PART 5

2.2K 64 0
                                    

Setelah pulang dari Kafe yang berada di Mall,Vanya dan Vigo kembali ke rumah atau bisa di sebut Mansion.

Vigo langsung memarkirkan mobilnya di bagasi. Vanya masuk ke dalam rumahnya dan berteriak.

"Assalamu'alaikum Ana yang cantiknya enggak ketulungan pulang ke rumah Mommy yang baik hati."

Dan langsung saja Vigo membekap mulut Vanya.

"Dek,suara kamu toa banget." Vanya hanya melihat Abangnya dan pergi begitu saja. Vigo melongo melihat adiknya yang meninggalkannya begitu saja.

Vanya yabg tidak mendapat jawaban dari sapaannya langsung masuk ke dalam dan melihat apayang terjadi.

Mommynya sedang berbicara dengan seseorang,dan sangat terlihat serius. Orang yang membelakinginya juga sangat serius saat berbicara dengan Mommynya.

Saat ingin menghapiri Mommynya, Vigo langsung memanggilnya. Vanya hanya meliriknya sekilas dan mengangkat alisnya sebelah bertanda "apa ?."

Melirik sekilas dengan Mommynya. Vigo yang melihat arah lirikannya, langsung mendekati Vanya dan ingin menanyakaannya,tapi Vanya langsung membungkam mulutnya dengan tangannya.

Vanya langsung mendekati Mommynya dan seseorang itu. Vigo pun sama,mendekati Mommynya. Tapi alangkah terkejutnya,melihat seseorng itu. Lain halnya dengan Vigo. Vigo sangat terkejut dan langsung berdiri saat melihatnya.

"Da... Daddy." Hanya itu yang keluar dari mulut Vanya. Vigo sempat melongo melihat Daddynya.

Ya,seseorang itu adalah Daddynya.

"Daddy. Kok Daddy bisa di sini ?." Tanya Vanya. Memang setelah kejadian itu,Daddynya langsung pergi begitu saja. Tanpa ada penjelasan langsung.

"Emang,Daddy tidak boleh pergi ke rumah Mommy kalian ?."

"Ya enggak gitu. Kab Daddy jarang pulang. Kan sibuk sama kantor. Perusahaan dimana-mana. Keluar Kota,pergi ke Luar Negeri untuk urusan pemerjaan. Dan jarang di rumah."

"Ana mata-matai Dad ya ?." Tanya penasaran.

"He he he. Iya. Jangan marah,oke. Kan banyak yang di luar sana yang ingin jatuhin Daddy. Apa lagi,para jalang yang ingin deketin Daddy demi uang."

Vigo tambah melongo mendengar penuturan sang Adik. Di tambah lagi, Vanya tau semua apa yang di kerjakan oleh sang Daddy.

Vanya melirik ke sang Abang. Vanya menyeringai saat melihat muka sang Abang.

"Abang juga,saat di Luar Negeri juga sering keluyuran. Keluar masuk Club. Dan sering gonta ganti cewek."

Muka Vigo saat ini sangat pucat. Semua yang di sembunyiin sudah terbongkar. Vigo melirik ke Mommynya.

Saat melihat muka tak bersahabat Mommynya,langsung saja Vigo memberikan kode ke Vanya tidak melanjutkan ucapannya.

Bisa perang dunia ni gue.batinnya.

Memang koneksi Vanya bertebaran. Dia bisa saja menghancurkan Perusahaan musuh Daddynya. Tapi, Vanya masih diam saja.

Dia bisa saja memberikan bodyguard untuk Abangnya. Tapi,masih melihat apa saja yang dikerjakan oleh Abangnya.

Jika melebihi batas wajar Vanya yang akan turun tangan untuk menghajar Abangnya. Vanya juga memberikan beberapa mata-mata di Perusahaan musuh sang Daddy.

Apa bila musuh akan menyerang, Vanya akan menghancurkan Perusahaan itu. Meski pun tidak di ketahui oleh siapa pun.

Mendapat lirikan,Vanya sudah tidak melanjutkan omongannya. Dan saat melirik ke Mommynya,muka tak bersahabat terlihat begitu jelas.

FAKE NERDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang