bacalah, ini untukmu.

251 9 0
                                    

tulisan ini akan menjadi tulisan sederhana, untuk kamu yang aku yakin akan membaca ini cepat atau lambat. semoga kamu membacanya tepat pada waktunya.

ada beberapa hal yang aku ingin ingatkan padamu:

tidak semua perempuan akan kuat mendapatkan perlakuan semacam yang kamu canangkan padaku, mas. tidak semuanya mau menerima bahwa perlakuan mu itu wajar, tidak semuanya bisa menerimanya dengan lapang dada. izinkan aku menyombongkan diri; tetapi memang begitulah adanya -- seharusnya kehadiranku menjadi bagian yang amat sangat kamu syukuri. aku lakukan ini karena aku menganggapmu seorang yang tak masalah kuajak susah maupun senang.

semua orang ada batasannya, mas. sekali lagi aku ingin ingatkan, dititik terburukmu -- saat hatimu tersebar bak piring terpecah belah; walaupun aku harus berdarah-darah, aku tidak masalah memasangkan kembali membuat hatimu menjadi utuh kembali, semua aku lakukan dengan senang hati. tetapi aku harus memanggil kembali, dimana kamu saat aku berada dititik terlemah? yang aku butuhkan hanya tempat mengadu, seseorang yang akan meyakinkanku bahwa semua ini akan baik-baik saja.

aku ini manusia, mas. jika gagal memperlakukan ku layaknya orang terkasih, maka setidaknya manusiakanlah aku. disaat memulai sebuah komitmen, maka separuh dirimu harus siap diberi tanggung jawab untuk paling tidak; menjadi peduli. jika tidak mampu maka lepaskan, karna ketidakmampuan mu hanya menyakiti orang itu saja.

yang terakhir, mas. ingatlah bahwa dunia ini berputar begitu juga dengan tumpang tindih perbuatan. aku sangat menyayangimu tetapi ketahuilah perlakuan ini teramat sangat menyakitkan buatku, maka nantikanlah seseorang yang amat sangat kamu kasihi akan menyakitimu sama atau lebih dari yang telah kamu perbuat.

jangan senang menyederhanakan perihal sesuatu. apalagi yang melibatkan perasaan orang lain, terlebih jika orang tersebut mengasihimu. dunia dalam pundakmu, kuyakini pasti berat mas. tetapi jangan sekali-kali kamu menyepelekan dunia dari mata orang lain, apalagi menganggapnya tak sebanding dengan beban yang kau pikul. Tuhan mungkin saja marah dengan menambahkan bebanmu, lalu membiarkan orang lain memandang mu sebelah mata.

bukan kamu yang sedang memberiku kesempatan, sayang.
aku yang sedang memberimu kesempatan keberkian kalinya tanpa kamu sadari itu. dan aku memberikannya tulus tanpa dihitung tanpa ditakar, asalkan ini semua bisa berjalan penuh kasih lagi.

coba pikirkanlah.
dari aku yang mencoba bahagia kamu acuhkan, nona.

sebuah sampah rasa;Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang