Kriiing
Suara alarm terdengar menggema diseluruh ruangan kamar Jeno.
Jeno yang mulai terganggu akan suara alarm tersebut dengan terpaksa membuka matanya dan bergerak lesu mematikan alarm pada jam wekernya itu.
Didorong kedua lengannya keatas mencoba untuk merenggangkan otot - otot tubuh atletisnya, sebelum kemudian ia melirik jam yang terlihat baru menunjukkan pukul 08.15 wib.
Sambil mengusekkan punggung tangan pada sebelah matanya, Jeno berjalan masuk ke dalam kamar mandi.
Tak memerlukan waktu yang lama bagi Jeno untuk membersihkan tubuhnya dikamar mandi, karena selang lima belas menit berlalu ia telah kembali keluar dari kamar mandi dengan hanya berlilitkan handuk dipinggangnya lengkap dengan wajahnya yang terlihat lebih segar dari sebelumnya.
Setelah selesai memakai baju dan celana boxer selututnya, jeno bergegas untuk keluar kamarnya dan berjalan menuju meja makan.
Terlihat Bunda dan Ayah sudah duduk dimeja makan sambil berbincang dengan sesekali diiringi tawa renyah keduanya yang terdengar begitu serasi.
Langsung saja Jeno dengan langkah besarnya menghampiri Bunda kesayangannya untuk menyapa sekaligus mengecup pipi tirusnya dengan sayang.
"Pagi Bun.. pagi Yah.."
Jeno kemudian menduduki salah satu kursi disekitar meja makan tersebut.
Pandangan jeno terarah kepada Ayahnya yang sedang menampakkan ekspresi anehnya.
"Kenapa Yah?" Tanya Jeno heran.
"Ayah gak dapet kecupan selamat pagi juga nih?" rengek Ayah.
"Geli yah" sahut Jeno sambil memasang tampang jijik nya.
Jeno mulai menyantap sosis yang telah tersedia dimeja makan.
"Kalo sama Renjun kok gak geli?" selidik ayah sebelum menyuapkan sesendok nasi goreng kedalam mulutnya.
"Renjun kan pacar nya Jeno Yah, ya beda" sahut Bundanya semangat.
Ayah yang mendengar celetukan bunda tersebut langsung terkekeh.
Lain hal dengan jeno yang langsung terlihat memelototi Bundanya.
"Bun.."
"Loh Jeno pacaran dengan Renjun? Bagus kalo gitu Ayah restuin" ucap Ayah masih diiringi dengan kekehan lembutnya.
"Ayah sama Bunda suka ngelantur ah kalo ngomong"
Ayah dan Bunda hanya terkekeh mendengar elakan anaknya tersebut.
Membuat Jeno mendengus diledeki kedua orang tuanya seperti itu, namun detik kemudian ia mencoba tak peduli dan mulai memakan sarapan yang telah terhidang dihadapannya.
"Jeno tumben hari minggu jam segini udah bangun? Gak kepagian?" Tanya Bunda heran.
"Mau gangguin Renjun bun, masih tidur pasti itu bocah" balas Jeno asal
"Tuhkan pacaran" sahut Ayah gemas.
"Ayah.." panggil Jeno sambil memelototi ayahnya.
❇️
Dengan siulan merdunya, Jeno berjalan beberapa langkah keluar dari pekarangan rumahnya, sebelum kemudian ia berjalan sekitar lima langkah menuju pagar rumah disebelahnya dan dengan santainya membuka pagar rumah tetangganya itu.
Terlihat Mamanya Renjun yang dengan anggunnya tengah menyirami pot-pot bunga di kebun halaman rumahnya disana.
"Pagi Ma" sapa Jeno ramah.
KAMU SEDANG MEMBACA
A Cliché Story ¦| Noren ✓
RandomTypical best friends turned into lovers kind of story. Start : 18 februari 2019 Finish : 22 maret 2019 Warn ⚠️ Ini cerita bxb, boys love, gay, dan sejenisnya. Jadi kalo gak suka saya mohon dengen sangat untuk berpikir dua kali kalau mau mampir...