sesekali ia mengerang
menghela napas sembarang
memori masa lalu kian menerjang
gerogoti pikirannya dengan berangsesekali ia mengaduh
memori itu tertawa dengan gaduh
ia perintah hatinya agar tak acuh
sial—sang hati berlagak tak patuhyang ia cari hanya jalan pulang
ke tempat peraduan;
tapi, kemana?— 17.28, tak punya tujuan

KAMU SEDANG MEMBACA
aksara tanpa suara
Poesíakarena dengan tulisan, aku merasa dapat menggapai sesuatu yang sejatinya tidak nyata. © 2018 by sstylan