DUA BELAS - Love Confession ?

22 4 0
                                    

Seira membuka mulutnya, "Maaf, Tuan. Anda ingin minum apa ?."

"Tidak, Aku hanya memanggilmu agar Nona Gisella tidak bercerita hal yang tidak masuk akal padamu." jawabnya dengan senyuman.

"Memangnya, Nona Gisell berbicara apa padamu, Tuan ?"

'Hal tidak masuk akal ? Apa maksudmu ? Kau anggap Kakakku gila ya ?' batin Seira.

"Dia pasti akan membicarakan hal aneh tentangku, Nona Gisella tadi mengancam akan mencemar nama baikku dengan menghilangkan kepercayaanmu padaku. Kalau boleh, bisakah Kau celakakan Nona Gisella demi Aku ?".

Mata Seira membulat sempurna, tidak mungkin dia mencelakai Kakaknya kan ? Kakaknya sudah sangat berjasa dalam mengurusnya selama orang tua mereka tidak ada. 

Seira membuka suara, "Ah, kalau boleh berusul, bukankah itu terlalu kejam ? Lagipula Aku..."

"Bukannya Kau berjanji akan melindungi , Tuan  mu ini ya ?" cela Corneille dengan penekanan pada kata Tuan.

"Bukannya Aku melanggar perintahmu, tapi bukankah itu hanya,... Hal sepele ?" tanya Seira perlahan namun pasti.

"Kau bilang ini hal sepele ?! Ini bisa saja mencemar nama baikku !" Corneille beranjak dari duduknya dengan amarah yang menggebu gebu.

"T-tenanglah... Percaya padaku, Aku takkan meninggalkan, Tuan." Seira menggengam tangan Corneille.

"Baiklah jika itu yang kau mau, jangan sampai kepercayaanmu padaku hilang." 

"Psst... Si Tanduk sudah pergi ?" bisikku,

"Kak Gisell ?"

Aku menarik Seira pergi dari ruangan tersebut...

"K-kak !" Seira melepas tangannya, "Aku, Aku mau minta tolong..." lanjutnya.

Aku menolehkan wajahku sebagai jawaban bahwa Aku akan membantunya.

"Apa Kakak bisa menjauhkan Aku dari Corneille ?" 

"Kakak ? Lebih baik Kau kembali saja ke Navire denganku, Violette."

'Corneille ?' batinku.

"A-aku baru saja menemui Kakakku, tidak mungkin jika Aku meninggalkannya" pinta Seira.

"VIOLETTE... Kau lupa perjanjianmu ? Hal masa lalumu sudah tidak berlaku sejak Kau pindah ke tempatku ? Namamu, Keluargamu, serta Pasanganmu sudah Ku tentukan. Dia bukan KAKAK mu lagi."

"Atas hak apa Kau mengacaukan hidupnya" amarahku mulai naik.

"Hak ? Asal Kau tahu, Nona ! Aku ini orang paling berkuasa di setiap pantai pada pulau White Castle. Queen Clara yang merekrutku menjadi pemimpin di Navire, tentunya dibawah kekuasan Tuan Lucas, Kau tidak punya apa-apa" seringainya.

"L-lucas ?" ucapku,

"Tidak sopan, bisa-bisanya Kau menyebut nama Tuan Lucas tanpa sebutan kehormatan !"

Aku meringis kesakitan karena dorongannya tadi, Seira bergidik takut sambil memelukku.

[SWING] Sebilah pedang perak diayunkan, berhenti didepanku dengan posisi horizontal...

"Cukup, lebih baik Kau pergi Neil, urusan Gisella biar Aku saja..."

"T-tuan... B-baiklah" Corneille bergegas pergi.

Lucas menarikku kearahnya, "Haish, ada ada saja Kau ! Jangan buat masalah dengannya. Bagaimana jika Kau sampai terluka, bisa bisa Magisku muncul nanti !"

"Lalu ?" ucapku masih setengah kesal dan meninggalkan tempat tersebut.

"K-kakakku memang tidak tahu terima kasih, mohon dimaafkan ya..." 

"Kakak ? Kau adiknya ?" tanya Lucas.

"Iya, namaku Seira Violette Advianty. Dari yang Ku lihat, Kak Lucas sepertinya dekat dengan Kakakku ?"

"Ya begitulah, Kami tinggal di White Castle dan sering bertemu."

"Kakak tertarik dengan Kakakku ?" celetuk Seira.

"Eh ? M-mungkin..."

"Sayang sekali, Ku harap Kakak jangan tertarik dengannya,"

"Memangnya kenapa ?"

"Kakakku baru saja putus cinta, biarkan Dia sendiri dulu, karena mengungkapkan perasaan padanya tidak akan berbuah manis saat ini..." ujar Seira,

"L-lalu, berapa lama Aku harus menunggu ?"

"Eh, Kak Lucas benar-benar menyukai Kakakku ya ?"

"T-tidak ?! Kan cuma bertanya, t-tidak seru..." Lucas segera pergi menjauh dari Seira.

'Eh ? Tsundere ya...' Seira tersenyum simpul.

Di Taman Aster...

"Kak Gisell !" seru Seira.

"Hei ! Ada apa ?"

"Do you miss grandfather now?" 

"Hmm..."

"Oh ya, Kak Lucas itu tsundere seperti Kakak ya ?"

"Bisa dibilang begitu..." gumamku.

"Kak, misalnya ada orang yang akan menyatakan perasaannya pada Kak Gisella, apa Kakak akan beri Dia kesempatan ?"




~To Be Continue

Fantasy WorldTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang