Permainan dimulai 2

3.7K 147 10
                                    

Buat para Readers sekalian maaf karena ada chapter yang urutannya itu salah, seharusnya chapter " permainan dimulai " itu posisinya setelah " kecelakaan "

mohon maaf, mungkn sebagian dari kalian ada yang bingung saat membacanya





Kris sangat senang mendengar bahwa Safira telah sadar, diapun bergegas pergi kerumah sakit untuk melihat keadaan gadisnya.





cklek

Safira dan sang dokter yang berada di dalam melihat kearah pintu yang baru saja dibuka, safira yang melihat tuannya datang segera menunduk karena tidak tahan melihat tatapan Tuannya yang begitu tajam.

kris memberi isyarat pada sangdokter untuk meninggalkan mereka berdua

dan sepeninggalan sang dokter suasana didalam ruangan itu begitu mencekam

kris yang melihat safira hanya menunduk segera menghampirinya, saat berada pada jarak yang sudah lumayan dekat kris bsa melihat wajah gadisnya yang masih pucat, tetapi tidak sedikitpun mengurangi ke cantikan yang menguar dalam dirinya


" bagaimana keadaanmu?" tanya kris setelah sekian lama hanya keheningan yang menyelimuti mereka berdua



" aku sudah merasa lebih baik Tuan" jawab Safira sambil mendongkakan kepalanya melihat sang Tuan

" bagus, tapi kau masih harus dirawat di sini sampai keadaanmu benar-benar pulih"

" tapi Tuan, saya benar-benar tidak apa-apa, lagi pula saya tidak ingin merepotkan Tuan karena harus membayar biaya rumah sakit ini"

" jangan kau fikirkan masalah itu, karena kesehatanmu jauh lebih penting saat ini"

"baiklah dan_____ terimakasih Tuan" ucap safira dengan senyuman tulus yang dia berikan pada kris

" tak apa dan sekarang kau harus segera istirahat, aku akan pergi setelah ini"

Safira hanya mengangguk dan kembali beristirahat, kris yang melihat gadisnya telah tertidur kembali tersenyum dan mengelus jilbab sang gadis dengan sayang sebelum pergi keluar.




****

sementara di mansion saat ini Arina tengah marah-marah karena mendapatkan kabar dari orang suruhannya bahwa Safira telah sadar, dia sangat marah karena rencananya kembali gagal, tapi sebuha senyum devil tercetak di wajahnya

Arina

aku sangat kesal karena wanita sialan itu telah sadar, tapi tak apa karena saat ini yang terpenting adalah aku harus segera mendapatkan hati tuan kris, apa lagi saat ini kulihat Tuan kris sudah tidak peduli pada wanita itu dan hal ini akan semakin mempermudah jalanku mendapatkannya


akupun segera pergi kedapur untuk menyiapkan makan malam spesial untuk nya, dan kali ini aku memasak tanpa menggunakan pakaian pelayanku

" safira mengapa kau tak memakai seragam pelayan kita?" bibi emma bertanya padaku

heh dia kira siapa dirinya itu

" untuk apa aku memakai pakaian bodoh itu?'' jawabku dengan nada sinis

" hey apa-apaan kau ini, kenapa kau jadi lancang seperti ini dan mengapa kau memakai pakaian yang tidak layak dipakai ini, kau kira mansion ini club  malam hahh?"

kurang ajar wanita ini, berani sekali bicara seperti itu padaku

" dengarya wanita tua yang tak tahu diri, kau kira kau itu siapa berani sekali mengomentariku, kau hanya seorang pelayan, ingat pe la ya n dan pelayan rendahan sepertimu tak pantas bicara seperti itu padaku" kataku dengan nada tinggi, kulihat wanita itu marah

" apakah kau lupa bahwa kaupun hanya seorang pelayan dimansion ini"

'' saat ini mungkin statusku masih seorang pelayan, tapi sebentarlagi aku akan menjadi nyonya Helson di mansion ini, dan akan ku pecat kau saat itu juga pelayan bodoh" akupun langsung pergi meninggalkan wanita itu




Kris POV

saat ini aku sudah berada di mansionku dan, saat pelayn membukakan pintu, mataku di sambut dengan penampilan seorang pelan yang memakai pakaian layaknya wanita jalang, ya wanita itu adalah Arina salah satu pelayanku sekaligus orang yang bertanggung jawab atar kecelakaan yang dialami gadisku


di berjalan menghampiriku dan mengambil tas kerjaku layaknya seorang istri, istri cihh jangan harap, bahkan dia tidak menarik sama sekali dimataku

dia menggandengan tanganku dan membawaku menuju meja makan, kalau bukan demi rencana yang saa ini sedang aku buat, aku tak sudi harus berdekatan dengan jalang ini

akupun duduk dan mulai memasak makan yang katanya dirinya sendiri yang membuatnya, dan sungguh saat ini aku merasa amarahku hampur saja meledak, karena dengan beraninya dia menggodaku ditengah acara makan malamku

" em Tuan menurutmu bagaimana penampilanku malam ini?" tanyanya padaku dengan nada yang dibuat buat


" kau cantik" ucapku dengan senyum kecil yang ku tunjukkan

dan kulihat dia langsung tersipu

dasar jalang, diapun menghampiriku dan memelukku dari belang

" berhubung Safira saat ini masih dirumah sakit, bagaimana kalau sementara ini aku yang akan menggantikan tugasnya menjadi pelayan yang mengurus keperluanmu Tuan"



aku sangat risih dengan tindakannya karena berani memeluku, tapi demi rencanaku aku terus menahan letupan amarahku

" baiklah, karena saat ini aku memang sibuk dan tak ada yang bisa mengurus segala keperluuanku, maka baiklah kau bisa menjadi asisten pribadiku menggantikan Safira sementara selama ia berada di rumah sakit" kataku sambil mengelus tangannya



author

setelah apa yang di inginkan Arina berhasih, dirinya langsung menjauhkan diri dari sang Tuan, dan dengan tidak sopannya dia ikut bergabung makan malam dengan kris

SafiraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang