Lucas mengantarku hingga ke depan pintu kamarku "Oh ya... Gwen bilang besok ia akan meminta temannya untuk membantumu mempelajari magis" Lucas berbalik arah dan meninggalkan kamarku.
"Mm... Selamat Malam !"
Dia menoleh ke arahku dengan tatapan bingung, "Aku hanya ingin mengucapkan 'Selamat malam' bolehkan ?". "Tentu aja, masuklah ke kamarmu ingat Kau harus bangun pagi besok untuk menemui Gwen !" Lucas menghamburkan langkahnya meninggalkan lorong barisan pintu kamarku.
Keesokan Paginya...
[KNOCK KNOCK] Ketukan pintu terdengar...
"Tunggu sebentar, Aku sedang bersiap !" ucapku sambil bergerutu.
Setelah menyesuaikan busana dan barang barang yang akan ku bawa, Aku segera menuruni tangga menuju ruang makan...
"Aku berangkat" Seruku setelah menyambar sepotong roti yang ku ambil di meja makan.
"Kau langsung berangkat ?" Tanya Lucas, "Tentu ! Aku benar benar tidak boleh terlambat untuk pertemuan ini. Lagipula Aku bisa memakannya diperjalanan" bantahku.
Lucas segera menahan tanganku, "Akan ku antar...". "Hei ! Sudah Ku bilang Aku bisa menjaga diriku, Aku bukan anak kecil !" Dia tidak merespon dan melemparkan jas nya padaku.
Diperjalanan Dia juga hanya terdiam, ingin rasanya Aku meloncat dari kuda ini... Tapi untuk menempuh perjalanan ini, sangat mustahil jika harus berjalan kaki...
"Hwai ! Gisell, temanku akan datang sebentar lagi, jadi mohon tunggu sebentar ya... Kau mau Teh Camomile ?", "Oh, boleh aja udara sekarang ini sangat dingin..." gurauku.
"Sepertinya urusanku disini sudah selesai, Aku akan kembali ke kastil..." Lucas segera beranjak dari duduknya, "Hei Kau tidak ingin berbincang dengan Gwen dulu ?" cegahku, "Tidak".
"Hei !!!" teriakku. "Apa lagi sih ?" Dia menoleh menuju padaku lagi. "Ini jas mu" Aku beranjak dari kursi dan menghampirinya. "Kau pakai saja, kau bilang tadi udaranya dinginkan ?" tanyanya, "Oh, ya sudah... Kukira kau tidak akan sanggup diudara dingin, lagipula Aku bisa meminta selimut tebal pada Gwen, pakailah ini ! Jangan sampai Aku melihatmu mati kedinginan dihutan" Jelasku. "Pfft, lagipula Aku tak berencana untuk mati kedinginan dihutan pula... Baiklah" Lucas meraih jas nya, "Segeralah minta selimut pada Gwen, nanti sore Aku akan datang lagi..." Lucas segera pergi dengan kuda tunggangannya.
Tak lama setelah itu Gwen datang membawa 2 cangkir berisi teh camomile...
"Kemana Luce ?" tanya Gwen, "Ah... Dia baru saja pergi, jadi siapa nama temanmu itu Aku ingin mengenalnya !" Aku segera meminum teh buatan Gwen tersebut. "Dia itu seseorang yang cukup misterius, Dia suka memakai topi fedora bermotih loreng, Dia tinggal disebuah desa dekat kota *Navire de la marine..." Ucapannya terhenti, Gwen terdiam untuk berpikir, "Navire ? Bukankah itu kota yang terkenal akan pantainya ?", "Yap, benar sekali kota itu juga terkenal karena sebagai markas Angkatan Laut, Aha ! Temanku itu bisa dibilang *Parfait !...", "Es Krim ? Dia penjual Es Krim ?!" celaku, "Bukan bukan ! Dia itu sempurna maksudku... Namanya *Corneille *Émeraude" sambungnya. "Eh, namanya mirip orang Prancis sih ?" gumamku.
Tak lama datanglah sebuah kereta kuda dan sesosok siluet muncul, Aku berusaha untuk melihatnya... Sang Corneille, pikirku... Eh ada anak perempuan disampingnya ?
"Seiraaa ?!"
~To Be Continue
Keterangan Bahasa : Navire de la Marine = Kapal Angkatan Laut, Parfait = Perfect (sempurna) bukan es krim parfait ya..., Corneille = terompet tanduk, Emeraude = Zamrud
KAMU SEDANG MEMBACA
Fantasy World
Fantasy[Gak up dulu my brain is buntu] Gisella adalah Gadis yang suka membaca buku, dan handal dalam bela diri. Saat di Toko Buku ia menemukan buku berjudul Fantasy World yang membawanya ke dunia Fantasi... Apakah Gisella bisa kembali pulang kerumahnya dan...