duhai tuan, apa kabarmu?
kupesan satu kopi hangat ya
iya, racikan sama seperti kemarin.aku telah lama ingin datang lagi kesini
tapi langkahku maju mundur disedak ingatan;
sepertinya akulah si pelanggan bodoh,
iya, membeli obat penghilang rasa sakit
untuk mengubur rindu pada gerai tuan ini.tuan, sepertinya ada yang salah dengan gerai kopi tua mu ini
berilah tanda buka yang besar dimuka
jika perlu, lambai-lambai ke angkasa agar mereka tahu;
gerai mu terbuka untuk siapapun yang ingin datang — termasuk aku.terimakasih tuan,
jemari mu tidak pernah gagal meracik kopi kesukaanku. heran, seperti ditakar dengan cawan cinta.duhai tuan, tanyakanlah
tanyakanlah apapun yang ingin tuan ketahui
wah, tapi jangan pertanyaan romantis
karena aku tahu tuan pasti tahu jawabanku tentang itu. heheada lagi kah dibenak tuan? mari tumpahkanlah
aku siap mendengarkan mu berceloteh
dari masa renaisans bahkan hingga belahan bumi alaska,
dengan senang hati aku mendengarkannya
bahkan, aku rindu.aku sruput sisa kopi terakhir dulu ya;
ah, tak perlu dipinta kembali
sesungguhnya aku sudah menunggu tuan dari seberang jalan sejak lama,
terimakasih sudah memberi tanda bahwa akhirnya geraimu buka.
![](https://img.wattpad.com/cover/127095892-288-k221352.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
sebuah sampah rasa;
Poetrykadang manusia tak sanggup menahan seluruh rasanya sendirian, kadang harus ia muntahkan sebelum akhirnya meracuni, dan kadang, tak semuanya indah; hanya rangkaian kata dikala gundah.