sedang memegang banyak awards. Ruangan yang dipenuhi dengan mannequin sebagai model untuk sebuah pakaian membuat Tiffany berpikir perusahaan apa yang sedang dijalankan sepupu dari bosnya ini.
Di sisi lain, Taeyeon, Yuri dan Sooyoung sudah sampai di kantor Jessica. Mereka diantar menuju satu ruangan yang cukup besar.
" Mohon untuk menunggu di sini, tuan. ", ucap security yang bertugas.
Mereka bertiga menunggu kedatangan Jessica cukup lama dan ketika seseorang melangkahkan kakinya masuk ke ruangan itu, ketiga namja single itu langsung berdiri dengan kompak.
" Selamat siang. ", ucap Jessica.
" SELAMAT SIANG. ", ucap Sooyoung dengan sangat bersemangat.
Taeyeon mengerjapkan matanya berkali-kali, sementara Yuri tertunduk malu.
"I'm Jessica. ", ucap Jessica sambil tersenyum.
" Choi Sooyoung. ", jawab Sooyoung.
" Kwon Yuri. ", ucap Yuri.
" Kim Taeyeon. ", jawab Taeyeon.
" Nice to meet you, guys. ", ucap Jessica.
"Maaf jika kami mengganggu waktu mu. ", ucap Yuri.
" Tidak apa, aku sedang free. ", jawab Jessica.
" Jadi begini, kami ingin mengundang mu hadir di salah satu acara otomotif terbesar di Korea. Sekaligus kami ingin kau menjadi model untuk media promosi kami. ", ucap Yuri.
" Begini Jessica-ssi, kami melakukan kerjasama ini bukan semata-mata hanya ingin mengundangmu. Tapi kami juga akan mempromosikan perusahaanmu. Seperti misalnya kita akan berkolaborasi antara showroom motor sport Yuri dengan produk Blanc Eclare.", jelas Taeyeon.
Ketika Taeyeon berbicara, Jessica seolah dibuat terbungkam dengan pesona dan kepintaran Taeyeon.
" Kami rasa hal ini adalah hal yang tepat, karena bagaimanapun juga acara ini akan menjadi ajang bergengsi di kalangan pengusaha besar. Koneksi yang akan terbangun pun akan jauh lebih luas. ", tegas Taeyeon.
" Kedengarannya menarik. ", jawab Jessica.
" Jessica-ssi, bagaimana kesepakatan yang akan kita lakukan nanti ? ", tanya Yuri.
" Mungkin aku akan menghubungimu beberapa hari ke depan. ", jawab Jessica.
" Kami akan berada di Hong Kong untuk beberapa hari ke depan. Jika kau ingin kami menemui mu sekali lagi, kami akan bersedia. ", jawab Yuri.
" Ini kartu nama ku. ", ucap Sooyoung sambil memberikan kartu namanya.
" Gomawo. ", jawab Jessica.
Yuri juga memberikan kartu namanya kepada Jessica. Tetapi, tidak dengan Taeyeon. Ia hanya terdiam dan menatap kartu nama milik teman-temannya.
" Hyung, kau tidak membawa kartu nama mu ? ", tanya Sooyoung.
" Aku lupa membawanya. ", jawab Taeyeon.
" Uhm, kau bisa memiliki nomor ponsel ku. ", ucap Jessica.
" Apakah kau tidak keberatan untuk hal itu ? ", tanya Taeyeon.
" Ani. ", jawab Jessica.
Sooyoung melebarkan matanya dan Ia mengangguk-anggukan kepalanya seolah mengerti maksud dari Taeyeon.
Selesai bertemu dengan Jessica, mereka keluar dari ruangan. Mereka memutuskan untuk beristirahat sejenak di hotel. Ketika di dalam perjalanan, Taeyeon memperhatikan secarik kertas yang diberikan Jessica padanya, sesekali Ia melihat keluar jendela mobil dan tersenyum kecil.
Grand Hyatt
Sooyoung membuka pintu kamar dan Ia langsung berjalan ke arah kamarnya, sementara Yuri masih merenggangkan otot-ototnya menghadap ke luar kamar. Tiba-tiba Taeyeon menyentuh bahunya dan memberikan secarik kertas.
Hubungi dia. . .
KAMU SEDANG MEMBACA
The Sugar Daddy
FanfictionSeorang namja sudah terlihat biasa dengan kekayaan dan yeoja-yeoja di sekitarnya. Termasuk dengan tiga orang namja yang mendapat julukan sebagai seorang sugar daddy. Mereka berkencan dengan yeoja yang berusia lebih muda dari mereka dan menghabiskan...