Bingung

4.6K 191 8
                                    

Sejak dimana Safira dipecat dari tempatnya bekerja sekarang dia bingung harus mencari sebuah pekerjaan kemana lagi, ditambah lagi ini sudah masuk akhir bulan dimana dia harus segera membayar uang kontrakannya, dan tunggakannya di kampus.

yah mau bagaimana lagi, karna dia hidup sebatangkara tanpa adanya orang tua disampingnya, terkadang Safira merasa sedih karena nasibnya begitu menyedihkan, tapi walaupun begitu dia masih bersyukur, karena setidaknya dia masih bisa bertahan hidup sampai saat ini, walaupun harus bekerja paruhwaktu, guna memenuhi kebutuhan sehari-harinya. dan biaya kuliahnya dan kontrakannya.

"Huft... rasanya sangat lelah sekali, kemana aku harus mencari pekerjaan baru, rasanya aku ingin ikut bersama kedua orang tuaku, karena rasa lelahku ini..." ucap safira dengan isakan kecilnya sedang berada di halte bus

tanpa safira sadari ada sepasang mata tajam yang sedang mengawasinya didalam sebuah mobil mewah, dia menatap safira dengan pandangan yang sulit diartikan.

kemudian mobil itupun kembali melaju, meninggalkan tempat itu.
tapi sebelum kepergiannya itu, sang empu yang berada di dalam mobil itu mengucapkan sebuah kata yang sangat pelan dengan sebuah seringaiannya
" Mine"

----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

setelah safira sampai di kontrakan kecilnya dia bingung karena ada banyak orang dengan pakaian yang seperti preman sedang mengeluarkan seluruh pakaiannya ke lantai depan rumahnya. kemudian safira pun bergegas menghampiri mereka

" ada apa ini, kenapa kalian mengeluarkan semua pakaian saya keluar!!!!!!" teriak safira marah..

" hey kenapa kau marah...... aku mengeluarkannmu dari kontrakanku karena kau telat membayar uang kontrakanmu" kata seorang ibu ibu dengan dandanan sangat menor yang sedang duduk santai di kursi sambil menyilangkan tangannya

" tapi kan waktu pembayarannya masih ada satu minggu lagi bu."kata safira membela

" memang... tapi aku ingin kau membayarnya sekarang juga, atau kau angkat kaki dari kontrakanku ini, karena akan ada seseorang yang akan segera menempati kontrakanku ini, yang pastinya tidak sepertimu yang suka sekali telat dalam membayar uang sewa kontrakanmu'' kata ibu kontrakan itu dengan suara yang cukup kencang .

" tapi kan bu saya harus cari kontrakan dimana lagi, " kata safira ddengan suara  yang cukup bergetar

" memang apa peduliku tentang tempat tinggalmu itu sialan!!!!...... PERGI SEKARANG JUGA DARI KONTRAKANKU, dan bawa sekalian barang-barang rongsokanmu dari sini" bentaknya sambil menendang pakaian safira.

" hiks..hiks...hiks... tap-" kalimat safira terpotong oleh sebuah suara bariton yang sangat tegass nan tajam.





" ada apa ini......." tanya pria itu

" hey siapa kau... berani beraninya berteriakpadaku" kata ibu ibu kontrakan itu dengan  nada yang sangat kesal..

" aku tanya sekali lagi, ada apa ini" tanyanya dengan suara yang sangat amat menyeramkan

Glek,

ibu kontrakan itu menelan salivanya dengan kasar karena mendengar suara yang sangat menyeramkan itu

" a..aku hanya i..ingin menagihbuang kontrakanku padanya, tapi karena dia tidak bisa membayarnya, maka aku akan megeluarkanya dari kontrakanku " jawab ibu itu engan suara yang sedikit takut

" berapa uang kontrakan yang harus dia bayar" tunjuknya pada Safira yang tengah mengemasi pakaiannya

" 5 juta" jawab ibu itu dengan angkuhnya

pria itupun merogoh kantong jasnya dan mengeluarkan uang dengan jumlah banyak

" kurasa itu lebihdari cukup" katanya dengan suara dingin.

" hm baik,. dan kau kau boleh kembali mengemasi barang rongsokanmu kedalam kontrakanku"
katanya lalu pergi dari sama meninggalkan safira dan pria itu

safira mendongkak melihat siapa yang sudah menolongnya itu, alangkah terkejutnya saat matanya itu bertemu dengan mata hazel biru laki-laki itu,,

" kau...." cicitnya tertahan

" hai berjumpa lagi denganku nona " seringai kris











SafiraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang