Hamasah zaujaty

5.6K 245 5
                                    

6 bulan kemudian
     Kini hana dan fahmi sedang menemani kedua malaikat kecil yg Allah berikan pada mereka. Walaupun pada kenyataannya mereka bukanlah anak yg lahir dari rahim hana,namun fahmi dan hana telah menganggap mereka adalah anak mereka sendiri.

 Walaupun pada kenyataannya mereka bukanlah anak yg lahir dari rahim hana,namun fahmi dan hana telah menganggap mereka adalah anak mereka sendiri

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Mi mi mi" ucap el pada hana

"Ya sayang,umi di sini" ucap hana tersenyum

"Mam mam" ucap el lagi

"Oh putri kecil umi yg cantik ini laper" ucap hana dan kemudian el mengangguk seolah paham dengan perkataan han

"Yasudah umi buatkan makan dulu ya,el main sama kak al sama abi dulu ya" ucap hana
    Kemudian el merangkak menuju fahmi dan al yg sedang bermain. Lalu hana pergi ke dapur untuk membuatkan el bubur kesukaannya. Namun saat ia akan membawa bubur itu ke ruang keluarga,ia merasa perutnya sangat mulas dan akhirnya ia pun berteriak memanggil fahmi.

"Mas...mas fahmi!" ucap hana berteriak

"Hana!..sus tolong jaga al dan el" ucap fahmi lalu berlari menuju dapur

"Astagfirullah hana,kamu kenapa?" ucap fahmi

"Perut aku sakit mas...awww!" ucap hana

"Yasudah kita ke dokter ya,mungkin kamu sudah waktunya melahirkan. Ayo" ucap fahmi menuntun hana ke dalam mobil

"Mbok na tolong ambilkan tas yg berwarna kuning di dalam kamar dan cepat masukkan ke bagasi mobil" ucap fahmi

"Ya den" ucap mbok na

"Ayo sayang kita masuk dulu ke dalam mobil" ucap fahmi

"Ya mas" ucap hana sambil menahan rasa sakitnya

"Udah di masukkan mbok?" ucap fahmi

"Udah den" ucap mbok na

"Yasudah saya ke rumah sakit dulu mbok,tolong nanti mbok telfon umi dan tolong jaga rumah ya mbok" ucap fahmi

"Ya den" ucap mbok na
    Kemudian fahmi segera melajukan mobilnya menuju ke rumah sakit terdekat.

"Sus tolong istri saya mau melahirkan" ucap fahmi berteriak

"Baik pak" ucap suster kemudian membawa hana kedalam ruang persalinan

"Mas..sakiitt!" ucap hana

"Sabar sayang" ucap fahmi

"Bu hana tolong atur nafas,dan jangan dulu mengejan sebelum saya bilang" ucap dokter kanzia

"Huhh..huhhh" ucap hana mengatur nafas

"Hana,tahan ya sayang. Dok baru pembukaan berapa?" ucap umi yg baru sampai

"Baru bukaan 7 bu,sedikit lagi bukaannya lengkap. Jadi harus bersabar" ucap dokter kanzia
    Setelah kurang lebih 4 jam akhirnya pembukaan hana lengkap dan sekarang adalah waktunya ia berjuang.

"Ayo bu hana mengejan" ucap dokter kanzia

"Sakit mas" ucap hana sambil terus mengejan

"Sabar sayang,yakinlah kamu pasti bisa melahirkan para mujahid kita" ucap fahmi menahan sakit karena hana mencengkeram bajunya,namun ia merasa bahwa sakit yg ia rasa kini tak sebanding dengan apa yg hana rasakan

"Huhh..huhhh" ucap hana mengatur nafas dan kembali mengejan

Ooeek..ooeek

  Tangisan bayi mulai terdengar memenuhi seluruh ruangan.

"Alhamdulillah" ucap fahmi bersyukur

"Selamat pak bayinya laki laki" ucap dokter kanzia

"Ya dok" ucap fahmi

"Tunggu masih ada satu lagi pak" ucap dokter kanzia

"Ayo bu hana mengejan lagi" ucap dokter kanzia
   Kemudian hana mengejan lagi dan akhirnya bayi kedua pun lahir,namun ia sudah tak bernyawa. Dan kini hana pun tak sadarkan diri.

"Maaf pak,bayi yg kedua tak bisa di selamatkan. Ia meninggal sewaktu masih di dalam kandungan" ucap dokter kanzia membuat fahmi merasa gagal sebagai ayah
     Kemudian fahmi berjalan mendekat ke arah kedua anaknya. Ia pun mengadzani kedua putranya itu. Lalu ia mulai berbicara pada kedua putranya itu.

"Assalamualaikum anak abi" ucap fahmi lalu mencium kening kedua putranya

"Maaf kan abi ya nak,abi tak bisa melindungi mu" ucap fahmi pada bayinya yg sudah tak bernyawa

"Sudahlah nak,ikhlaskan dia" ucap umi

"Umi,fahmi bukanlah abi yg baik" ucap fahmi yg kini sudah tak bisa menahan air matanya

"Qodarullah nak,Allah lebih menyayanginya. Ikhlas lah,liatlah anakmu yg masih bernafas. Dia membutuhkan mu" ucap umi

"Ya umi" ucap fahmi

"Maaf pak,bu hana..." ucap suster datang

"Istri saya kenapa sus?" ucap fahmi

"Istri bapak tidak bisa di selamatkan,dia telah pergi pak" ucap suster

"Ini gk mungkin,sayang bangun lihatlah anak kita. Kau kan berjanji padaku bahwa kita akan merawat anak anak bersama sama,bangunlah untukku dan anak kita" ucap fahmi mencium kening istrinya

"Hana ku mohon,bukalah matamu" ucap fahmi menitihkan air mata

"Sudah nak ikhlaskan hana,kamu jangan membuat langkahnya semakin sulit" ucap umi

"Ini mimpi kan umi,ini cuma mimpi kan?" ucap fahmi

"Ini nyata fahmi,ikhlas lah nak" ucap umi

"Ya umi mu benar nak,ikhlaskan hana. Hana pasti sedih melihatmu seperti ini" ucap abi

"Tidak bi,hana pasti bangun untuk ku dan juga anak kami" ucap fahmi

Ingat..jangan lupa sholat dan mengaji oke teman

Nantikan kelanjutannya di part selanjutnya

Menggapai Syurga BersamamuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang