Selamat membaca
&
Enjoyyyyyyyyyyyyhari ini merupakan hari kepulangan Safira dari rumah sakit, dia begitu bahagia karena bisa kembali berkumpul bersama bibi emma dan beberapa pelayan yang lainnya, terlihat dari wajahnya yang terus menunjukan senyum manisnya bahkan sampai dirinya tiba di mansion.
bibi emma yang melihat senyum Safira pun turut bahagia karena Safira sudah dia anggap seperti anaknya sendiri.
-" sepertinya kau sangat bahagia sekali." tanya bibi emma pada Safira
-" kau benar, aku sangat bahagia karena bisa kembali ke mansion dan kembali berkumpul dengan mu lagi bi." kata Safira sambil memeluk bibi emma dengat erat
bibi emma hanya terkekeh pelan dan membalas pelukan Safira dengan erat pula.
dua orang yang sedang berpelukan itu tak menyadari bahwa seseorang terus memperhatikannya dari tadi.
-" ekhemm." kris akhirnya membuka suara untuk mengalihkan pandangan mereka berdua dan seperti dugaannya, mereka berdua langsung menoleh padanya.
-" eh tuan, apakah ada yang anda butuhkan." kata safira mulai gelagapan setelah melepaskan pelukannya
-"untuk saat ini tidak ada dan berhubung kau sudah sembuh, maka besok kau harus mulai bekerja sebagai pelayan pribadiku lagi." kata kris dengan tegas
-" baik Tuan."
-" dan sebaiknya kau langsung beristirahat." setelah mengucapkan itu Kris langsung pergi meninggalkan bibi emma dan Safira
-" nah sekarang kau harus istirahat nak." kata bibi emma
-" baiklah bi, kalau begitu aku pergi ke kamarku untuk beristirahat." pamitnya dan langsung menuju kamarnya
***
sementara Kris yang saat ini berada di ruang kerjanya tengah tersenyum karena gadisnya sudah kembali pulang. tapi ada sesuatu hal yang saat ini cukup mengganggu pikirannya, tentang bagaimana caranya dia bisa mengikat Safira agar sepenuhnya menjadi miliknya.
tapi disamping itu yang terpenting saat ini dia harus memperketat keamanan gadisnya agar dia tidak kecolongan lagi, bagaimanapun keselamatan Safira adalah hal terpenting saat ini dan itulah salahsatu alasan kenapa kris mempekerjakan safira sebagai pelayannya, agar para musuhnya diluaran sana tidak mengincar apa yang menjadi miliknya. karena bagaimapun safira adalah kelemahannya.
***
keesokan harinya Safira sudah mulai bekerja seperti biasanya. melayani segala keperluan kris sebelum pergi ke kantor.
-" bawakan makan siang untuk ku, sekertarisku nanti yang akan menjemputmu."
kata kris di sela sela kunyahannya-" baiklah." kata Safira
-" oh ya satu lagi, mulai hari ini dan seterusnya jangan peernah memanggilku dengan sebutan tuan."
-" lalu aku harus memanggil Tuan dengan sebutan apa." tanya Safira pada Kris
-" sudah ku bilang jangan memanggilku dengan sebutan Tuan. panggil saja Kris."
-" tapi kau adalah majikanku, tidak sopan bila aku memanggilmu hanya menggunakan nama." kata Safira memandang Kris
-" kalau kau menganggap aku majikanmu maka lakukan apa yang aku perintahkan tadi." kata kris dengan tegas dan memandang Safira tajam
safira yang ditatap tajam oleh kris langsunng menundukan kepala dan manggut-manggut tanda dia mengerti.
-" bagus dan jangan lupa makan siang untuk ku."
kris berjalan meninggalkan Safira yang masih menundukan kepala. setelah kris pergi barulah safira mulai membereskan meja makan.
safira merasa bingung karena seharian ini dirinya tak menemukan Arina dimana pun. pikirannya mulai berkelana jauh, apakah Arina tengah sakit?. karena sejak dia masih dirawat Sampai saat ini safira tak pernah bertemu dengan Arina.
saat akan menuju dapur Safira bertemu dengan ella, salah satu pelayan di mansion yang masih muda.
-" em ella, apakah kau melihat Arina? karna seharian ini aku tak bertemu dengan nya. apa mungkin dia sakit?." tanya Safira penasaran
deg
ella sungguh bingung harus menjawab apa karena tuannya tidak boleh memberitahukan masalah Arina pada siapapun terutama Safira.
-" sebenarnya Arina sudah tidak bekerja di sini sejak dua hari yang lalu." kata ella dengan guggup karena takut safira akan mengetahui kebohongannya.
-" mengapa bisa begitu, apakah Tuan kris memecatnya?." safira kaget mendengan jawaban ella
-" bu-buukan tuan yang memecatnya, tapi Arinalah yang mengundurkan diri karena dia harus pulang ke kampung halamannya, katanya ibunya tengah sakit keras."
-" ya tuhan kasihan sekali dia.'' kata safira sedih
ella heran mengapa safira malah mengasihani Arina padahal Arinalah yang sudah mencelakainya, walaupun memang safira tidak tahu kalau Arinalah dalang dari kecelakaan yang menimpanya.
TBC
Terimakasih telah meluangkan waktu kalian untuk membaca ceritaku
maaf kalau updatenya suka lama, soalnya aku ngetiknya di laptop jadi suka agak malas karna ribet harus ngaktivin laptopnya dulu.
aku juga bikin satu cerita tapi beda akun
judulnya
" Masa Remaja Ku"by: asqyushifa
tapi baru satu chapter guys.
KAMU SEDANG MEMBACA
Safira
Fiksi PenggemarDisini saya menceritakan tentang seorang wanita muslimah yang hidup bersama seorang mafia kejam, yang tidak pernah sekalipun berhubungan dengan seorang wanita, dan tidak percaya akan adanya tuhan. Lalu akankah dengan adanya wanita tersebut dalam hid...