PART 8

2K 51 3
                                    

Vanya pun mengajak Aurin ke ruang keluarga dan menonton bersama. Mencari chainel yang bagus dan Vanya mendapatkan siaran Upin & Ipin.

Aurin pun menonton dengan sangat gembira dan sekali-kali tertawa atau cekikikan. Vanya hanya tersenyum saat melihat tawa Aurin. Setelah puas menonton Upin & Ipin,Vanya mengajak Aurin jalan-jalan di sekitar kompleks atau pergi ke taman.

~~~

Setelah acara jalan-jalan di sekitar kompleks atau pergi ke taman,Vanya dan Aurin pun sampai dengan selamat di rumah eh ralat Mansion maksudnya.

Membuka pintu besar itu,Vanya dan Aurin di sambut oleh para Maid dan Bodyguard. Vanya pun mengajak Aurin ke kamar untuk membersihkan diri terlebih dahulu.

~~~

Beberapa menit kemudian,Vanya pun sudah selesai dan menuju kamar Aurin. Mengetuk pintu terlebih dahulu,dan masuk ke kamar tersebut.

Aurin pun mendekati Vanya dan bertanya.

"Kakak sudah menemukan Mamah ku ?." Bukannya menjawab,Vanya hanya melihatnya dengan sendu. Tidak mau membuat Aurin bingung, Vanya mengajak Aurin untuk ke bawa.

Menuruni tangga dan tangan saling mengait. Vanya maupun Aurin hanya diam. Vanya sangat khawatir dengan Aurin jika dia langsung memberitahukan kalau sang Mamah sudah meninggal dunia.

Hampir saja Vanya jatuh dari tangga jika tidak ada sang Abang menariknya dan membantunya untuk tidak jatuh,pasti akan sangat sakit jika dia jatuh.

Merasa sudah sampai di ruang meja makan,Vanya pun menarik kursi untuk Aurin untuk duduk. Dan Vanya pun sama,duduk dekat dengan Aurin.

Mereka pun makan dengan hening. Hanya sendok dan garpu yang bertautan. Setelah acara makan dengan khidmat,Vanya mengajak seluruh keluarganya untuk ke ruang keluarga dan akan menyampaikan sesuatu yang penting.

Vanya pun angkat bicara.

"Begini Pah Mah dan Abang,Vanya mau sekolah lagi dan Vanya sekolah di sekolahannya Papah."

"Whatt !! Kenapa kamu mau lagi sekolah ?." Tanya Papahnya. Mamah dan Abangnya hanya conge mendengarkan pertanyaan sang kepala keluarga.

"Emangnya kamu udah lulus ya ?." Tanya sang Mamah.

"Iyalah. Dia udah S2 Mah. Kenapa coba kamu mau lagi sekolah ? Kan udah lulus juga. Coba kasi Papah alasan,kenapa kamu mau sekolah lagi ?."

"Wahh wahh. Dek kamu harus cerita ini. Masa kamu udah S2 sedangkan Abang masi kelas 12."

"Untuk Abang,aku kan pinter,cerdas, pintar menabung. Aku ambil kelas aklerasi (maaf enggak tau tulis 😅 )."

"Nah untuk Mamah kan udah di jawab tu jawabannya oleh Papah. Dan untuk Papah,Aku mau lihat-lihat aja di sekolah Papah,bila tau ada pembullyan di sekolah. Ana cuma mau ngerasain kayak anak sekolahan lainnya Pah. Itu aja. Ana udah kasi tau uncle di sana. Uncle nggak keberatan tuh."

"Ana juga mau rubah penampilan. Nggak mau punya teman fake Ana mu cari teman real. Ana akan kayak Fake nerd di sekolah. Abang nggak boleh terlalu deket sama Ana. Kalau mau jagain harus tepat waktu. Kalau enggak,jangan salahin Ana kalau itu cabe udah di rumah sakit atau sekarat. Deal."

FAKE NERDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang