bruk......
akhhhh.....
makanan yang Safira bawa tumpah ke lantai, dan pecahan piring yang hancur itu mengenai kaki Safira sehingga membuat kakinya terluka
kris yang melihat itu, merasa khawatir karena melihat darah yang keluar dari kaki gadisnya, segera ia memanggil pelayan.
" BI......!!!!!" teriaknya menggema
" iya tuan ada apa?" ucap pelayan yang baru datang
" cepat kau ambil kotak obat, dan bawa kemari, cepat dan jangan lambat atau kau akan tau akibatnya" perintahnya dengan suara keras
" baik T..tuan"
Safira yang melihat kejadian itu meraa tidak enak hati, karena kecerobohan dirinya sang pelayan sampai harus terkena amarah tuannya, , Safira mencoba bangkit, tapi niatnya harus ter urungkan karena mendengar perintah sang tuan
" tetap diam, jangan bergerak" ucap kris dengan nada yang tajam
seketika nyali Safira menjadi menciut hanya karena mendengan suara kris yang terdengar sangat menakutkan, akhirnya iapun mengurungkan niatnya untuk beranjak pergi dari sana
" tuan ini kitak obatnya......" ucap sang pelayan
" berikan padaku, dan kau kembalilah bekerja" usir Kris
kemudian kris mencoba meraih kaki Safira, akan tetapi sebelum sempat tangannya menyentuh kakki Safira, Safira berbicara
" jangan tuan, biar saya sendiri yang mengobati kaki saya, " ucap Safira, karena dia merasa tidak enak kepada tuannya, apa lagi Safira belum pernah melakukan kontak fisik dengan lelaki
" tidak ada penolakan , aku yang akan mengobati lukamu" ucap kris kekeh
" tapi tuan , kita bukan mahrom, tuan tak boleh menyentuh saya" cicitnya dengan suara yang agak pelan, akan tetapi kris masih mampu mendengarnya
kris menaikan sebelah alisnya, dirinya bingung mengapa gadisnya tak mau di sentuh olehnya padahal dirinya hanya inginn mengobati luka gadis itu saja.
" lalu apa peduliku"? tanya kris dengan nada dingin
" ta... tap-"
" SAFIRAAA.... jangan bantah kata-kataku, persetan dengan kata mahrom yang kau ucapkan itu, aku tidak peduli" teriak kris marah
safira yang melihat aura kemarahan yang sangat jelas terlihat di wajah tuannya, seketika beringsut mundur ke belakang.
kris yang melihat reaksi safira yang ketakutan akibat bentakannya seketika tersadar bahwa apa yang telah dia perbuat sudah melukai perasaan gadisnya. diapun melenggang pergi keluar mansion untuk meredam amarahnya yang saat ini masih belum reda.
para pelayan yang sedari tadi bersembunyi menyaksikan kelakuan Tuannya, langsung menghampiri safira dan membantu mengobati lukannya
mereka dibuat heran mengapa tuannya sampai marah seperti itu karena Safira tidak mau di obati oleh dirinnya, padahal sikap Tuannya yang selama ini mereka ketahui itu sangat dingin, jangankan mau mengobati luka orang lain, yang tidak ada hubungannya dengan dirinya, bahkan kerabatnya saja yang mengalami luka parah, dia hanya diam dan tidak melakukan apapun, tapi ini.... sungguh aneh. pikir mereka
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
"Arhgggggggg.......... "
" To... to..-long"
suara rintihan kesakitan semakin membuat seseorang yang saat ini menyiksanya semakin menyunggingkan senyum lebar, yang mengerikan bagi orang waras yang melihatnya
" tolong?, maksudmu tolong segera cabut nyawamu hm..." tanyanya dengan kekehan yang mengerikan" tapi itu kedengarannya tidak menyenangkan, bukankah kita harus bermain-main terlebih dahulu, mungkin itu akan sedikit mengurangi kekesalanku saai ini"
" DASAR IBLIS KAU" teriaknya
" beraninya kau" graman itu terdengar sangat menakutkan
sretttt
" Ahkk..
bless
seketika orang tersebut mati karena tusukan pisau tepat mengarah pada jantungnnya
" setidakknya ini dapat sedikit mengurangi emosiku" ucap kris dengan kekehannya
ya, dengan cara membunuh kris dapat menyalurkan segala emosinya itu
kemudian krispun pergi dari tempat itu, menuju mansion untuk melihat keadaan gadisnya, karena saat dia pergi tadi, dia meninggalkan gadisnya dalam keadaan masih terluka,
" mengapa kau harus membantahku safira..." gumam kris sambil memukul stir
---------------------------------------
mobil mewah kris pun sampai di mansionnya, segera dia turun, dan langsung masuk kedalam
saat masuk kedalam dirinya mendapati gadisnya yang saat in, tertidur di shofa.
seger dirinya menggendong gadisnya menuju kamar gadisnya, dan membaringannya di ranjang,
kris memperhatikan safira yang saat ini tertidur dengan sangat lelap, dirinya mengelus jilbab yang di kenakan safira
" mengapa kau seperti menjaga jarak dariku, hmm?" gumam kris
setelah itu, krispun keluar dari kamar gadisnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Safira
FanfictionDisini saya menceritakan tentang seorang wanita muslimah yang hidup bersama seorang mafia kejam, yang tidak pernah sekalipun berhubungan dengan seorang wanita, dan tidak percaya akan adanya tuhan. Lalu akankah dengan adanya wanita tersebut dalam hid...