SEBELAS - Surprisly ?

26 5 0
                                    

"Seira !!".

Tunggu, apa yang Ku khayalkan ? Tidak mungkin Seira ada disini, Kurasa Aku terlalu merindukan Adikku itu...

" Ah, Maaf mengejut..." Belum selesai berkata, anak itu sudah berada didepanku. Dia menangis sambil memelukku erat.

"K-kak Gisell kemana aja ? Aku takut Kak... Aku takut..." isaknya, "S-seira ? Kamu Seira ?" Emosi Ku mulai tak terkendali disatu sisi Aku merasa senang karena bisa menemuinya dan disatu sisi Aku merasa bersalah karena membuatnya kesepian...

Sayangnya... Itu hanya mimpi belaka... Gwen menyadarkanku dari mimpi ABSURD-ku itu...

'Seira Gak Mungkin Ada Disini kan ?' Aku berusaha meyakinkan diriku sendiri.

"Kau bermimpi buruk ? Lebih baik kita menunggu Corneille didalam saja..." Gwen membantuku berjalan memasuki Coffee Shop nya itu.

"Gwen bisa ambilkan jubahku ? Hari ini sangat dingin...".

Entah kenapa hari ini bisa terasa sedingin ini, menurut perkiraanku ini sekitar -5 derajat celcius.

"Ini pakailah ! Aku akan menambahkan kayu bakar ke pemanas ruangan" Gwen bergegas ke belakang rumahnya mengambil persediaan kayu bakarnya.

Selang waktu 30 menit, Corneille pun tiba, Corneille datang bersama anak perempuan yang menutupi wajahnya dengan scraf.

"Gwen, maaf Aku terlambat... Salju turun di kota Navile, Ah Nona Gisella maaf waktumu terbuang karena keterlambatanku..." Dia membukuk kearahku,

"Perkenalkan Namaku Corneille Emeraude, ini adalah pelayanku Violette" sambungnya.

"Salam kenal Tuan Corneille, Namaku Gisella Advianty..." Mata anak itu terbelalak setelah mendengar namaku, Aku bisa melihatnya samar samar

"Nona Violette, apa ada masalah ? Ak melihat matamu terbelalak..." tanyaku.

"Aku tidak apa apa... Hanya Aku kenal seseorang dengan nama yang sama" ujarnya.

"Haha... Dunia ini memang kecil ya ? Pasti banyak orang yang mempunyai nama serupa"

Violette hanya menanggapinya dengan senyuman...


Gwen menyuruhku mengajak Corneille ke ladang aster untuk berlatih...

"Hm... Bagaimana ya,  Aku juga sedang tidak bisa mendeteksi Magis karena kesehatanku yang menurun" keluhnya.

"Jangan terlalu dipikirkan, Aku akan berusaha untuk mencari tahu lebih banyak lagi, Oh ya sejak kapan Tuan Corneille mengenal Violette ?"

"Violette ya ? Menurut warga setempat mereka bertemu Violette sekitar dua bulan lalu...

'Dua bulan lalu ? Sama seperti kedatanganku ke dunia ini...' batinku.

Violette ditemukan tergeletak dengan pakaian aneh bermotif hewan, rumornya dia dibuang atau disakiti keluarganya terlihat dari matanya yang sembab" Corneille mengakhiri ceritanya.

"Apa ia menyebut nama lengkapnya ?" 

"Tidak. Violette masih merahasiakan nama lengkapnya... Jadi belum ada yang mengetahuinya. Violette hanya memberi klu padaku... 'Aku menyandang nama keluarga Advianty' itu yang ia katakan" Corneille memperjelas ceritanya.

"A-advianty ?!" pekikku seraya memukul meja.

"A-ada apa Nona Gisell ?"

"Ah tidak ! Nanti Aku akan kembali" ucapku bergegas.

"Wah... Klu yang kuberi terlalu banyak ya ? Tidak meyenangkan dong kalau langsung ketahuan..." seringainya.

"Violette, Nona Violette buka pintumu !" Aku menggedor pintu kamar Violette yang Ku yakini sebagai Adikku.

"Ada apa, Nona ? Huaa..."

Aku menariknya masuk kedalam kamar...

"Kamu Seira kan ? Seira Violette Advianty, Adikku yang suka membaca buku fantasi ?"

"Nona Gisell, jangan omong kosong, Aku saja baru mengenalmu lho..." bantahnya.

"Tolong bicara jujur, atau Aku akan mendesakmu ! Kau tahu kan Aku bisa apa ?" ancamku.

Seira tahu Aku orang yang tidak berpikir panjang, beremosional tinggi, dan terkandang SADIS...

"Ya ya... Aku memang gak mungkin bisa bohongin Kakak !" teriaknya diimbangi dengan senyuman.

"K-kamu beneran Seira ? Bukan prank kan ?"

"Terserah Kakak sih, tapi Kak kenapa kita bisa masuk ke sebuah buku ?"

"Jadi kamu baca buku ini ?"

"Habisnya Aku takut Kak ! Aku kira Kakak ninggalin Aku,  mumpung bukunya terbuka jadi Aku baca. Gak tersadari olehku kalau itu sebuah mantra"

"Lalu, apa yang membuatmu menjadi pelayan *Si Tanduk ?"

"Sayangnya Aku bukan pelayannya, Kak..." ucap Seira ragu

"Lalu ?"

"Dia itu..."

"Violette, buatkan Aku minuman !" perintah Corneille.

"I-iya Tuan Corneille !" Seira beranjak dari duduknya.

"Serasa jadi pembantu, Ra ?" tegurku.

"Ehehe... Banget !" Seira bergegas keluar kamar.

"Bukan pelayan... Lalu apa ?"

~To Be Continue 

Keterangan : Si Tanduk = Corneille (dalam bahasa Prancis Corneille adalah Terompet Tanduk)

Fantasy WorldTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang