Kepergian firza membuat keheningan yang menyurak diantara mereka.
"za..beneran dia abang lo..?"tanya tanti memecahkan keheningan.
Dengan lesu aliza mengangguk."iya.."jawabnya.
Fitri tersenyum puas."Bagus kalo gitu.."ceunah.
"Apanya yang bagus fit...?"Tanya tanti kepada fitri.
Yang ditanya tertawa lepas dan tidak habis pikir dia jingkrak jingkrak seperti monyet berayun:v."Jadi gue bisa minta bantuin bang pirja buat deketin gue sama bang rafli.."Serunya.
"Apaan se kalian..."Kata aliza mulai jenuh.
"Hahahha maaf za maaf.."kata mereka kompak.
Devi memasuki kelas dengan wajah pucat.
membuat teman temanya khawatir termasuk supri,tapi supri berhasil menyembunyikan kekhawatiranya itu dengan wajahnya yang dingin."lah dev muka lo kenapa..?"tanya Aliza frontal.
"Ng...ngga papa kok.."balasnya gugup.
"Ngga papa gimana...muka lo udah kaya mayat hidup gitu.."Sahut Fitri jujur.
Tanpa aba aba tangan tanti pun menoyor kepala fitri."Bisa diem kaga lo nenek lampir.."Ceunah.
"Iye iye.."balasnya malas.
"Dev bener lo ngga papa...?lo sakit ya..?"tanya aliza khawatir.
"Sakit mana sama yang ditolak.."Sahut seorang siswa,Rendy.
Rendy dkk memasuki kelas dengan gaya cool nya.
"Kenapa see kalian selalu rusuh.."seru fitri.
"Jaga mulut lo yang suaranya kek speaker mahjid itu.."Kata Brylian.
"Hih nyebelin..."fitri mendengus kesal,lalu ia menjatuhkan bokongnya ditempat duduknya.
"Dan lo hus hus.."kata Nando mengusir tanti.
"hus hus apa lo..emang gue itik apa..?"Bentak tanti.
"Gosah nyolot pikun.."sahut Amanar."Sorry typo tadi tekun maksud gue..."sambungnya.
"Ikut campur aja lo Kumis..."balas tanti sampil menyoel kumis tipis amanar,lalu ia pergi ketempat duduknya.
Amanar meringis kesakitan.
"Dan lo..."kata Rendy mengusir keberadaan devi.
Devi menunduk takut.
"Dia duduk sama gue..."kata aliza.
"Ngga bisa gitu dong...ini kan tempat duduk gue.."Protesnya.
"Lo bisa kan cari tempat duduk yang lain...."balasnya menatap tajam mata rendy.
Tapi Rendy tak merasa takut justru ia binggung kenapa jatungnya berdetak sangat kencang.
Rendy mulai mengatur nafasnya agar ia tak terlihat salto didepan Aliza."Awas aja lo..."katanya sambil mengeram kesal,lalu ia mengambil tasnya dan pergi ke tempat duduk sebelah supriyadi.
Dia duduk dan dengan sengaja dia melempar tas dan peralatan belajar milik devi.
Aliza hanya memutar bola matanya malas,dia tidak habis pikir kenapa seorang rendy juliansyah yang sangat cantik permainan bolanya bisa semenyebalkan ini alisnya,aslinnya kali thor!iye iye itu maksud gue.
Devi membungkukan tubuhnya untuk mengambil tasnya.
'Ini kan yang lo mau dev..?udah gue tebak..'batin supri.
'maafin gue pri..karena gue lo sakit..'batin Devi.
Batinan aja terus:v
_____
KAMU SEDANG MEMBACA
Couple Athlete
RomanceIni hanya sebuah 'Halusinasi' dari Author. Cerita ini menceritakan tentang kisah asmara para punggawa timnas U-16 dan U-19.