PART 13

1.5K 43 0
                                    

"Iya bang. Ava naik dulu" Nino hanya mengangguk saja dan langsung mengeluarkan ponselnya dan menelpon salah satu bodyguardnya untuk mencari tau preman yang sudah mengganggu adiknya. Tak lama setelah itu,suara ponsel Nino berbunyi dan itu menandakan bahwa semua informasi yang di suruh salah satu bodyguardnya sudah sampai.

Setalah membersihkan diri,Ravael turun dan menuju ruang keluarga. Nino yang sudah melihat adiknya turun,langsung menyimpan ponselnya. Nino menuju dapur dan mengambil kotak P3K. Setelah itu,dia kembali menuju ruang keluarga,dia sudah melihat Ravael tengah duduk di sofa dan menyandarkan kepalanya di sandaran sofa.

Mendekati Ravael yang sedang bersandar di sandaran sofa. Mendudukkan pantatnya dan mengeluarkan peralatan kotak itu dan mengoleskan di wajah Ravael. Setelah itu,Ravael kembali beristirahat di kamarnya. Sedangkan Nino,hanya diam saja di sofa. Lihat aja,siapa yang berani sakitin keluarga gue,gue akan habisin dia. Batin Nino.

Keesikan harinya,Nino tidak memberikan mobil kepada Ravael, Ravael hanya mengangguk sebagai jawaban. Dia tau,bahwa abangnya sangat menyayanginya,dia tidak akan membuat abangnya kecewa.

"Kamu enggak usah bawa mobil dulu, biar abang yang antar kamu"

"Iya bang". Nino langsung keluar dari ruang keluarga dan menuju bagasi. Mengambil mobilnya dan langsung menuju sekolah Ravael. Menempuh sekitar tiga puluh menit dan sampai dengan selamat.

Setelah itu,Nino langsung pergi ke suatu tempat. Menempuh sekitar dua puluh menit dan sampai dengan selamat. Memasuki area itu dan beberapa orang menunduk sebagai hormat kepadanya. Nino langsung masuk ke dalam ruangan yang mempunyai beberapa senjata. Mengambil senjata kesukaannya dan beberapa yang lainnya.

Mencoba di area yang sedikit lembab, menyuruh salah satu anak buahnya mengambil salah satu pemberontak yang sudah lama Nino tawan di area itu. Setelahnya,Nino langsung menembaknya dan langsung menganbil samurainya dan kepala dan badan sudah terpisah.

Ya,Nino menebas kepala orang yang berontak kepadanya. Anak buahnya yang melihat itu langsung bergidik ngeri. Dia tidak pernah melihat bosnya menebas kepala pemberontak. Nino yang melihat karyanya hanya melihatnya dengan datar. Nino akan membalas perbuatan preman itu. Dia akan membalas perbuatannya kepada preman itu,yang sudah berani berani keroyok adiknya.

Nino memang sering berkata dingin kepada adiknya Ravael. Ravael pernah berkata seperti ini apa abang enggak sayang sama aku. Kenapa abang enggak pernah mau main sama aku. Apa aku nyusahin dia ya. Nino yang mendengar itu hanya diam,apa dia sudah keterlaluan kepada adiknya sampai sampai dia tidak mau bermain dengannya. Ravael hanya diam saja di kamarnya,dia tidak pernah keluar dari kamarnya. Hanya berdiam diri di kamar dan Ravael juga tidak mempunyai teman bermain. Temannya hanya dua orang saja. Di sekolah,teman teman yang lainnya tidak mau berteman dengannya.

Teman Ravael hanya dua,temannya bukanlah orang kaya sepertinya. Dia tidak mempunyai orang tua,teman teman Ravael bersekolah dengan beasiswa dari sekolahnya. Jika ada yang membully temannya,dia akan menolongnya dan akan membalasnya dengan setimpal.

Ravael dan teman temannya sedang berada di perpustakaan. Ravael tidak pernah menginjakkan kakinya di perpustakaan sampai dia menaiki kelas dua. Tapi itu berubah,setelah kedatangan teman teman barunya dia selalu menginjakkan kakinya di perpustakaan.

Nino yang melihat perubahan adiknya,sungguh berterimakasih keoada teman temannya. Dan sekarang,Nino akan membalas perbuatan preman itu yang sudah membuat muka Ravael tak berbentuk. Saat mendengar anaknya babak belur,kedua orang tuanya langsung membatalkan pertemuannya dengan kolagenya. Yang terpenting adalah anaknya. Waktu itu,Nino tidak sengaja memencet nomor kedua orang tuanya dan langsung berucap kalau Ravael babak belur.

Dan sekarang,waktunya pulang. Nino langsung menuju sekolah Ravael. Sesampainya di area sekolah,Nino melihat adiknya sedang mengobrol dengan dua orang laki laki. Nino membuka pintu mobilnya dan langsung menuju ke Ravael.

FAKE NERDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang