06

11.4K 1.7K 354
                                    

Suara kokokan ayam peliharaan ayah Jeno terdengar begitu nyaring, hingga berhasil membangunkan Renjun dari tidur nyenyaknya.

Dengan terpaksa ia membuka kedua mata rubahnya.

Tersadar akan posisinya saat ini yang masih berada dalam dekapan lengan atletis Jeno, Renjun berusaha mengontrol pergerakannya sepelan mungkin agar tak membangunkan Jeno dari tidurnya. Dengan hati-hati ia singkirkan lengan Jeno dari pinggangnya.

Setelah sukses menyingkir dari pelukan Jeno, Renjun dengan segera berjalan keluar kamar menuju dapur, berniat untuk mengambil segelas air putih untuk menghilangkan rasa haus yang sedang melanda tenggorokannya.

Bunda yang sedari subuh sudah berada didapur pun sontak langsung menyapa Renjun ketika dilihatnya pemuda menggemaskan itu berjalan sambil mengantuk menghampirinya.

"Eh Renjun sudah bangun, gimana tidurnya? Nyenyak gak? nyenyak dong. Iya kan?"

"Apaan ih Bunda, pagi-pagi udah heboh"

"Ya abisnya Bunda gemes liat kamu tidur pelukan gitu sama jeno" ungkap Bunda antusias.

"Bunda ngeliat?"

Membayangkan bunda Jeno melihat dirinya tidur sambil berpelukan dengan Jeno sungguh membuat Renjun merasa malu. Langsung ia alihkan pandangan wajahnya yang terlihat mulai memerah menghindar dari tatapan Bunda.

"Gemesin banget anak bunda satu ini," dengan sayang bunda mengacak rambut halus Renjun, sebelum kembali menyiapkan sarapan untuk keluarganya di meja makan.

Renjun yang sedikit merasa lega langsung berjalan menuju lemari es dan meminum air putih sebanyak yang ia inginkan.

"Jeno belum bangun sayang?" sahut bunda saat dirinya kembali kedapur.

"Belum bun"

"Tolong bangunin ya nak, dia hari ini udah mulai ospek. Bunda masih repot banget ini nyiapin sarapan"

"Siap bun"

Dengan tergesa Renjun berlari kekamar Jeno. Saat Renjun sudah kembali berada didalam kamar, Renjun terheran melihat keadaan kamar yang terlihat kosong tak ada siapapun.

"Perasaan tadi tu anak tidur di kasur deh. Apa jangan-jangan pidah kekolong?" gumam Renjun tak jelas.

"JEN, JENO...??"

"Apaan? Gue dikamar mandi"

Oh ternyata sudah bangun.

"KIRAIN DICULIK BUTO IJO LO, TIBA - TIBA NGILANG" pekik Renjun sambil merebahkan kembali tubuhnya diatas tempat tidur Jeno.

"GAK USAH TERIAK TERIAK GAK BISA? UDAH KAYAK TARZAN LO"

"LO JUGA TERIAK NJING"

Tak terdengar lagi balasan dari Jeno dan hanya terdengar suara aliran air shower yang jatuh beradu dengan lantai.

"Ren?" panggil Jeno dari dalam kamar mandi.

"Apa?"

"Tolong siapin baju gue dong"

"Hah?"

Renjun yang sedikit kurang jelas mendengar dengan segera menghampiri pintu kamar mandi dan menempelkan telinganya disana.

"Baju gue tolong siapin"

"Oh baju. Baju apaan?"

"Baju kemeja item, sama celana jeans nya juga. Jangan lupa almamaternya"

"Oke"

Renjun langsung jalan menghampiri lemari Jeno, dibukanya lemari tersebut dan dengan gerakan cepat disibakkannya satu persatu baju yang tergantung disana. Sampai gantungan baju terakhir masih juga tak ditemukannya kemeja yang di maksud oleh jeno.

A Cliché Story ¦| Noren ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang